Friday, June 26, 2015

Taize dan Nilai Keheningan



Pernahkah kamu merasa tak adil dalam hidup? Pernahkah kamu merasa saat berdoa kog rasanya lelah memohon dan meminta, hanya ingin tenang dan mendiamkan diri? Mendengar dalam keheningan apakah rencana Tuhan? Bagaimana mungkin kita dapat menggapai keheningan batin? Kadang kala kita tampak diam, namun justru sebenarnya kita mengalami sebuah pergumulan dengan seseorang yang kita bayangkan, atau dengan diri kita sendiri. 

Dalam keramaian, kebisingan, hiruk pikuk dan kemacetan ibu kota, tuntutan hidup dan harapan, gosip dan kesibukan lain, rasanya lelah untuk bicara dan mendengar. Saatnya memerlukan keheningan, diam dalam kesederhanaan "tidak menyibukkan diri dengan hal-hal yang terlalu besar dan terlalu hebat". Itulah mengapa untuk menemui Tuhan, keheningan dan kesederhanaan adalah kerinduan. Bukannya berdoa dalam keramaian dan kemegahan yang memecahkan suasana. 

Memilih untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dalam Taize adalah suatu kesukaan baru. Apalagi beberapa hari terakhir ini, banyak sekali kejadian aneh. Pada dasarnya, sepertinya, kurang fokus. HP hilang di kolam renang, kunci kost ketinggalan di toko dan penjaga toko akhirnya menitipkan kunci ke karyawan kost, kartu TransJakarta yang ketinggalan entah dimana padahal sudah sampai di halte busway, belum lagi pintu mobil orang kantor yang kebaret karena ga memperhatikan mobil lewat, bisa aja badan yang kesambar mobil?? Sumpah, ini semua ga fokus. Rasanya kog aneh ya? #gemetaran 

Lagu-lagu Taize mulai didengarkan lagi. Walau kemarin sudah latihan koor taize, rasanya masih ingin lagi dan lagi. Lagi untuk mendengar lagu-lagu taize yang tenang. Awalnya untuk Taize saja, juga sepertinya sudah rencana Tuhan. Karena salah jadwal Misa Taize (kurang fokus lagi), dan akhirnya malah masuk dan diajak masuk KKMK Kristoforus untuk latihan koor. Ah, sepertinya ini sudah jalannya. Memang dari awal sudah ada niat untuk membantu koor gereja, tetapi belum kesampaian karena ga ingin terikat waktu latihan, ga ingin sibuk aktif kegiatan seperti zaman kuliah lagi. Tapi, memang rasanya kog kasihan tiap hari minggu di gereja itu, umatnya banyakan lipsink. Padahal sudah dikasih talenta sama Tuhan buat bisa nyanyi. 

Taize melahirkan sebuah musik ibadah yang unik dengan mencerminkan sifat meditatif. Ada nilai keheningan dan kesederhanaan, berdiam diri untuk menyadari bahwa ada kegelisahan di dalam diri yang tak dapat berbuat banyak. Berdiam diri berarti meninggalkan perkara yang tak dapat dicapai dan dimengerti, dan hal-hal diluar kemampuan diri kepada Tuhan, waktunya untuk beristirahat dari kekhawatiran.

Kekacauan dalam pikiran kita, mungkin seperti para rasul yang dalam perjalanan dengan perahu, mereka dihantam angin dan badai. Para rasul ketakutan, gelisah dan tidak tenang. Tetapi Yesus datang dan menolong mereka, setelah Ia menghardik angin dan danau, maka terciptalah ketenangan. Dalam keheningan kita percaya dan berharap kepada Tuhan. Ketika kata-kata dan pikiran tak terlanjutkan lagi, Tuhan dimuliakan dalam ketakjuban, keajaiban dan kekaguman. 

Suara lantang dan keras memang terdengar jelas dan mengejutkan, namun kita juga tahu bahwa perkataan yang disampaikan dengan lantang jarang dapat menyentuh hati. Perkataan keras biasanya lebih sering ditolak daripada diterima (atau kalau diterima pun susah/ terpaksa). 

Dalam kegelisahan, kita begitu merasa disakiti, tidak adil bila orang lain bahagia sedangkan kita tidak, banyak sekali bantahan dan alasan-alasan untuk membenci, tidak memaafkan dan mendendam. Namun saat kita telah menenangkan dan mengheningkan jiwa kita, maka alasan-alasan yang kita miliki sebelumnya tampak kecil dan tidak terlalu penting. 

Mungkin terkadang kita menghindari ketenangan dan keheningan, tetapi lebih memilih sesuatu yang ramai dan berisik, seperti kata-kata dan gangguan, karena keheningan batin itu bisa membuat kita merasa kosong dan tak memiliki apa-apa, telanjang dalam melihat kedalam diri kita sendiri secara pribadi. 

Mengenal Taize membuat minat membantu sesama yang kesusahan muncul lagi. Dulu yang sempat menjadi relawan mengajar anak-anak jalanan dan panti asuhan, sepertinya harus dilakukan lagi. Ada kerinduan untuk kembali lagi turun ke bawah membantu yang kekurangan. Berminat sekali untuk membantu yayasan anak-anak penderita kanker. Kebetulan ada teman yang bekerja sebagai hynotherapi disana. 


Bless the Lord my soul.

Wednesday, June 24, 2015

Membantu Orang Yang Berjuang Keras Untuk Bertahan Hidup




Disekeliling kita banyak pedagang kecil yang menjual barang semampu mereka hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Mereka hanya memiliki modal kecil untuk mendapatkan untung untuk diputar kembali membeli keperluan sehari-hari. Alih-alih untuk membeli pakaian baru, handphone bermerek dan rumah yang layak, makan sehari-hari dan sekolah sang anak adalah kebutuhan utama.

Melihat orang yang berbadan sehat mencuri, minta-minta sedekah, sampai mengganggu kenyamanan orang lain rasanya kog yah tidak malu dengan orang yang susah payah kerja mencari uang di panas matahari, menjual dagangan yang kadang ada pembeli, kadang malah tidak ada sama sekali. Misalnya saja penjual batu ulekan yang berat, penjual singkong atau penjual buah semusim yang harus menggendong, mendorong sepeda dan dagangannya berjam-jam, memikul beratnya batu ulekan di jalanan. Harusnya para pencuri dan peminta sedekah yang berbadan sehat dan kekar mempunyai rasa malu melihat orang yang masih sabar berusaha keras mencari uang.

Sedangkan orang yang memiliki pekerjaan saja, sebelumnya harus menunggu 30 hari kerja mengabdi di perusahaan baru mendapatkan gaji. Bahkan mereka harus melewati proses pendidikan yang penuh persaingan untuk menciptakan masa depannya. Tak ada yang mudahlah, kalau hanya berharap belas kasihan orang lain, ya susahlah untuk mengerti perjuangan hidup.

Memang kadang mereka memberikan harga yang sedikit lebih mahal. Tapi, kita juga kan sering belanja di mall atau cafe yang harganya jauh lebih mahal. Kalau penjual di jalanan menjual dagangannya lebih mahal sedikit anggap saja membantu, toh kita juga mendapatkan barang plus memberikan bantuan.

Saat saya pulang kerja mau menyeberang jalan, saya melihat penjual mangga yang demi menyelamatkan mangganya berusaha lari supaya tidak ditabrak pengendara bermotor, dia berlari kencang sambil mendorong gerobaknya. Tetapi, byaaarrr 50% mangga di gerobaknya jatuh berhamburan di jalan. Tapi... tak satupun orang membantunya. Pikirku, semua orang sibuk mau sampai ke rumah segera untuk buka puasa bersama. Lalu, saya membantunya mengumpulkan mangga yang berserakan di jalan. Dia keringatan, takut, dan bingung karena mangganya jatuh di tengah jalan raya. Saya membantunya dan menyetop mobil-mobil yang lewat supaya minggir. "Terima kasih banyak ya mbak" ucapnya terengah-engah sambil mengelap keringatnya. Lalu saya menjawab, "oh, gapapa pak, saya juga sekalian lewat jalan ini. Saya beli mangganya ya setengah kilo" jawabku tanpa menawar harganya lagi. Setelah saya makan mangganya, gila nih mangga enak banget, tau gitu saya beli 3 kilo. 

Mereka tidak meminta sedekah, yang mereka inginkan adalah kita membeli yang mereka jual dengan ikhlas. Kadang tak jarang kan kita menemui pedagang yang sudah lanjut usia atau anak kecil. Mereka tetap dengan gigih menjual dagangannya dengan sopan tanpa memaksa. Mereka berusaha keras tanpa berpangku tangan menunggu belas kasihan orang lain, mencari makan dengan halal. 

Bila kalian melihat si pejuang pencari nafkah seperti ini, tak perlulah menawar habis-habisan barang dagangannya, apalagi untuk mencari untung yang lebih banyak dibanding belanja di mall. Kita diberi sedikit kemudahan dari Tuhan, juga untuk membantu orang kecil seperti mereka. Tidak banyak kog, hanya semampunya kita untuk memberi dengan ikhlas. 

Seharusnya, kehadiran mereka bisa menjadi semangat untuk kita untuk tetap berani menjalani hidup. Karena kita sudah diberikan kemudahan dengan talenta, pendidikan dan pekerjaan yang tidak sekeras mereka berjuang memenuhi kebutuhan hidup.

Tak perlu banyak kata dan pamer untuk membantu. Karena tak semua yang kamu dengar itu tak selalu sama. Rasakan dan lakukan sebisamu untuk membantu sesama.



Tanda Pasangan Yang Tidak Tulus Mencintaimu


Membuktikan kualitasmu tak perlu banyak kata. Untuk apa kata-kata yang hanya disampaikan dengan lidah tanpa ada pembuktian? Karena lidah itu bisa berucap kapan saja dan setiap waktu. 

Mungkin itulah kenapa setiap janji tidak bisa ditetapkan dengan ucap kata tetapi dimateraikan dalam sebuah tulisan, misalnya: janji nikah, janji jual beli, janji kontrak kerja, dan lain-lain. Walau dengan sebuah janji tertulis, tetap saja bisa dilanggar dan diputuskan tidak berlaku lagi. Jadi untuk apa terlalu banyak bicara tanpa mengerti, tanpa menelaah, apalagi tanpa bukti? 

Oleh karena itu, jangan terjebak dengan ucap janji yang bisa diucapkan kapan saja, kapan mau dan kapan ingin. Buat kamu yang sedang menjalin hubungan setelah melewati masa pendekatan, terakadang mungkin kamu berpikir apakah si dia tulus mencintaimu? Apakah si dia memang benar-benar membutuhkan dan mencintaimu? Apakah kamu berarti untuk berada disampingnya, bukan dibelakangnya? Ataukah dia hanya merasa kasihan dengan kamu? Mungkinkah dia hanya mempermainkan hatimu saja?

Bagaimanakah sikap seorang, bagaimana tanda-tanda seorang yang tidak tulus mencintaimu? Apakah kamu mau terlibat dalam drama yang tak kunjung selesai sampai bertahun-tahun dan lalu terbaca setelah beberapa tahun kemudian? Sepertinya, kamu perlu terbangun dan sadar dari awal tanda-tanda si dia tidak tulus mencintaimu:

1) Dia Baik dan Perhatian Padamu Hanya Bila Ada Maunya
Mulai sekarang, perhatikanlah sikapnya padamu. Apakah dia tambah sweet dan perhatian setelah menjadi pasanganmu? Mengirim pesan singkat padamu (mengingatmu) di sela-sela kesibukannya yang padat?
Seseorang yang tulus mencintaimu akan memberikan perhatian secara konstan untuk menunjukkan kasih sayangnya padamu, dia tidak perlu dipancing/ tak perlu pancingan. Jika pasanganmu sekarang sering hilang saat kamu susah, dan muncul ketika kamu senang, kamu pantas meragukan ketulusannya padamu.

2) Dia Selalu Mengungkit Kesalahan Yang Telah Kamu Sesali
Kesalahan yang sudah kamu sesali akan dia gunakan/ akan diungkit untuk mengurangi kesalahan yang dia lakukan. Kesalahanmu akan dia gunakan sebagai senjata agar kesalahannya bisa dibandingkan dengan kesalahanmu, bahkan supaya kamu tidak bisa menyalahkannya. Kamu akan merasa terpojok dan merasa bersalah dan tidak adil bila menyalahkan dia. Tandanya dia belum benar-benar memaafkanmu, dan belum bisa dengan tulus menerima kekuranganmu. Karena, bila dia benar-benar tulus mencintaimu, akan menerimamu seutuhnya, lalu saat dia salah, ya salah saja, mengakui kesalahan dan memperbaikinya. Tak perlu membandingkannya dengan kesalahan masa lalumu. 

3) Kamu Tidak Pernah Bisa Menjadi Diri Sendiri 
Hubungan yang baik, sehat dan tulus adalah hubungan yang membebaskanmu menjadi dirimu sendiri. Kamu bisa tertawa lepas dengan khasmu, kamu bisa berekspresi lucu di depannya tanpa drama, kamu bisa cerita semua mimpi dan cita-citamu, kamu bisa berteman dan melakukan hal seru dengan temanmu. Seorang kekasih yang tulus adalah seorang yang bisa membimbingmu, bukan orang yang menyuruh, memaksa, mengendalikan, atau mengancammu untuk menjadi orang lain seperti kemauannya. Untuk meminta kamu mengikuti kemauannya, dia akan menyampaikannya dengan baik dan memperhatikan bagaimana perasaanmu, dan semuanya hanya untuk hubungan kalian berdua, bukan untuk kemauannya sendiri. Si dia akan membicarakan denganmu dengan memperhatikan kemampuan dan perasaanmu, tidak memaksamu. Pria seperti ini perlu diperhatikan ya girls, dan kamu juga jangan egois lho... 

4) Dia Menghargai Kemampuanmu, Hobby dan Impianmu
Bila dia tidak tulus mencintaimu tanpa sadar meremehkan kemampuan, hobby, impian dan cita-cita yang kamu miliki. Bukannya dia memotivasimu untuk menjadi lebih baik lagi, ehh dia malah mempertanyakan kemampuan dan meremehkan kesukaanmu itu. Saat kamu menceritakan impian dan hobbymu dengan semangat, dia memberikan tanggapan yang datar-datar saja bahkan tidak percaya dengan kemampuanmu, karena dia tidak bisa melihatmu secara utuh.

5) Dia Lebih Sering Membuatmu Sakit Hati
Pasangan yang tidak tulus padamu akan cenderung bersikap egois, semaunya sendiri, tidak perduli dan selalu yang paling benar. Dia bisa datang dengan santai tanpa perasaan bersalah berkata maaf saat dia melupakan hari ulang tahunmu, saat melupakan janjian. Perasaanmu? Bagi dia perasaanmu hanyalah nomor kesekian. Dia bisa berbohong, pura-pura lupa atau tidak tahu, untuk memburamkan atau mengurangi kesalahan yang dia ketahui sudah melecehkan komitmen yang telah kalian jalani bersama. Orang yang tidak tulus tidak akan perduli dengan ucapan atau janji yang dikatakannya padamu. Kata-kata dan janji manis akan diucapkannya untuk membuatmu memaafkan kesalahannya. Masalah konsistensinya dan realisasinya itu belakangan, bahkan bisa tidak pernah terjadi sama sekali. Dia juga tidak percaya padamu, lebih percaya orang lain tanpa terbukti. Akan banyak cara yang kamu terima yang sering membuat kamu sakit hati. 
Lagipula jika dia tulus sayang dan cinta kamu, dia pasti sudah memikirkan bahwa janji dan komitmen yang diucapkannya adalah hal yang pantas dia tepati dan bila dia berbohong atau tidak perduli kamu, hanya akan melukai hatimu.

6) Dia Masih Mencari Perhatian Dengan Wanita Lain
Seorang yang tulus mencintaimu merasa kamulah yang membuat dia bahagia dan merasa sempurna. Baginya kamu membuat dunianya tertawa, kamu membuat dia bisa bercerita dengan bebas tentang kebahagiaan atau kedukaannya, kamu adalah teman curhat, kalian saling membutuhkan dan melengkapi. Bukannya sibuk mencari perhatian cewek lain, bahkan malah memberikan perhatian dengan wanita lain, sibuk tebar pesona dan haus ingin dekat dengan beberapa teman wanita. Saat dia sudah tulus mencintaimu, saat kamu tidak ada, akan ada sesuatu yang hilang dari dia, sehingga dia tidak membutuhkan wanita lain. Kamu adalah wanita yang selama ini dia cari dan butuhkan.

Itulah tanda-tanda si dia pura-pura atau tidak tulus mencintaimu. Untuk apa status dipertahankan, bila hanya pura-pura dan sudah tak cinta lagi? Bahkan bila si dia sudah tidak menghargai dan menganggapmu sebagai wanita yang dia sayangi. Kalau kamu tulus mencintainya sedangkan si dia tidak tulus mencintaimu, rasanya memang sakit. Tapi, tak ada artinya juga bila kamu terus pertahankan status yang hanya terus menyakitimu?






Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger