Monday, June 15, 2015

Bahagia Dengan Memberi





Memiliki hati yang besar, seluas samudra memang tak semudah mengungkapkan dan menulisnya. Perlu cukup keyakinan yang besar dan utuh untuk memahami dan mengerti dengan pasti bahwa pilihan yang ada hanyalah memberi dengan siap. Mau tak mau, suka tidak suka, inilah rasanya mengalah untuk kebahagiaan orang lain.

Seorang adik yang sedang sakit, adalah sebuah alasan untuk sebuah penantian seorang kakak yang harus menerima keadaan memang belum saatnya untuk memberikan sebuah pernikahan indah di keluarga ini. Adik perempuan yang harus melewati pengobatan seperti ibu, melewati pengobatan radiasi nuklir, karena memiliki penyakit yang sama dengan ibu. Ini semua adalah alasan untuk mengalah, menerima, dan mengucapkan, bersegeralah menikah duluan.... karena kamu perlu secepatnya berobat. Dan bersegeralah punya anak sebelum melewati proses terapi atau operasi... ucap seorang kakak dengan tertawa di telepon......

Bagaimana perasaan kakak sebenarnya? Sekuat itukah dia menyampaikannya, setegar dan sebahagia itukah dia? Kenyataannya tidak. Itu semua adalah bentuk cinta, sayang  dan kasih untuk adiknya.Rasanya sulit mencoba menerima kenyataan bahwa memang cinta yang pernah dia pertahankan ternyata tidak seperti harapan. Sudahlah, semua sudah berakhir, jangan cari lagi, dan tak perlu ditangisi lagi.... Karena kini haruslah dimengerti semua inilah yang harus dijalani.

Kakak tahu, sang adik pun belum yakin kapan dia bisa menikah atau tidak. Karena kekasih adik masih belum jelas pekerjaannya, masa depan dan cintanya. Adik bingung harus bagaimana, sementara tiroidnya semakin membesar. Dan diantara keluarga (termasuk adik) saling berjanji untuk tidak boleh memberitahu penyakit adik kepada pacarnya atau teman-temannya. Kakak tahu, sebenarnya adik lebih rapuh, lebih sakit, mungkin lebih stress dibanding kakak. Oleh karena itu, semua perasaan dan kesedihan kakak lebih baik dipendam dalam-dalam. Dia tahu kalau si adik lebih membutuhkan bantuan daripada perasaannya.

“Ga boleh egois, ga boleh nangis, harus terima dilangkahi lagi” ucap kakak dalam hati. Malah kakak harus mendoakan supaya adiknya bisa dan segera menikah dalam waktu cepat. Malah sang kakak tidak lagi harus berdoa untuk menemukan pasangan hidup yang baik dari Tuhan. Malah kakak harus berdoa agar si adik menemukan pasangan hidup yang mencintainya apa adanya dan segera menikahinya. Apalagi mendengar si adik cerita kesusahan penyakitnya sambil menangis, apalah daya…. kakak benar-benar harus mengalah dan mendoakannya supaya segera menikah.

Sering memang rencana yang sudah dipersiapkan dengan baik dan penuh hati-hati, kenyataannya tidak sesuai harapan. Tak ada yang perlu disesali, bukankah hidup ini begitu singkat untuk dihiasi dengan duka? Semuanya pasti berakhir kog, ga ada yang abadi, yang abadi adalah perubahan itu sendiri.

Kamu, ya kamu, kamu, adalah pelajaran terlama yang berakhir dengan kegagalan. Pelajaran yang selalu membuat semua kehidupan terasa berat, sekaligus memberikan kemapanan untuk mengerti arti kuat dan bertahan, untuk mengerti arti cinta dan permainan, untuk mengerti arti palsu dan nyata, untuk mengerti sedih dan bahagia, untuk mengerti bahwa cinta itu tak ada di kamu.... 

Dan untuk mengerti arti bahagia dengan memberi. 

Lihatlah dunia kita ini
Begitu memilukanya
Banyak tangisan kehancuran
Itukah maumu

Ini pasti bisa di hentikan
Mulai dari hati kecil kita
Berikan bantuanmu
Bagi yang butuh kamu

Hatimu kan bahagia dengan memberi
Berikan senyumanmu bila mampumu itu
Dunia ini kekurangan cinta

Hentikan perang sikapilah perbedaan dengan indah
Banyak tangisan kehancuran
Itukah maumu

Ini pasti bisa di hentikan
Mulai dari hati kecil kita
Berikan bantuanmu
Bagi yang butuh kamu

Hatimu kan bahagia dengan memberi
Berikan senyumanmu bila mampumu itu
Dunia ini kekurangan cinta
Bahagiakan sesama

Berikan bantuanmu
Bagi yang butuh kamu

Hatimu kan bahagia dengan memberi
Berikan senyumanmu bila mampumu itu
Dunia ini kekurangan cinta
Bahagiakan sesama kita (Song: Judika)



Friday, June 12, 2015

Kasih Sayang Dan Angeline



Saat semua orang sibuk dengan kesehariannya, saat semua orang sibuk mengejar target dan keinginan sepenuhnya, saat sibuk mencari kebahagiaan duniawi dan berbagai kesibukan lain, ternyata tanggal 16 Mei, ada seorang anak kecil "Angeline" yang sedang berusaha memperjuangkan hidupnya dari jerat lelaki bejat. 

Disaat rasa syukur sulit dilakukan, diantara kesulitan dan perjuangan hidup, ada sosok anak kecil yang mungkin belum pernah merasakan kebahagiaan sebagai seorang anak kecil yang seharusnya tertawa lepas bicara, bermain, bermanja, bercerita dan penuh dengan perhatian dan kasih sayang. Keadaannya yang selalu dijalani dengan kewajiban pekerjaan seperti orang dewasa. Mengurus makanan ayam??

Jangankan mengurus makanan ayam, mengurus makanannya sendiri saja mungkin dia sulit. Tanpa bimbingan kasih sayang orang tua yang harusnya dia rasakan, dia harus bersusah payah bangun pagi dan memberikan makan ayam, bersusah payah belajar dan berangkat sekolah. Seringkali mandi sebelum ke sekolah selalu dia lewatkan karena tidak mau terlambat masuk ke sekolah. Melihat perjuangan keras seorang anak kecil itu, rasanya masalah perasaan dan penghargaan duniawi di zaman dewasa ini sangatlah kecil bahkan tidak ada artinya bila dibandingkan dengan kehidupan anak kecil yang sedang teriak minta tolong dan kehidupannya berakhir dalam maut.

Bagaimana bisa, sosok kecil yang seharusnya membutuhkan perlindungan, bimbingan dan kasih sayang harus berjalan sendiri berusaha untuk tetap hidup. Bersama dengan boneka kecil yang mungkin selalu menjadi teman dia bicara hati dan kesusahannya. Menulis ini saja, rasanya pun ikut bercampur menjadi haru biru.

Bersyukurlah hai anak-anak yang merasakan perlindungan dan kasih sayang dari orang tuanya dan lingkungannya. Jadilah seorang masa depan yang juga melindungi sosok-sosok kecil yang dititipkan Tuhan dalan kehidupanmu. Tuntunlah mereka mengisi kertas putih kehidupannya dalam pelajaran hidup yang membuat mereka memahami arti kasih sayang dan perjuangan kehidupan. 

Seperti aku, kau dan kita semua yang merasakan kebahagiaan dalam kasih sayang keluarga, jadilah pahlawan kasih sayang untuk anak-anak. Mereka perlu bimbingan, karena mereka sulit mendengar tapi mudah mencontoh. Senyum mereka yang tulus dan penuh adalah wujud kasih sayang dari yang melindungi mereka. Ada saatnya kamu melindungi dan membimbingnya, dan pada akhirnya.... tiba saatnya mereka dewasa dan pergi melanjutkan langkah sendiri membuat cerita dalam judul kehidupannya sendiri. Dan orang tuanya akan selalu ada di hati mereka, di perjalanan cerita hidupnya dan di setiap langkahnya.

Mereka hanya anak kecil, anak yang kelak akan dewasa. Kita hanyalah beda waktu dan umur, saatnya mereka akan dewasa dan mengerti siapa yang menjaga dan membimbing mereka. Kita bisa lebih bahagia dengan memberi, dan memberi tak hanya dari materi bukan?? 
  
Rest in Love Angeline
God accept you in His love 

Monday, June 8, 2015

Ketika Sibuk Meminta Lagi Dan Lagi, Saatnya Berani Bersyukur


Dalam menjalani kehidupan ini, seringkali kita terlalu banyak meminta. Siang malam memanjatkan doa, namun bisa jadi jarang sekali mengucapkan terima kasih alias bersyukur atas apa yang sudah kita punya. Bayangkan jika kamu dimintai bantuan oleh seseorang, baik itu teman maupun orang yang tak kamu kenal. Tapi setelahnya, dia yang telah diberi pertolongan justru langsung “ngeloyor” pergi tanpa mengucapkan terima kasih. Atau yang lebih parah, dia malah berlalu tanpa memedulikanmu/ cuek.  Kira-kira bagaimana perasaanmu? Mungkin sebagian dari kamu tak menghiraukan, namun pasti lebih banyak yang akan merasa kesal. Lain halnya jika setelah itu temanmu memberikan ucapan terima kasih, diiringi senyum yang tulus dari hati. Bukankah kamu malah semakin bahagia karenanya? Ada rasa puas dan senang dalam diri, yang membuatmu merasa dihargai. Pastilah jika suatu hari nanti temanmu itu meminta tolong, kamu tak akan segan untuk membantunya lagi.
“Lalu, kenapa kita masih saja sibuk meminta lagi dan lagi, alih-alih mensyukuri apa yang sudah dimiliki?”

Hidup tak melulu soal bekerja keras dan mengejar rasa puas. Lebih dari itu, bukankah kita juga tak boleh lupa mengucap syukur pada-Nya yang telah memberi nikmat begitu luas? 
Berdoa adalah bagian dari usaha sehingga yang kamu lakukan tentunya sah-sah saja.  Tapi renungkan tentang apa yang diminta, tidakkah kamu seperti sedang memberi perintah pada Dia yang Maha Kuasa/ Makna bersyukur lebih dari sekadar berterima kasih atas segala yang kamu miliki. Syukur adalah pertanda bahwa kamu menjalani hidup dengan ikhlas dan berserah diri. Mungkin tak banyak orang tahu, namun syukurlah yang akan membuat kamu lebih mudah menggapai mimpi-mimpi dalam hidupmu. Dunia ini memang bukan tempat bagi mereka yang suka bermalas-malasan. Dalam menjalani hidup, kita memang dituntut untuk selalu bekerja keras. Belajar, bekerja, dan berusaha untuk  menjadi yang terbaik memang patut dilakukan agar kita bisa menjalani kehidupan lebih baik. Dengan bekerja keras, kita akan bisa mendapatkan kesuksesan dan lebih mudah mencapai apa yang kita inginkan. Dalam usaha untuk mendapatkan keinginan itu, kita pun seringkali menguatkan diri dengan berdoa. Setelah mendapatkan apa yang kita inginkan pastinya akan ada rasa puas dan bahagia dalam hati. Tak jarang keberhasilan dirayakan dengan cara mengundang keluarga dan kerabat terdekat dalam sebuah pesta mewah nan meriah sebagai bentuk rasa syukur. Tak salah memang, berbagi kebahagiaan dengan keluarga serta teman dekat. Namun, sudahkah kita mengucap syukur secara pribadi dengan Dia yang Maha Memberi?

Berdoa adalah bagian dari usaha sehingga yang kamu lakukan tentunya sah-sah saja. Tapi renungkan tentang apa yang diminta, tidakkah kamu seperti sedang memberi perintah pada Dia yang Maha Kuasa? 

Selama ini kita seringkali meminta sesuatu pada yang Maha Kuasa, namun jarang mengucapkan syukur maupun terima kasih atas apa yang kita punya. Namun ketika sudah berhasil, justru banyak dari kita yang lupa mengucapkan syukur dan terima kasih kepada-Nya. Meski terkesan sederhana, namun mengucapkan syukur serasa berat untuk dilakukan. Padahal, seharusnya kita tak lupa mengucapkan syukur baik itu sebelum maupun sesudah mendapatkan kebahagiaan. Jangan sampai doa-doa kita menjadi sesuatu yang terkesan menuntut, ingin segera dikabulkan keinginannya, dan berprasangka buruk kepada-Nya apabila doa belum terwujud. Doa yang tadinya ikhlas dan sederhana kian menjadi doa yang menuntut dan berlebihan. Bahkan tak jarang doa-doa kita hanya berisi keinginan semu belaka. Sebagai manusia, kita memang diwajibkan untuk meminta kepada-Nya, namun jangan sampai membuat jengah Dia yang ada di atas sana.

Makna bersyukur lebih dari sekadar berterima kasih atas segala yang kamu miliki. Syukur adalah pertanda bahwa kamu menjalani hidup dengan ikhlas dan berserah diri 

Salah satu kunci kehidupan adalah kita bisa ikhlas dalam menjalani kehidupan kita. Setiap udara yang kita hirup atau matahari yang bisa kita rasakan di pagi hari adalah nikmat yang harusnya kita syukuri. Tapi lantaran “gratis”, justru kita seringkali lupa atau bahkan tak sempat bersyukur.
Belajarlah untuk senantiasa mensyukuri hal-hal kecil yang melintas dalam kehidupanmu setiap hari. Jika kita sudah senantiasa bersyukur pada hal-hal kecil, maka kita akan dimudahkan untuk bersyukur terhadap hal-hal yang lebih besar. Apabila kamu sudah ahli dalam mensyukuri hal-hal kecil, maka jika kelak diberi hal-hal yang lebih besar kecil kemungkinan kamu akan berubah jadi pribadi yang sombong atau jumawa.

Mungkin tak banyak orang tahu, namun syukurlah yang akan membuat kamu lebih mudah menggapai mimpi-mimpi dalam hidupmu 

Keajaiban syukur memang tak pernah akan ada habisnya. Jika kamu mau melihat lebih dalam dan membaca buku serta biografi orang-orang sukses, maka kamu akan melihat bahwa banyak diantara mereka yang justru meraih kesuksesan diiringi dengan syukur dan kesabaran dalam menjalani cobaan.
“Mensyukuri hal-hal kecil akan bisa membantumu untuk meraih hal-hal yang lebih besar.”
Syukur akan membuat orang menjadi ikhlas, dan ikhlas akan mendatangkan kesabaran. Kesabaran inilah yang nantinya akan sangat bermanfaat dalam menjalani kehidupan. Tabah dan kuat menghadapi cobaan ini pula yang akan membuatmu lebih santai menjalani keseharian. Kekhawatiran-kekhawatiran akan semakin berkurang dengan sendirinya. Kamu pun akan bertumbuh jadi pribadi yang “tahan banting” sehingga lebih gigih dalam menggapai mimpi atau cita-citamu.
Bersyukur mungkin terlihat sederhana, tapi mungkin tak banyak dari kita yang benar-benar melakukannya. Jadi, sudahkah kamu bersyukur atas apa yang kamu rasai dan dapati hari ini? 
(Danar Mustofa)


Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger