Ketika jenuh dan lelah sepulang kerja, siapa yang membuat kamu tersenyum?
Ketika marah dan kesal, siapa yang kembali membawa senyuman?
Ketika lemah dan takut, siapa yang bisa membuat alasan untuk tegar?
Ketika sendiri dan ditinggalkan, siapa yang bisa membuat keramaian?
Ketika orang tua berselisih, siapa yang menjadi alasan untuk bertahan dan bersatu?
Jawaban semuanya : ANAK-ANAK
Yah, itulah keajaiban dari seorang anak. Entah disadari atau tidak, mereka membawa kebahagiaan yang tidak diukur dengan materi, hanya hati yang bisa menjawabnya. Kepolosan dan keceriaan mereka, mampu meluluhlantahkan kekecewaan, marah, lemah, jenuh dan lelah. Begitu berartinya mereka, membawa kebahagiaan dan kekuatan.
Kebahagiaan yang tercipta, sering membuat anak-anak menjadi alasan untuk menyempurnakan kehidupan berkeluarga. Anak-anak butuh perlindungan dan kasih sayang. Seperti kertas putih, mereka lahir dan berkembang. Mulai meniru, mengikuti orang-orang terdekatnya. Pendidikan keluarga adalah pengetahuan dasar yang membentuk kepribadian anak. Peranan keluarga adalah kunci utama yang membuka dunia baru untuk anak-anak. Setelah beranjak remaja dan dewasa, mereka mulai berpikir dan memilih untuk dirinya sendiri. Peranan orang tua tetap penting untuk menemukan jati diri mereka.
Kepolosan dan kecerian mereka mampu mengusir rasa lelah. Entah dengan magic apa anak-anak itu, begitu membuat orang tua yang sepulang kerja sudah lelah, kembali tersenyum sampai akhirnya bermain lagi dengan anak-anak. Alasan yang sering dilontarkan orang tua untuk berjuang, bertahan dan bersatu adalah anak-anak (buah cinta sepasang manusia).
Karena itu, pantaskah mereka disingkirkan?? Ketika sepasang manusia melakukan aktivitas mencintai, dan membuahkan janin. Janin yang mulai membentuk seorang anak. Berjalannya waktu mulai berkembang dalam seorang rahim wanita. Dalam sembilan bulan bertumbuh jantung, paru-paru, otak, telinga, hidung, jenis kelamin, sampai dengan sempurna sebagai seorang anak manusia. Keajaiban Tuhan untuk sepasang manusia yang hakikatnya saling mencintai dalam sebuah ikatan pernikahan yang suci. Hadiah dari Tuhan untuk ikrar yang mereka ucapkan atas namaNYA.
Lalu, bagaimana bila janin itu dimusnahkan??? Apa yang mendasari sikap ini??? Mengapa ada orang tua yang menyingkirkan bayi tak berdosa itu? Apa salah mereka? Apakah mereka yang meminta dilahirkan?? Padahal itu semua adalah tindakan sepasang manusia dewasa yang harusnya bertanggung jawab untuk semua yang dilakukan. Berpikirlah sebelum bertindak, karena tubuh manusia ini diberikan fungsi yang bisa membuat dunia baru. Selayaknya kita menghargai karya Tuhan dalam tubuh dan kehidupan kita.
Ketika marah dan kesal, siapa yang kembali membawa senyuman?
Ketika lemah dan takut, siapa yang bisa membuat alasan untuk tegar?
Ketika sendiri dan ditinggalkan, siapa yang bisa membuat keramaian?
Ketika orang tua berselisih, siapa yang menjadi alasan untuk bertahan dan bersatu?
Jawaban semuanya : ANAK-ANAK
Yah, itulah keajaiban dari seorang anak. Entah disadari atau tidak, mereka membawa kebahagiaan yang tidak diukur dengan materi, hanya hati yang bisa menjawabnya. Kepolosan dan keceriaan mereka, mampu meluluhlantahkan kekecewaan, marah, lemah, jenuh dan lelah. Begitu berartinya mereka, membawa kebahagiaan dan kekuatan.
Kebahagiaan yang tercipta, sering membuat anak-anak menjadi alasan untuk menyempurnakan kehidupan berkeluarga. Anak-anak butuh perlindungan dan kasih sayang. Seperti kertas putih, mereka lahir dan berkembang. Mulai meniru, mengikuti orang-orang terdekatnya. Pendidikan keluarga adalah pengetahuan dasar yang membentuk kepribadian anak. Peranan keluarga adalah kunci utama yang membuka dunia baru untuk anak-anak. Setelah beranjak remaja dan dewasa, mereka mulai berpikir dan memilih untuk dirinya sendiri. Peranan orang tua tetap penting untuk menemukan jati diri mereka.
Kepolosan dan kecerian mereka mampu mengusir rasa lelah. Entah dengan magic apa anak-anak itu, begitu membuat orang tua yang sepulang kerja sudah lelah, kembali tersenyum sampai akhirnya bermain lagi dengan anak-anak. Alasan yang sering dilontarkan orang tua untuk berjuang, bertahan dan bersatu adalah anak-anak (buah cinta sepasang manusia).
Karena itu, pantaskah mereka disingkirkan?? Ketika sepasang manusia melakukan aktivitas mencintai, dan membuahkan janin. Janin yang mulai membentuk seorang anak. Berjalannya waktu mulai berkembang dalam seorang rahim wanita. Dalam sembilan bulan bertumbuh jantung, paru-paru, otak, telinga, hidung, jenis kelamin, sampai dengan sempurna sebagai seorang anak manusia. Keajaiban Tuhan untuk sepasang manusia yang hakikatnya saling mencintai dalam sebuah ikatan pernikahan yang suci. Hadiah dari Tuhan untuk ikrar yang mereka ucapkan atas namaNYA.
Lalu, bagaimana bila janin itu dimusnahkan??? Apa yang mendasari sikap ini??? Mengapa ada orang tua yang menyingkirkan bayi tak berdosa itu? Apa salah mereka? Apakah mereka yang meminta dilahirkan?? Padahal itu semua adalah tindakan sepasang manusia dewasa yang harusnya bertanggung jawab untuk semua yang dilakukan. Berpikirlah sebelum bertindak, karena tubuh manusia ini diberikan fungsi yang bisa membuat dunia baru. Selayaknya kita menghargai karya Tuhan dalam tubuh dan kehidupan kita.
Coba kita renungkan dan pahami, arti kehadiran seorang anak dalam kehidupan ini.....
No comments:
Post a Comment