Tuesday, March 2, 2010

KEBERSAMAAN KKMK KATEDRAL


Akhirnya aku bisa menghabiskan waktu terakhirku dengan teman-teman pengurus KKMK di periode Silvia Haryono. Walaupun kondisi masih kurang fit karena flu, tapi kerinduanku untuk bergabung dengan teman-teman membuatku tetap jalan!!!

Berangkat tanggal 26 Februari 2010, kembali ke Jakarta 27 Februari 2010 di villa AL Ciloto. Kesan sejuk, dingin dan alam yang khas sepertinya membuat pengunjung Jakarta senang. Ada yang foto-foto, ada yang beli sayuran, ada yang nyanyi-nyanyi sampe lupa mandi, ada yang tiduran, ada yang belanja jajanan pasar, dll. Di hari jumat ini, kami melaksanakan acara Jalan Salib di sekitar taman dengan peralatan dan gambar yang sudah dibawa dari Jakarta.

Mungkin karena kedinginan dan lelah... flunya semakin mengganggu. Persediaan obat yang aku bawa cukup membuatku tidur tenang di tengah kegembiraan teman-teman yang main bola. Satu hari itu aku tidak punya gairah beraktifitas. Lumayan, villa sebelah memasang lagu-lagu nostalgia jaman dulu yang membawa lamunanku terbang di sore hari yang sejuk....

Proficiat untuk ketua baru KKMK: Agung!!! Cheeerssss... (itulah foto malam tanggal 26 Februari). Setelah itu, aku tidak mengikuti kegiatan malam lagi. Rasanya ingin sekali ikut, bermain dan bernyanyi dengan teman-teman lain.... Tapi aku mencoba tidur agar besok bisa lebih sehat.

Esok pagi... rasanya mulai enakan. Mulailah ajang jalan-jalan, curhat en foto-foto. Hallah, gayanya juga itu-itu aja, udah gitu pake kamera pinjeman lagi. Tapi serulah, secara Elli semangat banget foto-foto cewek-cewek dan alam yang aneh-aneh!! Setelah lelah jalan kaki, kita balik ke villa... tapi aku berhenti di teras dimana sebagian anggota ngumpul main gitar en nyanyi lagu-lagu jadul en rohani.

Nah, sampe disini nih... lewat lagu kayaknya kami berenam mulai curhat deh!! Request lagu berdasarkan pengalaman. Masak sih??? Aku suka banget nyanyi, plus ditambah pemain gitar pendatang baru 'Ebit' (adik Emil yang baru lulus kuliah) yang mahir banget ngambil nada. Album yang kami nyanyikan temanya: JAMAN DULU. Jadi semua lagu mulai dari Rinto Harahap, Obbie Mesakh, Pance Pondang, Ebiet G Ade dengan penyanyi yang juga aneh: Emil, Ebit, Elly (ketiganya suku Toraja), Agung, Didik (keduanya suku Jawa), Dwina (Batak). Lho, hubungannya dengan suku apa??? Ga ada pengelompokan sih, tapi biar tau aja... soalnya kalau udah nadanya tinggi apalagi menuntut suara cewek, pasti diteriakin "Winaaaa... kamu yang narik, atau orang batak nih cocoknya!!! (rese kan????)

Kalau ada yang nyanyi dengan sepenuh hati en teksnya lengkap, pasti kita ejekin pengalaman pribadi nih ye!!!! Pokoknya karena senangnya nyanyi, aku dan Ebit yang kebetulan belum mandi lupa kalau jam pulang udah dekat. Akhirnya kita berdua diteriakin mandiiiiiiiiiiiiii, mau pulaaaang!!!!

Vocal Grup Lagu JADUL:
Emil: Kalau kamu baca ini!!! dugaanmu benar kog kawan!! Ada lagu yang kita nyanyiin itu pengalaman pribadi. Tapi kamu juga kan!!! Oya, btw kasian banget si Ebit dibilang brondong!!! Jadi abang yang baik untuk adik-adiknya ya bro.
Didik gendut: Tenang Dik, rahasiamu dengan si dia (BB) gw keep kog. Waktu nyanyi kamu benaran nangis ga sihhh??
Agung: Aku baru tau kamu bisa nyanyi juga, trus bisa nyambung-nyambung lagu kayak kereta api. Bukannya aku ga mau bantu kepengurusan kamu, tapi aku ga bisa lagi.....  Proficiat ya!!
Elli: foto-foto yang jelek jangan diupload. Trus kalau nyanyi teriakan orang bataknya biasa aja kaleee

Untuk teman-teman lain:
Silvi: lagu kangen bandnya jangan dibawa sampe mimpi lho. Salam cubit tuk ponakan christian, moga makin pintar belajar en cuakep yah... Makasih juga, awal dari midodareni ketemu dengan orang yang dulunya malu-malu, wajahnya merah karena kita gangguin dan berjubah coklat... ^-^ miss him 4ever.
Diana: Adem ayem aja yah sama koko Hendry, klu ada hajatan besar kabarin ajah say
Susi: jangan jadi cewek pemalu lagi yah...
Liz: tetap semangat ya bu guru, jadi pemain bulutangkis KKMK yang TOP
Sosro: be woman yang supel dan semakin dewasa yahhhh
Chya: tertawamu mengguncangkan perut KKMKers lho. Tetap buat permainan2 yang ciamik ya bu...

Teman-teman ku yang terkasih, terima kasih untuk semua pengalaman kita. Aku pasti rindu kebersamaan kita...

Sunday, February 21, 2010

CEMBERUT DAN SAKIT JANTUNG

MEREKA yang suka cemberut lebih berpeluang terserang penyakit jantung. Itu terungkap dalam studi observasi Karina Davidson dari Pusat Medis Universitas Columbia, AS.

Davidson dan timnya mengikuti perkembangan 1.739 orang selama 10 tahun. Para partisipan studi diperiksa untuk mengetahui risiko penyakit jantung dan emosi positif dan negatif. Rasa gembira, bahagia, senang, bersemangat, dan puas digolongkan sebagai pengaruh positif. "Partisipan yang tidak memiliki pengaruh positif berisiko 22% lebih besar mengalami serangan jantung ketimbang mereka yang memiliki sedikit pengaruh positif," tulis Davidson dalam European Heart Journal.

Sementara itu, mereka yang mempunyai sedikit pengaruh positif berisiko lebih besar bila dibandingkan dengan yang memiliki pengaruh positif pada level sedang.

So, ga boleh dunk lama-lama cemberut ^_^

Friday, February 19, 2010

SANTA LIDWINA 14 April

Lidwina artinya “penderitaan.”. Lidwina seorang gadis Belanda yang lahir di Shiedam, negeri Belanda pada hari Minggu Palem tahun 1380. Orangtuanya dikenal sebagai orang beriman yang saleh dan taat agama. Ayahnya, seorang penjaga malam yang setia pada tugasnya. Dalam keluarganya, ia anak wanita satu-satunya. Ia cantik sekali. Sering ia merasa terganggu oleh kecantikannya, dan karena itu ia meminta kepada Tuhan untuk mengurangi kecantikannya. Semenjak kecil ia sudah tidak tertarik pada kekayaan duniawi. Sejak berumur 15 tahun, ia sudah mengucapkan kaul kemurnian, mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan. Mungkin saja ia akan menjadi seorang biarawati kelak. Tetapi, suatu siang, terjadi peristiwa yang akan mengubah seluruh hidupnya.

Lidwina pergi bermain sepatu luncur bersama teman-temannya. Salah seorang dari mereka secara tak sengaja menabraknya. Lidwina terpelanting keras ke atas es dan tulang rusuknya patah. Ia amat kesakitan. Kecelakaan itu menimbulkan masalah-masalah lain pula. Hari-hari selanjutnya, Lidwina mengalami sakit kepala yang amat hebat, mual, demam, rasa sakit di sekujur tubuhnya dan rasa haus.

Dengan menangis Lidwina mengatakan kepada ayahnya bahwa ia tidak sanggup lagi menahan sakit. Namun demikian, rasa sakit itu malahan menghebat. Bisul-bisul mulai bermunculan di wajah dan tubuhnya. Satu matanya menjadi buta. Dan pada akhirnya, ia tidak lagi dapat meninggalkan pembaringan.

Lidwina sangat sedih dan putus asa. Mengapa Tuhan membiarkan semua ini terjadi padanya? Apa yang Tuhan inginkan darinya? Lagipula, apa yang masih dapat ia persembahkan kepada-Nya? Pastor Yohanes, imam parokinya, datang mengunjungi serta berdoa bersamanya. Pastor membantunya merenungkan segala penderitaan yang harus ditanggung Yesus. Lidwina mulai sadar akan hadiah indah yang akan ia persembahkan kepada Yesus: ia akan menderita bagi-Nya. Ia akan mempersembahkan segala penderitaannya untuk menghibur Dia, yang telah menderita begitu hebat di salib. Penderitaannya dipersembahkannya sebagai suatu doa yang indah kepada Tuhan. Sedikit demi sedikit Lidwina mulai mengerti.

Selama tiga puluh delapan tahun Lidwina menderita. Rasanya mustahil ia dapat bertahan hidup dalam keadaan yang sedemikian parah. Tetapi sungguh, ia bertahan. Tuhan memberinya penghiburan dalam berbagai cara. Lidwina baik hati terhadap semua orang yang datang mengunjunginya di kamar kecilnya yang sederhana. Ia berdoa kepada Tuhan dan rela menderita bagi ujub-ujub para tamunya. Mereka tahu bahwa Tuhan mendengarkan doa-doa Lidwina. Lidwina terutama amat cinta kepada Yesus dalam Ekaristi Kudus. Selama bertahun-tahun, ia hidup hanya dengan menyantap Komuni Kudus.

Sakitnya yang aneh itu menggemparkan semua penduduk daerah itu; sampai-sampai Raja William VI bersama Margaretha Burgundia mengirimkan dokter pribadinya: Godfried de la Haye untuk merawatnya. Anehnya, dari luka-lukanya keluar bau harum; dan walaupun kamarnya tidak diterangi lampu, namun terang benderang karena cahaya ajaib dari surga. Masih banyak mukzijat lainnya selama ia menderita sakit. Kira-kira pada tahun 1407 ia mengalami ekstase dan pengalaman-pengalaman mistik lainnya. Lidwina akhirnya meninggal dunia pada tahun 1433.

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger