Tuesday, April 21, 2009

REMINDER......

PRETTY BOY (M2M)
I lie awake at night
See things in black and white
I've only got you inside my mind
You know you have made me blind

I lie awake and pray
That you will look my way
I have all this longing in my heart
I knew it right from the start

*
Oh my pretty pretty boy I love you Like I
never ever love no one before you
Pretty pretty boy of mine
Just tell me you love me too
Oh my pretty pretty boy I need you Oh my
pretty pretty boy I do
Let me inside
Make me stay right beside you

I used to write your name
And put it in a frame
And sometime I think I hear you call
Right from my bedroom wall

You stay a little while
And touch me with your smile
And what can I say to make you mine
To reach out for you in time

*
Oh pretty boy Say you love me too

I BELIEVE IN YOU (IL DIVO)
Lonely the path you have chosen
A restless road no turning back
One day you will find you light again
Don't you know Don't let go Be strong

Follow you heart
Let you love lead through the darkness
Back to a place you once knew
I believe, I believe, I believe In you
Follow your dreams
Be yourself, an angel of kindness
There's nothing that you can not do
I believe, I believe, I believe In you

Tout seul Tu t'en iras tout seul
Coeur ouvert A L'univers
Poursuis ta quete
Sans regarder derriere
N'attends pas
Que le jour Se leve
Suis ton etoile Va jusqu'ou ton reve t'emporte
Un jour tu le toucheras
Si tu croix si tu croix si tu croix En toi
Suis la lumiere N'eneins pas la flamme que tu portes
Au fonds de toi souviens-toi
Que je croix que je croix que je croix Que je croix En toi

Someday I'll find you
Someday you'll find me to
And when I hold you closeI'll know that is true
Follow your heart Let you love lead through the darkness
Back to a place you once knew
I believe, I believe, I believe in you
Follow your dreams
Be yourself, an angel of kindness
There's nothing that you can not do
I believe, I believe, I believe In you.

Monday, April 13, 2009

TIGA BELAS

Malam berganti pagi... Matahari yang terbenam, mulai menunjukkan kuasanya dengan gagah. Mengganti malam yang bertahtakan bulan dan bintang. Bangun!! Mulai!! dan Bangkit!! Hari ini, memaksa saya untuk menerima tanggal 13 April 2009. Tanggal yang selalu saya rindukan, impikan, sekaligus saya harapkan menjadi moment terindah dalam sebagian perjalanan hidup saya setiap tahun.

Tak bisa saya pungkiri, saya juga merasakan kesedihan yang teramat sangat, ketika malam menjelang 13 April 2009. Tiga Belas (13), angka yang disebutkan orang lain pada umumnya sebagai angka keramat alias menakutkan. Tapi, bagi saya pribadi, angka 13, bukan angka yang patut dilewatkan bahkan sampai ditakutkan.

Saya merenungkan tahun-tahun yang telah berlalu...........

Sejak kecil, saya selalu membuat angka 13 ini sebagai angka keberuntungan. Bahkan dokter Rontgen RS Elisabeth tempat ibu saya bekerja dulu, juga lahir tanggal 13. Saya sempat merasakan kebaikan dokter Tan (panggilan dokter itu). Masa kecil dulu, figur yang langsung saya lihat dan saya banggakan adalah dokter Tan. Seseorang yang tanggal lahirnya sama dengan saya, orang yang baik dan kebapakan. Hanya karena dia memberikan sebuah permen coklat yang saya sukai, dengan senyumnya yang khas, pakaian putih dan rambutnya yang memutih, akhirnya.......... saya tidak takut lagi kalau datang dan berobat ke RS.

Setiap ulang tahun, ayah, ibu, kakak, adik, mengucapkan selamat ulang tahun. Walaupun sampai saya dewasa, ulang tahun tahun saya tidak pernah dirayakan dengan sebuah pesta ulang tahun, pesta yang mengundang semua teman-teman beserta kue tart dan lilin yang besar, gaun dan sepatu yang cantik.... tapi saya bersyukur, ulang tahun saya masih diingat keluarga dan orang-orang yang saya kasihi.

Terkadang, setiap melihat anak kecil ulang tahun, ada sedikit kerinduan dan hati saya berbisik “waktu kecil, ulang tahun saya tidak pernah dirayakan”. Saya masih ingat... dulu saya pernah menangis minta ulang tahun saya dirayakan, tapi tidak diberikan!!. Saya terus menunggu dengan sedihnya, siapa tahu papa pulang kerja, membawa kado ulang tahun. Menunggu di kursi panjang berwarna kuning, karena pesta ulang tahun tidak ada, mama hanya memasak menu yang berbeda hari itu. Tapi, hati saya tetap saja sedih, karena tidak mendapatkan pesta ulang tahun, teman-teman tidak ada, bahkan saya tidak mendapatkan kado ulang tahun. Dan ternyata........ ketika papa pulang kerja, dia membawa kado ulang tahun, baju plus rok kecil warna merah putih berbunga-bunga. Saya senaaaang sekali. Dan, ternyata.... inilah sejarahnya!! Hanya saya (dari ketujuh anaknya) yang pernah dibelikan kado ulang tahun oleh papa saya. Hanya saya yang pernah dibelikan baju langsung dari tangan papa saya.

Papa saya..... adalah orang yang cool, tegas dan bijaksana. Memang, dibandingkan papa, mama lebih sering bersama dengan anak-anaknya. Karena sewaktu saya kecil, papa sering pulang kerja sekitar jam 20.00 lewat. Tapi, kemarin malam ulang tahun saya, papa-mama telepon, mengucapkan selamat hari ulang tahun. Dan ketika tanggal 13 April 2009, mama, kakak, adik, mengucapkan lagi “Selamat Ulang Tahun”. Dengan harapan-harapan yang mereka inginkan terjadi pada saya, intinya semua untuk kebahagiaan saya.

"Seseorang yang menerima, menghargai, dan mengasihi saya, apa adanya, tulus, dan tanpa syarat", terucap doa permohonan saya di tanggal tiga belas.

Saya tak butuh lagi pesta!!, keramaian!! di hari ulang tahun saya. Tapi, kasih sayang dari orang-orang yang saya cintai. Sebuah kata dan doa yang begitu sempurna dan penuh kasih, membuat saya begitu berharga dan disayangi.

Terima kasih Tuhan untuk semua anugerahMU, lewat keluarga besar saya, kekasih, teman serta sahabat yang hadir dalam kehidupan saya........(ada setitik air mata).

Monday, April 6, 2009

KAU BERBEDA....

Wajahnya kelihatan merah. Aku berusaha tersenyum, sedikit menyapa, dan berharap dia bisa bicara. Tapi dia hanya diam... berusaha menyibukkan diri dengan barang-barang yang hendak dipindahkan. Aku seakan-akan tidak ada di depannya. Seperti patung, atau orang lain kah? Sakit banget!!! Aku merasakan badannya masih sakit, dia demam dan keringatan. Dia sakit, tapi masih datang membantuku pindah rumah. Barang-barangku dibungkus dengan rapi dan diangkat ke taksi yang juga dipanggil oleh dia.

Dia sibuk dengan barang-barang itu. Barang-barangku yang berat dan sedikit berdebu. Tapi... dia begitu menikmatinya. Sedangkan aku? Aku hanya dilihat oleh sudut matanya saja. Sesekali aku melihat dia memperhatikan aku, sesekali aku melihat dia perduli kalau tanganku kesakitan, sesekali aku melihat dia perduli saat aku batuk, saat aku menyapu dan mengepel lantai. Tapi..... dia tidak bicara. Diam. Dingin. Sedingin hatinya yang mungkin sudah membatu dan marah kepadaku.

Aku tak tahu lagi, harus bagaimana membuktikan kepadanya...Semua dugaan, prasangka nya terhadapku semuanya salah. Kepindahan ku ini pun, tak lain untuk kami berdua. Karena aku ingin bersamanya. Aku sendirian dan merasa tidak diberi kesempatan untuk menjelaskan prasangkanya terhadapku. Aku tak diberi kesempatan bicara. Kalau pun aku bicara, tapi dia tak mau mendengarkanku, kata-kataku lewat begitu saja dan dia tidak perduli sama sekali. Bajunya yang basah karena keringat, berkali kali aku beri dia kaus ganti, tapi dia menolak dan tidak melihat mataku yang memohon... karena kuatir dia bisa masuk angin. Aku semakin tidak mengenalnya, aku seperti orang lain saja di matanya yang sendu dan merah karena sedang sakit....

Hatiku sakit, sakit banget dan hancur. Apalagi saat ini dia sedang sakit, tapi aku tak bisa menyentuh bahkan membantunya. Dia terus membelakangi aku, berusaha menjauh dan tidak membalas kata-kataku. Dia juga tidak bisa hadir saat aku bernyanyi dengan teman-temanku di salah satu gereja. Padahal, selama kami pacaran, belum pernah dia hadir saat hari-hari bahagiaku. Karena kami terlalu sering memikirkan masalah cinta kami yang sungguh rumit dari hubungan normal biasanya.

Aku berusaha diam dan terima. Tapi... entah sampai kapan aku bisa bertahan. Mungkin, dia tidak akan pernah tahu semua ini atau dia tidak akan mau tahu lagi. Aku ingin sekali bersamanya, tapi mengapa semua mempermasalahkan hubungan ini? Orang tua kami, keluarga, teman bahkan semua umat di dunia ini. Tuhan..... andai aku bisa melupakan dia. Andai aku bisa membuat semuanya berubah dan tidak menerima cintanya, aku yakin kami tidak akan sesakit ini...

Pernahkah kau bicara
Tapi tak didengar
Tak dianggap
Sama sekali..

Pernahkah kau tak salah
Tapi disalahkan
Tak diberi kesempatan
Ku hidup dengan siapa
Ku tak tau kau siapa
Kau kekasihku tapi Orang lain bagiku
Kau dengan dirimu saja
Kau dengan duniamu saja
Teruskanlah.. Teruskanlah..
Kau begitu

Kau tak butuh diriku
Aku patung bagimu
Cinta bukan Kebutuhanmu
Kau dengan dirimu saja
Kau dengan duniamu saja
Teruskanlah.. Teruskanlah
Kau begitu

(Agnes Monica)

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger