Tak perlu sedu sedan lagi. Semua kini sudah terbuka. Betul
kataku, waktu akan menjawab semua pertanyaan, semua alasan dan semua kejadian.
Walau sudah terjawab semua pertanyaan tentang masa lalu itu.
Mimpi buruk kadang masih membayangi malam-malamku. Tadi malam, mimpi saat aku
datang ke tempat tinggalnya yang lama, dan kudapati kamarnya dan kamar
sebelahnya kosong. Tinggal 2 pasang sepatu di sebelah tetangga kamarnya,
sepasang sepatu cewek dan sepasang sepatu cowok.
Ruangan yang ditinggal itu sangat kotor dan berantakan,
seperti sudah lama ditinggal dan tak terurus. Aku memegang sandal wanita warna
hitam yang kelihatannya masih bagus dan mencobanya. Ukurannya pas, tetapi
modelnya bukan tipe yang aku suka. Aku kenal dengan tetangga sebelahnya dan
dulu sering ngobrol, Mulki.
Tak ada dia (mantan) lagi disana, hanya tinggal sisa-sisa
masa lalu yang pernah aku lihat seperti kasur pink, sarung, buku dan kertas,
lemari coklat yang rusak, dan dinding putih yang menguning coklat. Semua
seperti kusam, buram, dan menjadi sampah. Aku mencari-cari milikku yang mungkin
ditinggal olehnya, tetapi tidak ada.
Lalu aku terbangun dengan rasa lelah. Seharusnya aku bangun
dengan badan yang siap menyambut pagi, tetapi hari ini aku merasakan tubuhku
lelah dan hatiku sakit. Aku benci mengingat itu lagi, mengingat dia pernah
berduaan dengan perempuan lain, mengingat dia pernah membentakku, mengingat dia
pernah menghinaku, mengingat dia pernah mengusirku, mengingat dia pernah memporak-porandakan
rasa percayaku pada diriku sendiri dan dia.
Mimpi pagi ini… membuatku mengingat semua kejadian pahit
tentang dia. Kenapa sulit sekali melupakan dia? Belum kurangkah semua rasa
sakit yang kuterima? Dia sudah bahagia dengan kehidupannya. Dia sudah bahagia
dengan rasa cintanya dengan kehidupannya atau dengan orang lain.
Semua sudah tak sama lagi. Entah lewat mimpi atau kenyataan,
aku tak ingin mengingat-ingat kejadian buruk itu. Hanya akan membuatku jatuh
lagi dalam dosa karena mengingat rasa sakit hati.
Diantara semua masa laluku, dialah yang paling membuatku
sadar untuk tak mudah percaya pada pria dari penampilannya tapi aku harus melihat
pria dari sikapnya. Dialah juga yang paling membuatku sadar mana yang baik dan
mana yang salah. Jadi, sebenarnya ada juga hikmah kebaikan yang kudapatkan dari
dia. Aku semakin lebih baik, lebih bahagia, dan lebih menjaga diri. Kuucapkan
syukur dan terima kasih pada Tuhan, pernah membuat dia ada dalam cerita
hidupku.
Aku cuma punya hati,
namun dia mungkin tak pakai hati… Dan aku harus mengerti dan mundur teratur dan
tersenyum meninggalkan dia.
Ini pun akan berlalu. Dia pun akan berlalu. Bayangannya pun
akan berlalu. Cintanya pun akan berlalu. Dan aku harus siap menikmati
perjalanan baru lagi. Tersenyum dan bahagialah karena cinta tak kan pernah habis disekitarmu, lewat Tuhan, keluarga, teman, sahabat dan semua yang mengasihimu tanpa syarat.
No comments:
Post a Comment