Tuhan…maafkan aku bila aku sering menangis, mengeluh dan
sering jatuh. Bahkan aku sering bertanya kemanakah Engkau Tuhan? Mengapa rasa
sakit, kesedihan dan takut ini ada padaku? Mengakah Engkau tidak menolongku
Tuhan? Mengapa Tuhan membiarkan ini terjadi padaku?
Tuhan, aku tahu, aku manusia yang berdosa dan penuh cacat
cela. Aku tak sempurna dan tak mungkin sempurna. Setiap aku menangis dan jatuh,
nama Mu selalu kusebut. Rasa sesak di hatiku dan sakit yang dalam membuatku hampir
tak sanggup bangkit dan berjalan lagi. Aku kehilangan arah, menangis dan diam,
diam dan menangis lagi, berulang kali.
Tak jarang aku mengandalkan kekuatanku sendiri, kemampuanku
dan kelebihanku. Tak jarang aku keras dengan pendirian dan perasaanku sendiri
tanpa melihat karyaMu yang seharusnya kujalani sesuai kehendakMu dengan ikhlas.
Itu semua karena yang kupilih membuatku bahagia, aku suka dan tak mau
kehilangan, aku takut merasakan sakit, aku takut merasakan kesepian, aku takut
kehilangan cinta yang kusukai.
Tetapi, sebesar apapun kekuatanku, tak pernah ada gunanya
dan berakhir begitu saja, sia-sia dan rasanya aku semakin rapuh. Aku tak
menyadari bahwa semua kekuatan dan kelebihanku berasal dariMu bukan dari
kemampuanku sendiri.
Tuhan Yesus, janganlah menyerah melihat kenakalanku. Janganlah menyerah melihat
kebodohanku Tuhan, Janganlah menyerah melihat ketakutan dan kelemahanku Tuhan.
Jangan tinggalkan aku. Tuhan Yesus, tetaplah ada dan ingatkan aku disaat semua
meninggalkan aku. Tuhan Yesus, tetaplah ada dan tolong aku disaat aku merasakan
kekosongan dalam hidup ini. Tuhan Yesus, tetaplah ingatkan aku bila aku
melakukan kesalahan.
Aku memang tak layak dan penuh dosa, terkadang aku pun malu
untuk memohon pertolonganMu. Karena seringkali aku berbuat dosa dan
mengecewakan hatiMu. Tuhan Yesus maafkanlah aku, ampunilah aku, kasihanilah aku
yang berdosa ini.
Walau aku merasa malu memohon pertolonganmu, walau aku takut
untuk berseru dan memanggil namaMu Tuhan, tapi dengan penuh rasa sesal dan
takutku, aku mohon jangan tinggalkan aku Tuhan, tolonglah aku Tuhan.
Sekarang, aku berserah. Apapun yang terbaik dariMu, akan
kuterima. Walaupun itu tak sesuai dengan keinginan hatiku, aku akan
menjalaninya dengan ikhlas. Aku takkan mengandalkan kekuatanku lagi, aku takkan
hanya memikirkan perasaanku lagi. Aku akan belajar memikirkan kebahagiaan orang
lain, aku akan belajar mengerti jalan-jalan yang Tuhan berikan untukku.
Tuhan…. Engkau tahu rasanya sakit dan aku mungkin jatuh
bangun untuk mengikuti jalan yang tak sesuai dengan keinginan hatiku ini. Tapi,
aku akan berjalan sampai akhir, aku akan tetap berjalan, karena aku tahu,
Engkau selalu ada disampingku, menuntunku sampai akhir waktuku.
Tuhan… aku belajar menurunkan egoku, aku belajar memberikan
kebahagiaanku untuk membahagiakan orang tua, saudara dan orang lain. Tuhan… aku
belajar untuk pasrah dan berserah padaMu, takkan mengandalkan kekuatanku lagi.
Pelajaran terakhir itu, jatuhku yang terakhir itu, sungguh
membuatku hancur dan semuanya tak berguna lagi. Bertahun-tahun aku
memperjuangkan keinginan hatiku, mengandalkan kekuatanku, tak memperdulikan
keinginan orang tua, dan mempertahankan cintaku.
Cinta yang membuat aku terpesona, cinta juga yang membuatku
terpuruk dan jatuh. Selama aku mengenal arti cinta, memang tak pernah aku
sedemikian mengasihi seorang anak manusia. Tetapi, dia jugalah yang membuatku
mengerti, tak semua yang kurencanakan akan sesuai seperti harapanku.
RancanganMu lebih baik dari rancanganku, walau aku tak mengerti sampai dimana
perjalanan ini berakhir, sampai kapan aku mengerti makna kehidupan ini.
Kini, aku sudah tak sanggup lagi, aku sudah lelah dalam
kesakitan dan penantian yang sia-sia. Engkau tahu Tuhan bagaimana perasaanku
dan isi hatiku yang paling dalam. Engkau tahu Tuhan, air mataku yang terlihat
dan tak terlihat. Engkau tahu Tuhan semua tentang aku.
Beberapa bulan yang kulewati ini, Engkau memberikan
pertolongan lewat berbagai cara. Melihat kebelakang beberapa bulan lalu, aku
bersyukur dan tersenyum padaMu Tuhan, Engkau tidak meninggalkan aku. Engkau
memberikan pertolonganMu lewat teman-teman yang setia membantuku, lewat
kegiatan sosial yang membuatku sibuk, lewat talenta yang membuatku bisa
bernyanyi di rumahMu, dan tempat tinggal baru yang lebih baik, lewat bos di
kantor yang baik.
Tuhan Yesus…. masih panjang perjalananku, masih banyak
tantangan dan cobaan yang harus kulewati. Aku takkan kekurangan, aku takkan
takut karena Tuhan selalu menyertaiku. Tuhan Yesus, ajarilah aku menyelami
jalan-jalanMu, Tuhan Yesus, ajarilah aku mengerti dan melaksanakan semua yang
terbaik yang Engkau rencanakan dalam hidupku.
Pernah aku teringat bacaan Alkitab, Tuhan Yesus bertanya
sampai 3x: Apakah engkau mencintaiKu? Apakah engkau mencintaiKu? Apakah engkau
mencintaiKu? Tulisan ini sebenarnya membuatku sepertinya Tuhan tidak yakin aku
sungguh mencintai Yesus. Tapi sebenarnya Tuhan ingin supaya aku benar-benar
yakin kepada cinta Tuhan padaku.
Aku bukan orang yang baik, jauh sekali dari yang namanya
orang baik. Tapi aku adalah seseorang yang penuh dosa, sampai merasa tak layak dan tak
pantas. Surat
panjang dan sederhana ini untuk mengucapkan betapa terima kasihku padaMu Tuhan,
terima kasih atas cinta kasihMu padaku, terima kasih karena Tuhan masih mau
menerima ku kembali pada jalanMu.
Walau sulit...., aku akan jalani bersamaMu Tuhan.