Wednesday, June 24, 2015

Tanda Pasangan Yang Tidak Tulus Mencintaimu


Membuktikan kualitasmu tak perlu banyak kata. Untuk apa kata-kata yang hanya disampaikan dengan lidah tanpa ada pembuktian? Karena lidah itu bisa berucap kapan saja dan setiap waktu. 

Mungkin itulah kenapa setiap janji tidak bisa ditetapkan dengan ucap kata tetapi dimateraikan dalam sebuah tulisan, misalnya: janji nikah, janji jual beli, janji kontrak kerja, dan lain-lain. Walau dengan sebuah janji tertulis, tetap saja bisa dilanggar dan diputuskan tidak berlaku lagi. Jadi untuk apa terlalu banyak bicara tanpa mengerti, tanpa menelaah, apalagi tanpa bukti? 

Oleh karena itu, jangan terjebak dengan ucap janji yang bisa diucapkan kapan saja, kapan mau dan kapan ingin. Buat kamu yang sedang menjalin hubungan setelah melewati masa pendekatan, terakadang mungkin kamu berpikir apakah si dia tulus mencintaimu? Apakah si dia memang benar-benar membutuhkan dan mencintaimu? Apakah kamu berarti untuk berada disampingnya, bukan dibelakangnya? Ataukah dia hanya merasa kasihan dengan kamu? Mungkinkah dia hanya mempermainkan hatimu saja?

Bagaimanakah sikap seorang, bagaimana tanda-tanda seorang yang tidak tulus mencintaimu? Apakah kamu mau terlibat dalam drama yang tak kunjung selesai sampai bertahun-tahun dan lalu terbaca setelah beberapa tahun kemudian? Sepertinya, kamu perlu terbangun dan sadar dari awal tanda-tanda si dia tidak tulus mencintaimu:

1) Dia Baik dan Perhatian Padamu Hanya Bila Ada Maunya
Mulai sekarang, perhatikanlah sikapnya padamu. Apakah dia tambah sweet dan perhatian setelah menjadi pasanganmu? Mengirim pesan singkat padamu (mengingatmu) di sela-sela kesibukannya yang padat?
Seseorang yang tulus mencintaimu akan memberikan perhatian secara konstan untuk menunjukkan kasih sayangnya padamu, dia tidak perlu dipancing/ tak perlu pancingan. Jika pasanganmu sekarang sering hilang saat kamu susah, dan muncul ketika kamu senang, kamu pantas meragukan ketulusannya padamu.

2) Dia Selalu Mengungkit Kesalahan Yang Telah Kamu Sesali
Kesalahan yang sudah kamu sesali akan dia gunakan/ akan diungkit untuk mengurangi kesalahan yang dia lakukan. Kesalahanmu akan dia gunakan sebagai senjata agar kesalahannya bisa dibandingkan dengan kesalahanmu, bahkan supaya kamu tidak bisa menyalahkannya. Kamu akan merasa terpojok dan merasa bersalah dan tidak adil bila menyalahkan dia. Tandanya dia belum benar-benar memaafkanmu, dan belum bisa dengan tulus menerima kekuranganmu. Karena, bila dia benar-benar tulus mencintaimu, akan menerimamu seutuhnya, lalu saat dia salah, ya salah saja, mengakui kesalahan dan memperbaikinya. Tak perlu membandingkannya dengan kesalahan masa lalumu. 

3) Kamu Tidak Pernah Bisa Menjadi Diri Sendiri 
Hubungan yang baik, sehat dan tulus adalah hubungan yang membebaskanmu menjadi dirimu sendiri. Kamu bisa tertawa lepas dengan khasmu, kamu bisa berekspresi lucu di depannya tanpa drama, kamu bisa cerita semua mimpi dan cita-citamu, kamu bisa berteman dan melakukan hal seru dengan temanmu. Seorang kekasih yang tulus adalah seorang yang bisa membimbingmu, bukan orang yang menyuruh, memaksa, mengendalikan, atau mengancammu untuk menjadi orang lain seperti kemauannya. Untuk meminta kamu mengikuti kemauannya, dia akan menyampaikannya dengan baik dan memperhatikan bagaimana perasaanmu, dan semuanya hanya untuk hubungan kalian berdua, bukan untuk kemauannya sendiri. Si dia akan membicarakan denganmu dengan memperhatikan kemampuan dan perasaanmu, tidak memaksamu. Pria seperti ini perlu diperhatikan ya girls, dan kamu juga jangan egois lho... 

4) Dia Menghargai Kemampuanmu, Hobby dan Impianmu
Bila dia tidak tulus mencintaimu tanpa sadar meremehkan kemampuan, hobby, impian dan cita-cita yang kamu miliki. Bukannya dia memotivasimu untuk menjadi lebih baik lagi, ehh dia malah mempertanyakan kemampuan dan meremehkan kesukaanmu itu. Saat kamu menceritakan impian dan hobbymu dengan semangat, dia memberikan tanggapan yang datar-datar saja bahkan tidak percaya dengan kemampuanmu, karena dia tidak bisa melihatmu secara utuh.

5) Dia Lebih Sering Membuatmu Sakit Hati
Pasangan yang tidak tulus padamu akan cenderung bersikap egois, semaunya sendiri, tidak perduli dan selalu yang paling benar. Dia bisa datang dengan santai tanpa perasaan bersalah berkata maaf saat dia melupakan hari ulang tahunmu, saat melupakan janjian. Perasaanmu? Bagi dia perasaanmu hanyalah nomor kesekian. Dia bisa berbohong, pura-pura lupa atau tidak tahu, untuk memburamkan atau mengurangi kesalahan yang dia ketahui sudah melecehkan komitmen yang telah kalian jalani bersama. Orang yang tidak tulus tidak akan perduli dengan ucapan atau janji yang dikatakannya padamu. Kata-kata dan janji manis akan diucapkannya untuk membuatmu memaafkan kesalahannya. Masalah konsistensinya dan realisasinya itu belakangan, bahkan bisa tidak pernah terjadi sama sekali. Dia juga tidak percaya padamu, lebih percaya orang lain tanpa terbukti. Akan banyak cara yang kamu terima yang sering membuat kamu sakit hati. 
Lagipula jika dia tulus sayang dan cinta kamu, dia pasti sudah memikirkan bahwa janji dan komitmen yang diucapkannya adalah hal yang pantas dia tepati dan bila dia berbohong atau tidak perduli kamu, hanya akan melukai hatimu.

6) Dia Masih Mencari Perhatian Dengan Wanita Lain
Seorang yang tulus mencintaimu merasa kamulah yang membuat dia bahagia dan merasa sempurna. Baginya kamu membuat dunianya tertawa, kamu membuat dia bisa bercerita dengan bebas tentang kebahagiaan atau kedukaannya, kamu adalah teman curhat, kalian saling membutuhkan dan melengkapi. Bukannya sibuk mencari perhatian cewek lain, bahkan malah memberikan perhatian dengan wanita lain, sibuk tebar pesona dan haus ingin dekat dengan beberapa teman wanita. Saat dia sudah tulus mencintaimu, saat kamu tidak ada, akan ada sesuatu yang hilang dari dia, sehingga dia tidak membutuhkan wanita lain. Kamu adalah wanita yang selama ini dia cari dan butuhkan.

Itulah tanda-tanda si dia pura-pura atau tidak tulus mencintaimu. Untuk apa status dipertahankan, bila hanya pura-pura dan sudah tak cinta lagi? Bahkan bila si dia sudah tidak menghargai dan menganggapmu sebagai wanita yang dia sayangi. Kalau kamu tulus mencintainya sedangkan si dia tidak tulus mencintaimu, rasanya memang sakit. Tapi, tak ada artinya juga bila kamu terus pertahankan status yang hanya terus menyakitimu?






Thursday, June 18, 2015

Primadona ??


Dwina Paskaria Manalu
Nah...ini dia primadona nya keluarga kami..-.-"
Yaiyalah, dari SMP udah pacaran, ganteng lagi, trus itu waktu jomblo tidak pernah lebih dari 3 bulan kek nya. uwiih.....kalo kak dina pernah ngetawain aku karna pas dia nanya aku sama siapa sekarang, aku jawab "Gag ada, kak din. Manang sada pe....Gara-gara kau nya ini,kau tolaki pulak semua laki-laki itu jadi jatuh karma mu sma ku.Hahahahaha". Yup, gag cuman cantik sih dia jgak pintar soalnnya IPK nya itu 3.61 ini jga yg dorong aku untuk lebih dari situ.:D

Melihat artikel blog si adik (Yessika) diatas, rasanya kog mulai banyak yang pengen tahu dan akhirnya bilang Oh saya tahu Dwina Paskaria Manalu itu....

Yup inilah artikel yang selalu dicari tahu oleh orang yang ingin mengetahui tentang kehidupan si empunya nama diatas, biasanya dicari tahu oleh orang baru, orang kepo, atau yang pengen banget tau.

Mau bilang apa ya, ini kan pandangan dari sang adik yang selalu melihat kakaknya. Kakak yang sewaktu kecil selalu mengantar dia ke sekolah naik motor, selalu memandikannya waktu kecil, mengajar tugas sekolahnya, memberi makan (menyuapi), namanya juga anak kecil.


Keterangan lebih lanjut, mau ga mau harus mundur ke belakang, ingat masa lalu, huffttt ......................................................

Kakak yang dia lihat masih kuliah saat itu, masuk jurusan Kimia, Fakultas MIPA, yup, otomatis punya banyak teman cowok. Belum lagi si kakak aktif organisasi kemahasiswaan di Fakultas dan Universitas, Asisten Dosen, masuk kegiatan Seni, Sekretaris kelas jurusan Kimia. Mulai dari cowok MIPA, Teknik, Seni dan Olahraga, semuanya kenal dan jadi teman.

Memang, ada saja yang suka beri perhatian. Biasalah, pasti mengambil hati dari adik, sodara dan orang tua dulu, baru ke kakaknya. Tapi, kakak sih biasa aja. Maklum saat itu, fokus kuliah dan lulus tepat waktu dengan nilai terbaik adalah target utama. Makanya, si kakak dapat IPK tertinggi se-Fakultas MIPA 3,61 dan si Bapak diberikan kehormatan Rektor sebagai pembicara mewakili orang tua Alumni. Bagi kakak, para coowok hanya sebagai teman saja. Ada sih yang akhirnya jadi pacar, Komandan Resimen Mahasiswa yang katanya Super Ganteng Se-Universitas Negeri Medan. 

Banyak juga sih rekor mantan pacarnya, cantik-cantik, montok, bahenol lagi. Kalau dibandingin si kakak duh kayaknya aneh aja si cowok suka dia. Mungkin karena si kakak agak unik, aneh, nakal, nyebelin, cuek, dan lain-lain, buat dia penasaran dan kesal, kenapa nih cewek yang paling susah dia dapatin, hahaha.


Setelah punya pacar nih, kemana-mana selalu ada yang jagain. Mau kemana saja, dia punya mata-mata dan anak buah yang cangggih bisa tau kemana aja, dan kasih jalan pintas. Weisss, kemana-mana aman, gratis dan ga capek. Inilah si adik jadi merasa kakaknya banyak cowok, padahal selama kuliah 3,5 tahun punya pacar cuma 1, lainnya hanya fans tanpa ada komitmen.


Kenal dia sih waktu masa Ospek, si kakak kan rada cuek, jutek dan ga suka ada cowok yang gangguin. Eh ini si abang waktu Ospek malah gangguin dan ketawain waktu kena hukuman berdiri di depan tiang bendera. Pokoknya awalnya sama dia suka banget berantem, ribut, kalau ketemu ejek-ejekan. Sampai kakak kelas bilang: "wina hati-hati lho, nanti kamu dikerjain anak Resimen Mahasiswa. Dia banyak yang suka, ga usah dekat-dekat sama dia". Dih siapa juga yang mau dekat sama dia. 


Yaaaa... akhirnya si Abang yang deketin dan nembak waktu kapan ya? hmmmm kayaknya waktu diculik di kantin deh. Melihat dia gemetaran dan keringatan gitu, rasanya mau ketawa xixixi. Trus semua teman-teman yang makan di kantin itu, dibayarin sama dia :)

Bagi kakak, pacar itu malah hanya teman dekat yang bisa membantu aktivitas. Si pacar juga punya banyak teman dan kenal dengan semua Dosen yang bisa membantu mata kuliah dan skripsi. Oh, karena dia (Baringin Parlinggoman Siringo) Komandan Resimen Mahasiswa, dan kakak kelas jurusan Kimia juga, satu Dosen Pembimbing Akademik. Dia baik, dewasa, dan pengertian. Maklum, saat itu dia punya pacar yang sibuk mikirin tugas kuliah, organisasi, bla-bla-bla... dia termasuk cowok yang sabar nungguin sampai malam, ga pernah marah, trus ngantar sampai rumah (mungkin karena lebih tua 3 tahun). Apalagi waktu si kakak tabrakan sampai pakai tongkat ke kampus 3 bulan, dia selalu siap gendong ke Laboratorium lantai 3 dan antar jemput. Dia paling dikenal di keluarga, karena kebaikannya , ganteng dan suka sama adik-adik. Dia pintar cari perhatian adik-adik, tiba-tiba bawain durian, kasih tiket berenang gratis, dll.

Bang Baringin juga tahu, saat itu ceweknya banyak yang suka dan pernah sampai ribut di Fakultas MIPA gara-gara ceweknya. Ih, padahal tuh cewek biasa aja, dan ga ngerti apa-apa (biasa cupulah, taunya cuma belajar). Sampai akhirnya ada yang datang ke rumah sampai digigit anjing, dan nangis minta bicara. Penasaran, sebenarnya ini cewek sukanya sama siapa. Dan lagi, lagi, nih cewek kog bego amat atau pura-pura bego, ga mengerti sama sekali, ternyata sudah banyak cowok yang taruhan dan bertengkar untuk jadi pacarnya. Oh iya, ada juga yang sempat jambak rambut si kakak, karena emosi gebetannya ga suka dia, tapi suka sama si kakak ini (sakitnyaaaaa, sampai satu kelas pada berbaris mau bertengkar satu lawan satu).

Nah, mungkin disini adik-adik menilai si kakak Primadona, banyak yang suka. 


Bang Baringin termasuk mantan pacar yang baik, dia termasuk orang yang paling dewasa dan bijaksana. Sayang... ga jodoh, waktu itu si cewek masih anak kecil, kurang mengerti arti hubungan cinta dan pacaran, apalagi menikah? Waktu bang Baringin bertanya: will you marry me? tuh cewek malah ketakutan dan lari.... (ya ampun nih cewek, bego banget). Padahal si abang sudah bertanya 3 kali (Mantan Terindah)

Begitulah ceritanya, si kakak sebenarnya cuek dan ga terlalu mikirin siapa yang mengejar dan mencari-cari dia jadi pacarnya. Walau saat itu sampai sekarang, dikenal playgirl, banyak yang ga percaya masih single, dan bla-bla-bla, nyatanya tuh cewek tetap aja bego milih pasangan hidupnya. Ada yang baik dan serius: ga percaya, takut, bingung. Ada yang ga serius: malah dijawab iya dan jalan sampai lama pacaran (bego kan????). 

Semoga sang kakak, ga terlalu jujur dan polos lagi sih dalam memilih pasangan selamanya (pernikahan). Pelajaran hidup, pasti membuat dia mengerti mana yang harus dipertahankan atau ditinggalkan. Ga terlalu percaya juga sama cowok yang hanya mengejar fisik dan cuma main-main. Sekarang, mulai serius dan benar-benar berani memilih yang terbaik... God Bless You Kakak.

Butuh Dua Orang Bertujuan Sama Untuk Cinta Yang Sukses




"Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan digiring," tulis Dee (Dewi Lestari).

Cinta bukan siapa yang mengendalikan dan siapa yang harus menuruti si pengendali/ penguasa agar hubungan menjadi aman. Halooo, ini bukan kondisi perang dimana bawahan harus menuruti aturan si komandan. Ini sebuah pernikahan, suami dan istri, kamu dan aku yang sudah menjadi satu, bukan lagi dua, kita menjadi satu tim, satu tubuh, satu jiwa untuk berjalan terus sampai akhir waktu. Kita ada di posisi yang sama, tugas yang sama, kewajiban yang sama, hak sama untuk menjalani kehidupan.

Memang benar, posisi pria (suami) adalah sebagai kepala keluarga, tetapi bukan berarti pria adalah sang pengendali yang bisa berlaku hanya sesuai keinginannya, hanya sesuai kemauannya, tanpa memperdulikan perasaan dan keinginan wanitanya (istri). Tanpa perduli bahwa keputusan yang dikendalikan pria itu bukan untuk kebaikan bersama, tetapi hanya untuk membuat pria merasa puas dan sempurna menurut penilaiannya sendiri. Hal ini bila berlaku terus menerus membuat pria bisa berlaku semena-mena.

Tahukah kamu, kalau kelanggengan hubungan cinta dan hubungan pernikahan membutuhkan kontribusi dari kedua belah pihak. Seringkali kita berpikir bahwa perasaan cinta merupakan sesuatu yang sensitif dan sifatnya sangat pribadi. Akhirnya, tak sedikit wanita yang memilih untuk menyimpan rasa sakit, duka dan kesedihannya seorang diri tanpa memberitahukan (mengkomunikasikannya) kepada pasangannya atau kepada orang lain yang bisa membantu masalah mereka.

Berdasarkan penelitian dari Dr. Frederickson dan dituangkan secara detail pada bukunya yang berjudul Love 2.0: How our Supreme Emotion Affects What We Feel, Think, Do&Become. Cinta diterjemahkan sebagai perpaduan antara dua orang yang memiliki tujuan serupa (sama). Jadi, meskipun sifat, hobi dan kegemaran Anda berbeda, selama Anda dan pasangan memiliki persamaan tujuan dalam hidup, kata Frederickson, hubungan tersebut bisa langgeng dan harmonis.

Kecocokan yang dirasakan antar pasangan, merupakan perpaduan yang dinamakan resonasi positif. Hal tersebut terjadi oleh karena adanya gerakan dan keterkaitan kimiawi terhadap dua orang yang berbeda yang kemudian menjalin satu hubungan. Nah, resonasi yang terjadi akibat pergerakan dua manusia yang berbeda ini tidak akan berhasil tanpa adanya kerja keras dan upaya berarti dari masing-masing pasangan untuk tidak mementingkan keinginannya sendiri. "Cinta merupakan gelombang biologis yang tercipta dari perasaan positif dan rasa peduli yang sama antar dua anak manusia. Cinta membutuhkan dua otak dan dua hati dalam waktu yang bersamaan." jelas Dr. Frederickson.

Bila dalam satu hubungan ada yang sebagai sosok pengendali, yang lainnya hanya akan menjadi seperti pengikut yang memendam perasaan terluka dan sedih sendirian, menahan penolakannya. Sebagai posisi yang hanya bisa mengikuti atau menerima sebenarnya menyadari bahwa ini adalah suatu bentuk kekerasan dalam bentuk emosional dalam suatu hubungan. Keadaan seperti ini adalah bentuk tidak adanya perhormatan dan penghargaan pada pasangannya.

Sosok pengendali seperti sifat tukang atur adalah "bibit" yang memicu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Awal mulanya mulai dari rasa jengkel yang dilampiaskan dengan cara membentak dan berteriak. Bila itu tak kunjung ampuh memuaskan keinginannya, mereka pun beralih menggunakan kekerasan fisik, seperti memukul, menampar, menghempas dan menjambak pasangannya.

Ayolah, untuk apa emosional seperti itu? Ini bukan permainan anak kecil, kita sudah dewasa dan mampu berpikir jernih dan bijaksana. Marilah saling mencintai dan menghargai pasangan kita, karena sebenarnya posisi pasangan itu dalam sebuah hubungan berdiri pada dataran yang sama. Butuh dua orang untuk menghasilkan cinta yang sukses dan penuh kasih selamanya :)

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger