Friday, January 23, 2009

DUH... GANTENGNYA...


Duh gantengnya... Yup benar sekali, tepatnya cowok guanteng. Wulan yang asik kerja tiba-tiba langsung teriak cari dukungan, "Win, ada cowok ganteng tuh, dari supplier Pak Eko". Saya yang sibuk menyetel harga sambil ngantuk, tiba-tiba diusik oleh teriakan Wulan. Spontan saya melihat ke arah mahluk ganteng yang ditunjuk Wulan. Benar bo, tuh mahluk macho plus ganteng bleeeh. Langsung aja saya mendukung Wulan untuk ngerjain cowok ganteng itu.

Duh gantengnya.... (eits, mbak Wulan jangan sampe ngences hehehehe). Tapi, mata emang ga pernah salah. Buktinya semua cewek-cewek purchasing mesem-mesem, sok jaim, dsb. Apalagi Bu Hanny (Manager) juga suka lihat tampang tuh cowok. Kebetulan Pak Eko duduk disamping meja saya, jadi saya bisa lihat dengan jelas wajah cowok ganteng itu, jelaaaaaassss, komplit deh!!! Wulan yang ga puas lihat wajah cowok ganteng itu bolak-balik melintasi meja saya. Cari perhatian nih yeeee....

Namanya: Hardi Pramudya. Kayaknya berhasil buat kita semua ga ngantuk siang-siang begini hehehe. Dia pake baju batik coklat lengan pendek tampak kaus dalamnya, plus celana jeans hitam. Lesung pipit dan tampangnya yang manis, badan yang proporsional. Wuiiiih, pokoknya secara fisik sempurna. Saya bisikin ke Ibu Hanny, "tanyain bu, asalnya mana? lama-lamain aja di ruangan, Wulan suka tuh!". Kebetulan Ibu Hanny persis duduk di meja saya.


Saya pikir, pasti lah semua mahluk cewek untuk sementara melihat wajah tampannya. Sekali lagi sementara. Setelah itu terserah Anda. Kesempurnaan kan bukan diukur dari fisik semata. Sekedar mengagumi wajarlah, di TV aja kita bisa melihat wajah-wajah cantik dan ganteng sepuasnya. Fisik bisa berubah seiring waktu (mungkin tidak secantik atau seganteng dulu) alias ga abadi, tetapi hati dan sifat baik ada di dalam hati dan tidak termakan waktu.

Jadi, kagum aja deh. Ga usah lebih. "Kalau dia telepon nanya Wulan, boleh deh aku jodohin n jadi pak comblang," seru pak Eko. "Terima kasih pak Eko gitu baru teman", jawab Wulan. Saya mendukung kog mbak.... tenang aja fren. Good luck deh.

JANJI???

Apa yang sudah terjadi, terjadilah. Apa yang terucapkan tak bisa ditarik lagi. Janji sudah tak ada artinya, karena waktu menjawab bahwa semua hanya sekedar intermezzo. Mungkin hanya sekedar permainan kata, atau hanya untuk merasakan kenikmatan semu!! Entahlah, yang penting sulit sekali untuk percaya akan janji yang diucapkan manusia, karena lidah tak bertulang kah???

Apakah sebaiknya janji harus dituangkankah dalam sebuah kertas?? Mungkin itulah yang pasti. Mengingatkan bahwa janji sudah terucap. Jadi, perlukah kita percaya akan janji yang terucap oleh manusia tanpa bukti?? Sebaiknya hati-hati saja!! Ada manusia yang bertanggung jawab atas setiap janji yang diucapkannya, tapi ada juga yang tidak. Tergantung, dia tergolong manusia yang mana?

Pertanyaannya, lalu apa yang abadi? Tak adakah yang bisa dipercaya lagi di dunia ini? Agghh... biarkan saja kamu berpikir, bertindak. Ingat!! Apa yang kamu lakukan pasti memiliki resikonya.
Pengalaman yang dilewati, susah senang harus diterima dengan hati yang terbuka. Buat saja sebagai pembelajaran yang membentuk kekuatan. Bukankah kekuatan itu datang dari usaha untuk bangkit dari masalah. Tak perlu menyesal atas janji yang terlewatkan!!!! Life must go on friend. Always pray to Ur GOD!!!

TAK LEKANG OLEH WAKTU




Seputih cinta ini
Ingin kulukiskan di dasar hatiku
Kesetiaan janjiku
Untuk pertahankan kasihku padamu

Bukalah mata hati
Ku masih cumbui bayang dirimu di dalam mimpi
Yang mungkin takkan pernah
Membawamu di genggammu

Dirimu di hatiku
Tak lekang oleh waktu
Meski kau bukan milikku
Intan permata yang tak pudar
Tetap bersinar
Mengusik kesepian jiwaku

Ku coba memahami
Bimbangnya nurani
Tuk pastikan semua
Tak akan kuingkari
Terlalu banyak cinta yang mengisi datang dan pergi
Namun tak pernah bisa
Lenyapkanmu di benakku (Kerispatih)

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger