Monday, September 28, 2015

Bangga Jadi Suku Batak, Batak Itu Indah Dan Unik




Perbedaan itu indah, setidaknya untuk membuat hidupmu lebih berwarna daripada diwarnai dengan persamaan yang membosankan. Andai semua perbedaan dilihat dari sudut pandang keindahan dan cinta kasih.

Membaca whatsapp teman Heru yang sangat bangga dan senangnya sudah mampir ke Medan, membuatku bangga bahwa tempat kelahiranku itu adalah destinasi yang menyenangkan. Heru adalah suku Jawa yang plesiran ke Medan untuk me-refresh pikiran karena pekerjaannya dikantor. Saat ke Medan saya berpikir, dia pasti menyesal kesana karena suku Batak disana logatnya kan beda dengan suku Jawa.

Ternyata, malah dia ingin pergi sekali lagi. Foto di danau toba, foto di Bandara Kualanamu, makan daging BPK (Babi Panggang Karo) di Medan, makan durian Ucok, jalan-jalan ke Lintong, Doloksanggul, Danau Toba, dan tak lupa bawa oleh-oleh Bolu Meranti Keju. Benar-benar membuatku bingung, bela-belain cancel tiket pesawat hanya untuk tetap membeli Bolu Meranti.

Teman-teman yang lain malah ingin ke Medan. Katanya mau main-main ke Danau Toba, mau ulos batak dan makan duren. Bangga deh jadi orang batak.

Jadi, tahun baru ini aku akan mengambil cuti agak lama untuk ke kampung Batak di Samosir dan Lintong. Semua keluarga berkumpul dan mungkin tahun baru ini akan begitu indah.

Malam tahun baru di suku Batak adalah kumpul keluarga, berdoa bersama, bersyukur atas tahun yang lalu dan berdoa dengan penuh harapan yang terbaik di tahun baru. Biasanya setelah doa bersama (ibadat), masing-masing anggota keluarga akan menyampaikan pesan dan kesan, lalu ditutup dengan salam-salam dan makan bersama.

Saya sempat sedih, ketika kata rasis menyudutkan suku batak berbau hal negatif. Saya pernah mendengar stigma negatif tentang kebiasaan adat suku batak. Padahal, tak kenal maka tak sayang kan? Jadi kalau mau tahu tentang batak dan adat istiadatnya marilah kita melihat dari dalam dan kutip sisi positifnya dan keunikannya. Disini saya bukan mengeksklusifkan suku batak, karena semua suku itu baik dan unik.

Untuk suku batak yang minder karena tergolong minoritas di kumpulannya apalagi di kumpulan kota terasing perantauan, minoritas di agama (katolik), anda harus bangga dan tidak malu jadi orang batak lho. Bersyukurlah, bahwa kamu orang batak. Coba deh pertimbangkan kenapa kita bersyukur sebagai suku batak, jadi kenapa harus malu dan minder karena kita punya boru/ marga batak?

Ini alasan kenapa kita bersyukur jadi orang batak :
1) Batak Itu Great Family
Sempat berpikir kan, kalau keluarga batak itu ribet banget. Banyak aturan kekerabatan yang dianjurkan dan dilarang. Misalnya saja, tidak boleh menikah dengan satu marga dan satu kelompok marga. Marga/Boru adalah indentitas keluarga batak. Jadi, dimanapun orang batak berada, semuanya adalah keluarga. Karena itu, orang batak tidak segan merantau, karena dimanapun orang batak berada, biasanya dianggap saudara yang bisa saling membantu.

2) Batak Is The Best Singer
Wah kalau ini sih, sudah seringkali dikatakan orang lain yah. Kalau orang batak biasanya (mayoritas) pintar nyanyi. Ini mungkin karena orang batak sedari kecil kalau kumpul keluarga selalu ada saja nyanyian bersama. Saya sendiri sudah diajari menyanyi dan menari lagu batak sejak kecil. Bahkan kalau pesta nikah, biasanya ada yang buat lagu sendiri, vocal group keluarga inti.

3) Batak Keras, Bukan Kasar
Yang keras adalah logatnya ya, bukan sifatnya. Kalau sifat sih tergantung kepribadian masing-masing. Orang batak yang logatnya kental biasanya bicara dengan volume keras. Suku lain (masyarakat umum) berspekulasi bahwa orang batak yang logat/ volumenya tinggi beranggapan bahwa suku batak berkepribadian kasar. Padahal, berbicara keras bukan berarti kasar. Logat asli suku batak memang tinggi, tetapi bukan menyimbolkan kekasaran. Logat batak adalah simbol kekokohan dan ketangguhan dalam bekerja keras dan pantang menyerah.

4) Batak Itu Setia
Setia pada pasangan memang identik dengan suku batak. Sebagian besar orang batak memiliki satu pasangan di sepanjang hidupnya. Hal ini bukan hanya karena norma agama, tetapi juga karena budaya batak yang telah tertanam mulai dari zaman nenek moyang dahulu. Kesetiaan menjadi budaya turun temurun bagi masyarakat Batak.

5) Batak Pemegang Adat dan Tradisi
Orang batak memiliki adat yang turun temurun menjadi tradisi. Memiliki sejarah yang jelas, dipahami dan diterima oleh semua suku batak. Walaupun sesorang itu orang batak yang sudah tinggal di Luar Negeri atau berpendidikan sangat tinggi, atau sangat kaya, adat batak tetap memegang tradisi yang telah diturunkan oleh leluhurnya. Biasanya turun-temurun sejarah Batak itu pun sudah jelas dari keturunan awal sampai saat ini. Entah pakai rumus apa dulu leluhur Batak ini, sampai sekarang anak-anak muda orang Batak pun memahami siapa dan dimana leluhur mereka.

6) Batak Itu Sportif Dan Apa Adanya
Logat batak yang keras, disisi lain menunjukkan kesportifan mereka. Batak identik dengan kalimat-kalimat yang bisa dipegang kebenarannya. Mereka akan berkata “ya” jika memang “ya” dan “tidak” jika memang “tidak”. Orang batak biasanya bicara apa adanya, tak pandai bermulut manis. Mereka cenderung mengungkapkan semua kebenaran atau isi hatinya tanpa memperindah makna aslinya. Spekulasi logis, sportif dan apa adanya ini, membuat orang batak selalu dipercaya meng-handle suatu perkara.

7) Batak Menilai Pendidikan Adalah Prestasi
Orang Batak mengutamakan pendidikan. Karena itu, orang tua suku batak selalu berusaha keras agar anaknya bisa bersekolah. Lebih baik tidak punya harta daripada anaknya tidak bersekolah. Orang tua batak berharap anaknya bisa mengenyam pendidikan tinggi, karena mereka menilai bahwa dengan berpendidikan anaknya mampu memiliki kualitas hidup yang lebih baik dan bisa bersaing di dunia pekerjaan di tempat mana saja. Oleh karena itu, orang batak berani merantau dimana saja dan berusaha membuat keluarga mereka bangga.

8) Batak Menghargai Semua Budaya
Batak yang dinamis dan mampu bergaul dimana saja, karena sifat mereka yang menghargai budaya lain. Orang batak menghargai suku dan budaya lain terlihat dari toleransi mereka memahami dan memakai bahasa suku lain (misalnya suku batak yang lancar bahasa jawa), atau mereka tak segan memakai pakaian adat suku lain dan ikut membantu dalam upacara-upacara adat suku lain. Batak tidak pernah menutup diri, walaupun nilai kedaerahan mereka sangat kuat. Hal ini senada dengan pepatah: dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Selalu ada toleransi dan adaptasi untuk menjadi orang batak.

Hal diatas adalah beberapa hal umum kenapa kita patut bangga menjadi orang batak. Mari kita saling menghargai dan menghormati setiap suku dan kebudayaan masing-masing. Mari kita saling menerima dan memahami perbedaan menjadi hal indah yang patut dibanggakan.

HORAS, HORAS :) 

No comments:

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger