Wednesday, January 28, 2009

PERJALANAN

Setelah dia pergi ke luar kota selama 10 hari, akhirnya dia kembali ke Jakarta selasa sore tanggal 27 Januari 2009. Topi coklat, jaket hitam, celana jeans dengan tas Eiger merah yang berat. Beban yang dia pikul apakah semakin berkurang? Maksudnya adalah beban batin tentang keluarganya yang broken home. Selama ini selalu menjadi alasan nya merasa kurang beruntung dari pada orang lain. Masalah keluarga yang selalu menghantui masa mudanya sampai dengan umurnya 26 tahun, sering juga membuat dia harus berkorban. Berkorban entah untuk orang tua atau saudaranya.

Kesan pertama tiba di Jakarta, dia lapar!! Hehehe, karena dia langsung saja nongkrong dan menyantap mie ayam di stasiun senen plus es tee dingin. Tas dan oleh-olehnya diletakkan di samping kursi, sambil membaca majalah. Apakah dia benar-benar sudah menemukan jawaban yang dia cari di Yogya?? Hmmm... saat ini belum terjawab.

Tiba di rumah, dia mengeluarkan dan membagikan oleh-oleh. Bercanda dan nonton TV, tapi dia belum juga menceritakan kisah nya selama di Yogya. Penasaran bukan?? Setelah satu jam ditunggu-tunggu, dia mulai menceritakan cerita perjalanannya satu per satu selama di Yogya. Disertai dengan foto-foto serta video dari handphonenya, terlihat jelas semua yang terjadi. Disana dia bertemu ayah-ibunya, sepupu, eyang putri, paman, tante, dll. Kehidupan keluarga yang menurut kacamatanya dinilai sangat rumit dan memalukan. Entah mulai dari intrik orang tuanya sampai dengan keluarganya yang lain. Wajahnya terlihat lemas, kesal, dan menyesali kehidupan keluarga besarnya yang berantakan. Sedikit terlihat mimik wajahnya yang hampir menangis...

Sepertinya dia ingin sekali merubah dan memperbaiki keadaan keluarganya. Entah dengan apa?? Dia sendiri tidak tahu dan tidak bisa melakukan apa-apa, karena semua sudah terjadi, masa lalu tak bisa dibalik lagi. Dia bisa apa?? Dia tidak bisa mengubah keadaan saudara-saudaranya secepat yang dia harapkan bukan?? Apa bisa kita mengubah jalan hidup orang lain?? Seperti mengubah dunia yang tidak mungkin dilakukan oleh kedua tangan ini, kedua kaki ini, sepasang mata ini. Semuanya kembali ke diri orang itu sendiri bukan?? Sebagai manusia kita hanya bisa mendoakan dan kembali memperbaiki diri kita sendiri. Mudah-mudahan menjadi contoh untuk kehidupan orang lain supaya menjadi lebih baik. Toh tidak semua keluarganya yang berantakan, masih ada sifat baik dan positif yang bisa diambil dari keluarga tantenya yang harmonis.

Semua yang terjadi dan terlewati tak bisa kembali lagi. Sekarang bagaimana dia bisa menerima dan yakin pada dirinya sendiri untuk menjadi manusia yang baik, setia terhadap panggilan hidupnya dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Ini lah awal perjalanan panjang kehidupannya dalam memahami arti kesetiaan dalam panggilannya menuju hidup berkeluarga.....

No comments:

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger