Monday, June 8, 2015

Final Liga Champion 2015 Juventus vs Barcelona




Asik-asiknya lagi nongkrong di Senayan Plaza denga teman cewek, eh teman-teman cowok pada bbm ajakin taruhan dan nobar Final Liga Champion di Mall Epicentrum. Ya elah, gw dicariin juga sama temen cowok, padahal rata-rata udah pada punya cewek. Alasannya: ceweknya gak suka olahraga, gak suka nonton bola. 

Rasanya sih pengen ikut, tapi kan nobarnya jam 2 pagi? Pulang jam 4 an subuh? Walau sama teman dan ada sodara juga sih, tapi kan ga enak ninggalin teman cewek yang udah dari tadi pengen jalan-jalan ke plaza senayan. 

Baiklah, lain waktu aja deh nobarnya. Gw nonton bola di kamar kos sendiri, tapi taruhannya tetap gw terima. hehehehe, secara lawannya cowok-cowok batak, xixixi. 

Serunya sih pastilah, walau nonton sendiri berasa kayak nonton bareng di Mall Epicentrum. Padahal nonton di kamar, di jalan pun ramai dengan para cowok yang nobar. Tapi diantara 7 kamar cewek, ya cuma kamar nomor 1 (gw) yang masih nonton TV, Acara Bola, plus teriak Gooollll. 

Dua tahun belakangan ini, setiap taruhan dengan teman, saya selalu kalah. Tapi, kali ini saya senang banget karena akhirnya jagoan saya menang, hahaha. Senangnya dalam hati, lalalala. Paling apesnya waktu Piala Dunia 2014, Jerman vs Spanyol, jagoan saya Spanyol kalah tipis. Waktu itu taruhan sama pacar (sekarang mantan), eh gw kalah, dan harus terima dengar nasehatnya satu buku, satu sinetron, mau disuruh-suruh, gw dikerjainlah....

Sekarang, puas banget, klub kesayangan, pemain kesayangan, Messi, Neymar, Luiz Suarez, cowok ganteng, macho dan punya teknik main bola yang keren, menang di Final. Aslilah, besok paginya para teman cewek kos nanyain, kamu nonton bola subuh-subuh ya? hehehe, iyaaaa...

Taruhannya sih biasa, tapi jadi deg-degan nonton bolanya karena kalau kalah taruhan gw apes, plus kantong bolong. Gimana enggak, gw berani taruhan traktirin nonton bioskop plus makan di restoran. Sebenarnya sih, berharap gw yang menang. Dan ternyata gw menang 3:1 untuk Barcelona.

Goooollll, gw teriak dan lompat-lompat di kamar kos. Setelah itu, tidur cantik, tidur senyum, dari jam 5 pagi sampe jam 12 siang, hehehe. Tidurnya sih sampe jam 12 siang, tapi ga nyenyak banget, secara kamar kos agak panas ya harap maklumlah, pake kipas angin, hehehe. Minggu sore, baru deh siap-siap ke Gereja. I'm here Lord :)

Friday, May 29, 2015

Semoga Cepat Sembuh Bos



Semoga cepat sembuh bos:)

Bos yang paling unik selama kerja. Yup bisa dibilang unik, karena ada polisi tidur dalam hubungan kerja. Memang semua atasan yang pernah bekerja dengan saya, semuanya baik dan inspiratif. Tapi, cukup berbeda dengan yang satu ini.

Pertama interview, jujur saya merasa aneh, harusnya yang grogi sih calon karyawan. Tetapi, malah saya yang lebih banyak memperhatikan wajah dan matanya. Penasaran aja sih. Selesai interview, seperti biasa saya selalu curhat dengan Boy. 

Dia bos yang pintar sekalian pintar ngeles, model baju dan gaya yang konservatif padahal kalau lebih bergaya sedikit lagi pasti keliatan lebih keren. Termasuk jenis cowok yang menyukai cewek langsing proporsional, atau bahasa ejekannya suka tulang hahahaha. 

Pernah sekali waktu dapat surat kreasi, karangan dia sendiri. Lumayanlah sebagai Alumni Teknik tulisannya cukup membuat yang membaca terbang ke langit, lalu jatuh gubrak ke tanah. Sebagai cewek Alumni MIPA yang biasanya dulu punya teman dan pacar MIPA / TEKNIK, lumayan menghiburlah tulisannya. Berasa kayak baca surat dari anak Teknik zaman kuliah.

Satu hal yang saya suka dari jiwa anak MIPA dan TEKNIK (maaf ini bukan maksud menilai jurusan lain tidak baik ya) tegas, analisis, sabar, berani, ga banyak gombal atau omongannya tidak terlalu panjang lebar, kata-katanya jelas dan cukup dimengerti (ga pake kalimat bersayap). Pria tipe alumni ini biasanya to the point kalau ngomong. Wajar kalau pasangannya kalau kuliah anak Teknik juga atau Mipa.

Pria tipe Alumni Sosial dan Ekonomi, nah ini termasuk tipe yang kata-katanya banyak pakai kalimat bersayap, menerangkan panjang lebar, kurang tegas walau bisa tegas juga sih tapi biasanya lebih lambat dalam ambil keputusan. Kalau bicara dengan anak IPS ini, mesti mencerna kata-katanya buka kamus Bahasa Indonesia. Kadang bisa lho, maksudnya dia dengan maksud yang kita terima beda. Kelebihan cowok alumni IPS ini, bisa buat cewek terbang ke atas langit karena romantismenya, kalau sudah dewasa biasanya cewek-cewek pada ilfeel karena lebay dan ga tegas.

Terima kasih buat supportnya bos, karena saat galau, kamu pengertian banget, coklatnya bisa buat makan sambil nangis. Makasih buat semuanya yah. 

Semoga cepat sembuh, hidungnya pun makin mancung hehehehe. Cepatan masuk kantor ya, karena kerjaan pasti numpuk (bercanda). 

Perbedaan Indah Di Jalan Tengah



Seperti batu yang keras, kau seakan tidak pernah mengerti arti perbedaan. Apapun jalan yang terasa berbeda dengan keinginanmu, diartikan dengan egois, keras kepala dan perlawanan.

Mungkin, saat kamu beranjak remaja sampai akhirnya dewasa, ingin sekali segala sesuatu sesuai dengan keinginanmu. Apa yang kamu cita-citakan, apa yang kamu rencanakan. Berbagi peran, mengalah dan menerima adalah keadaan yang rasanya sulit.

Pengalaman dan perjalanan hidup sewajarnya membawamu pada kenyataan yang tak sama dengan keinginan. Keadaaan yang ingin tetap dipertahankan, posisi zona nyaman yang sudah tercapai kadang sulit dipertahankan. Apalagi kalau memberikan sesuatu yang kita sukai untuk orang lain?

Bayang-bayang kekalahan akan selalu ada dibalik perjalanan kenyataan. Tetapi, langkah kaki tetap berjalan bersama matahari yang terbit menutupi bayangan. Walau terseret, tetap harus berjalan.

Perasaan yang menghantui... hanyalah pintu yang tak mungkin terbuka. Karena kuncinya sudah patah. Setiap senyum dan sudut mata yang memancarkan rasa, membuat kegelisahan membelenggu. Luka dalam yang tersembunyi jauh di lubuk hati, mengingat kata-kata mu yang mematahkan dan menutup semua pintu hati yang terbuka.

Sadarilah perbedaan itu indah, selama kita saling menghargai. Hati yang indah adalah hati yang mampu menerima perbedaan. Kalau semua harus sama, rasanya tidak ada warna-warni kehidupan. 

Seperti kenyataan yang kadang berbeda dari harapan, rasanya memang latihan menerima dengan sendirinya ada dalam kehidupan. Tidak menjadi patokan kalau umur yang lebih tua, lebih sabar dan lebih memahami keadaan, umur muda juga bisa dewasa dan bijak dalam hidup. Tergantung sikap, sifat, pengalaman rohaninya dalam menyikapi kehidupan.

Tidak menjadi jaminan lho, orang yang baik, dibentuk dalam lingkungan yang bersifat rohani, menerima, menghargai dan menghormati orang lain. Kembali lagi ke diri sendiri, siapakah kamu? mau kemana arah pilihan hidupmu? apa tindakanmu selanjutnya?

Dalam perbedaan akan menemukan keindahan dan keseruan. Bila ada yang benar-benar tidak cocok, bisa dikomunikasikan dengan baik, bisa saja berdebat, tetapi masing-masing tanamkan dalam hati, komunikasi ini, perdebatan ini, adalah kebaikan bersama. Jadi jangan egois, harus dipenuhi atau memenuhi satu pendapat. 

"Mari kita bertemu di jalan tengah". Kata ini menginspirasi untuk membuat semua perbedaan apa saja bisa bertemu dalam kesatuan yang indah. Apa yang menjadi perdebatan, ego yang selalu ingin menang sendiri, semuanya dapat kembali dalam satu jalan tengah. Tergantung kamu yang menjalaninya, apakah kamu memang tidak ingin bertemu di jalan tengah dan ingin mengambil pilihan sendiri, atau kamu tetap ingin bersatu dan berdamai. Butuh pengorbanan untuk memahami, menerima dan bertemu di jalan tengah. Tetapi, jalan tengah itu, tidak semua keinginanmu terhempas, hanya sedikit mengurangi, karena bertemu di pertengahan.




Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger