Cintaku hanya
untuk mu sampai hidup berakhir….
Ayo, setiap orang
yang sudah menikah pasti mengucapkan janji setia dong? Tapi disini tidak
mengklaim atau memberikan kesan tidak baik untuk pasangan yang sudah berpisah/
bercerai. Tapi, sebelum anda mengambil keputusan yang sangat penting dan
menyangkut hubungan dengan kehidupan beberapa orang (istri, anak dan keluarga
lain), mungkin sebaiknya anda pertimbangkan lagi untuk berpisah.
Tetapi, bila
memang kata perpisahan adalah jalan yang terbaik untuk semua orang (bukan untuk
anda sendiri lho), siapa yang mampu menilai anda tidak baik?
Anda pernah
diselingkuhi? Atau anda pernah berselingkuh? Adakah orang yang pernah anda
sakiti? Atau adakah orang yang pernah menyakiti anda dengan selingkuh ini?
Perselingkuhan adalah sebuah momok yang paling ditakuti oleh
semua hubungan. Siapakah diantara anda yang ingin berbagi hati, emosi dan cinta
dengan orang lain. Yang memang belum tentu pembagiannya akan seimbang? Adakah
nilai atau ukuran yang mampu membuktikan kadar keseimbangan cinta dalam posisi
berbagi?
Cara yang paling efektif untuk menghindari sebuah
perselingkuhan adalah dengan menjaga hubungan sebaik mungkin. Yah, memang dalam
sebuah hubungan pasti ada saja kerikil-kerikil (masalah) yang hadir, tetapi
kadarnya bisa dong tetap anda perhitungkan dalam kadar kecil, jangan sampai
dianggap masalah besar dan harus menang salah satunya.
Biasanya, saat pasangan berselingkuh wanita akan diserang
rasa bersalah. Wanita merasa ikut andil dalam kesalahan yang dilakukan pasangannya.
Wah, gawat sekali, sudah menjadi korban, sudah disakiti, sudah terluka, masih
harus merasakan menjadi pemicunya juga. Duh, kasihan ya wanita....
Oleh karena itu, sebaiknya sebelum menganggap diri sendiri (wanita) sebagai pemicunya yang membuat wanita sedih dan terpuruk dalam, sebaiknya wanita mengetahui gambaran luas alasan
mengapa pria berselingkuh. Mungkin dengan mengetahuinya, setidaknya Anda dapat
mengantisipasinya :
1. Sudah tidak
ada ketertarikan dengan pasangan secara emosional. Mungkin pasangan telah
kehilangan minat sama sekali, atau mereka bosan. Si dia bosan dengan Anda,
sedangkan libidonya menuntut lebih dari sekedar rutinitas bersama Anda.
2. Peluang dengan
rekan kerja atau seorang teman lama atau teman baru yang lebih menarik. Si Dia
menemukan sensasi baru yang membuatnya merasa seperti muda lagi. Ada adrenalin
baru yang membuat dia merasa tertantang dan merasa seperti orang yang diinginkan
lagi (merasa menarik lagi).
3. Saat pasangan
Anda dalam keadaan stres, sedih, secara emosional terluka, bingung, gamang.
Bisa saja disebabkan oleh argumen panjang dan pahit dengan pasangan, ada
masalah yang tak henti menemukan jalan keluar. Sedangkan si pria susah
mengungkapkan kepada pasangannya apa masalahnya itu. Si Pria biasanya mencari
solusi dengan caranya sendiri. Mereka akan mencarai cara untuk membuat rasa
sakit itu pergi, dan wow, bagi pria seks bisa membuat mereka bahagia.
Ketiga hal umum
diatas bukan menjadi pembenaran untuk tindakan perselingkuhan. Selama hidup
masalah akan selalu datang dengan cara dan jalannya sendiri. Tetapi sebenarnya,
jalan keluar dari masalah itu pun menemukan cara dan jalannya sendiri. Sekarang
tinggal bagaimana kita memilih, jalan keluar yang mana akan diambil.
Namun, benarkah pasangan yang pernah selingkuh akan kembali mengulangi perbuatannya?
Namun, benarkah pasangan yang pernah selingkuh akan kembali mengulangi perbuatannya?
Awal tahun ini, penelitian dilakukan oleh peneliti dari University of Denver, Amerika Serikat. Penelitian itu menemukan bahwa orang yang pernah berselingkuh pada hubungan sebelumnya 3,5 kali berpotensi berselingkuh pada hubungan berikutnya. Secara terpisah, penelitian serupa juga dilakukan oleh beberapa dari University of Alabama, Amerika Serikat, yang dipublikasikan pada Journal of Research in Personality edisi Oktober 2014.
Para peneliti menemukan bahwa orang yang berselingkuh, dalam hal ini "direbut" dari hubungan sebelumnya cenderung memiliki komitmen yang minim. "Kami menemukan bukti bahwa individu yang berselingkuh memiliki sifat kurang berkomitmen, kurang puas, dan kurang mencurahkan perhatian pada hubungannya," tulis para peneliti dalam laporan mereka.
Hasil penelitian ini berdasarkan pada kemungkinan-kemungkinan dan belum tentu terjadi pada semua hubungan kasih atau pernikahan.
Cinta dan pengalaman yang akan menuntunmu kembali dan hubungan itu bukanlah hanya semata emosional dan cinta sesaat, tetapi komitmen untuk terus bersama.
Bukankah kalian
berdua pernah berjanji dalam suka dan duka selalu bersama? Cobalah mulai dari hal
kecil dan sederhana untuk memulai komunikasi. Semoga Anda selalu berusaha untuk
menjaga hubungan yang sehat, manis dan penuh cinta.