Thursday, January 22, 2009

LELAH

Apa yang bisa dilakukan ketika waktu akhirnya melahirkan jawaban yang tak diinginkan. Andai waktu itu tak terjadi, andai waktu itu tidak terjadi. Mungkin tidak ada kecewa dan sedih. Tak terasa air mata menetes saat tanggal pernikahan itu sudah ditetapkan.

Beberapa hari ini sifat dan perasaan sangat sensitif, sungguh-sungguh berbeda. Mengapa?? Terus mencari... Praduga jatuh pada seseorang, tapi hari ini terjawab sudah, bukan dia!!! Apakah perasaan dan sifat itu menandakan sebuah firasat??? Mengapa tak menyadarinya? Lelah...., menangis agar sesak di hati ini bisa lepas, walau hanya sesaat... Hanya itu yang bisa dilakukan.

Seharusnya bahagia!! Seharusnya disambut dengan suka cita!! Bukan dengan penyesalan dan air mata. Tapi, kali ini tembok ketegaran itu runtuh, runtuh, karena suara dari seberang sana yang begitu lembut dan turut sedih. Mama. Semua untukmu, terjadilah seperti yang kamu harapkan, semoga kamu bahagia. Mama, kebahagiaanmu adalah surga....

Maaf, maaf.. bukan maaf yang tak termaafkan. Karena lelahmu akan terhapus karena pernikahan ini. Biarlah, jangan tunggu hal yang belum pasti. Jangan kuatirkan siapapun, yang penting kalian bahagia. Itu saja. Dengan pernikahan ini, semoga kita bisa berkumpul lagi. Tak perlu pesta, tak perlu sedih, karena inilah hidup... Janji!!! Kehadiran anakmu bukan untuk melihat kalian menangis, tetapi hanya untuk melihat kebahagiaan kalian.

Bahagia, yah, harus bahagia. Pernikahan seorang adik yang sempurna. Tak perlu ada kesedihan dan penyesalan. Anugerah terindah adalah melihat kalian semua bahagia. Lelah pun terhapus sudah......... (semoga).

Wednesday, January 21, 2009

KESABARAN CINTA 'ACTE'

CD film itu sudah beberapa hari ada pada saya, tapi tak ada niat untuk menontonnya. Saya tidak suka film kekerasan, apalagi dari judulnya 'NERO'. Saya pikir hanya film kerajaan Romawi masa lalu yang penuh perang, "malas ah, gerutuku", bagusan saya nonton film "HOME ALONE" yang lucu sekaligus menghibur.
Dengan tidak semangat saya menonton film NERO juga, tepatnya malam Rabu, 20 Januari 2009. Ternyata, filmnya sarat dengan makna, sangat menarik. Dalam film itu, menceritakan arti cita-cita, perjuangan cinta, maaf, ambisi dan kepemimpinan. Kisah cinta antara Nero dan Acte, kekuasaan yang salah.
Nero, seorang bangsawan yang diasingkan ke perbudakan selama 10 tahun mencintai teman masa kecilnya yang seorang budak "Acte". Acte menyebutnya Lucius-ku (nama lengkapnya Lucius Claudius Nero). Padahal seorang bangsawan tidak boleh memperistri seorang budak, kecuali menjadi selir. Ketika dewasa, kekayaan keluarga Nero ditarik lagi. Nero pun kembali menjadi seorang bangsawan. Nah, dari sinilah kisahnya dimulai.
Perjuangan cinta Nero untuk menikahi Acte sampai cita-cita Nero yang ingin membuat Roma menjadi kerajaan yang makmur, adil dan berperikemanusiaan. Awalnya cita-cita dan ambisi Nero begitu suci apalagi Acte selalu mendampinginya dengan sabar. Kata-kata Acte yang bijak, selalu menjadi alasan Nero dalam memimpin. Walaupun mereka harus menutupi hubungan cinta mereka sementara (backstreet) tapi Acte tetap sabar dan sekali lagi sungguh sabar.
Memang, Nero berhasil membuktikan cintanya pada Acte. Nero akan menikahi Acte sebagai istri sah. Hubungan mereka kini sudah diumumkan di kerajaan. Tetapi, seiring waktu Nero berubah. Karena kekuasaan, Nero brutal dan buta. Pembunuhan dilakukan untuk mempertahankan kedudukannya (termasuk membunuh ibu kandungnya sendiri). Acte marah, karena Nero melakukan hal yang tidak disetujui Acte. Acte tidak suka kekerasan. Dan dulu pun Nero berjanji akan menjadi Raja yang baik hati dan bijaksana. Tapi kini Nero berubah. Belum sempat menikah dengan Acte, Nero berubah!!! Lucius yang dicintainya sudah tidak mendengarkan Acte lagi apalagi mendengar kata hati Luciusnya yang penuh cinta kasih.
Kesabaran cinta Acte benar-benar penuh pengorbanan. Acte masih mencintai Lucius-nya, bukan Neronya yang kejam. Dalam penantiannya dalam doa, Acte selalu berharap Nero berubah dan kembali padanya. Tetapi Nero semakin brutal bahkan menikahi wanita lain. Acte akhirnya pergi jauh, tapi tetap sendiri dan menunggu Luciusnya datang.
Akhirnya, kekuasaan Nero runtuh. Kalian tahu, Nero pergi pada siapa saat dia sudah kalah dan lemah?? Ya, dia pergi mencari Acte. Hanya Acte yang bisa membuat dia tenang. Acte yang dicintai sekaligus disakitinya. Sebelum Nero meninggal, Nero dan Acte bertemu. Nero mengucapkan "maafkan aku, maafkan aku sudah melanggar janji kita" pada Acte, sampai nafas terakhir. Acte terus menangis dan menangis, karena dia masih mencintai Lucius-nya. Acte memaafkan cintanya itu, dan Nero pun meninggal di pelukannya (tak terasa saya juga menangis hik, hik, hik).
Nilai sebuah pengorbanan dan penantian cinta yang setia. Beginikah arti sebuah cinta? Setabah dan setegar cinta Acte?? Bisakah laki-laki itu (Lucius Claudius Nero) menyadari bahwa cinta yang tulus itu bukan diukur dari kekuasaan dan kekayaan?? Dimanakah janji dan cinta yang Lucius ucapkan dulu?? Dengarkanlah kata hatimu.... biarkan kamu menyadarinya bahwa cinta itu ada. Menuntunmu dalam sikap dan tujuan yang tulus, tanpa kekerasan, ego, ketamakan, benci....

Tuesday, January 20, 2009

MASA PENANTIAN

Cemas... Rasa yang lahir dari keadaan yang tak pasti. Takut... menerima jawaban yang selama ini dicari-cari. Saat ini kesabaran benar-benar diuji. Bimbang, apa siap menerima keputusan yang pasti? Baik atau Buruk untuk semuanya. Rasa takut ditinggalkan dan meninggalkan orang yang disayangi. Masa penantian yang panjang.......

Harus diakui, rasa cemas ini mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh. Sakit biasa seperti flu, pusing, demam sepertinya menjadi bentuk protes tubuh akibat pikiran yang rumit. Masalah hidup tak pernah habis. Jadi bagaimana kita harus menghadapinya dengan seadanya. Ya, sekali lagi hanya 'SEADANYA'.

Masalah itu kan campuran dari situasi dengan perasaan. Sering orang selalu bergumul dengan pikiran bagaimana cara mencari jalan keluar dari situasi tersebut. Mencoba lari atau terus mencari jawaban. Sering kita hanya fokus ke situasi dan mencari cara untuk mengubahnya, sementara kendali itu tidak selamanya ada di tangan kita. Inilah yang akhirnya membuat batin kita lelah, frustrasi, dan stres. Ketika kita mau menghadapi perasaan kita, menerimanya sebulat-bulatnya, atau mengamati sepenuhnya, maka situasi cuma jadi situasi tok. Netral.

Peka dengan segala emosi yang dialami. Meski kepingin lari dari masalah, tapi usahakan untuk tidak terbiasa menabung utang perasaan. Jika saya marah, saya akui sepenuhnya bahwa ada amarah. Jika saya sedih, saya terima seutuhnya bahwa ada kesedihan sedang datang. Tidak lagi lari, tidak juga mengikatkannya terus menerus dengan diri saya, cukup mengamati: ini amarah, ini sedih, ini kecewa, dsb.

Tidak tahu... sampai dimana akhir kehidupan kita dan dalam keadaan bagaimana. Waktu tidak bisa dikembalikan lagi, hanya bisa menjadi kenangan yang tak terlupakan. Bisa dijadikan pelajaran atau sekedar untuk menambah cerita hidup kita. Tapi, semua cerita hidup ini pasti punya maksud baik tersendiri. Waktu terus berjalan, tak bisa berhenti atau mundur, tetapi terus melaju bersama gerak langkah dan sikap kita. Jangan sia-siakan orang yang mencintaimu menunggu dalam kecemasan. Jangan berhenti mencintai dan berharap ada hari depan yang lebih baik.

Semoga kita bisa melewati masa penantian ini dengan hati yang terbuka. Jemputlah impian kita.....

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger