Thursday, June 18, 2015

Primadona ??


Dwina Paskaria Manalu
Nah...ini dia primadona nya keluarga kami..-.-"
Yaiyalah, dari SMP udah pacaran, ganteng lagi, trus itu waktu jomblo tidak pernah lebih dari 3 bulan kek nya. uwiih.....kalo kak dina pernah ngetawain aku karna pas dia nanya aku sama siapa sekarang, aku jawab "Gag ada, kak din. Manang sada pe....Gara-gara kau nya ini,kau tolaki pulak semua laki-laki itu jadi jatuh karma mu sma ku.Hahahahaha". Yup, gag cuman cantik sih dia jgak pintar soalnnya IPK nya itu 3.61 ini jga yg dorong aku untuk lebih dari situ.:D

Melihat artikel blog si adik (Yessika) diatas, rasanya kog mulai banyak yang pengen tahu dan akhirnya bilang Oh saya tahu Dwina Paskaria Manalu itu....

Yup inilah artikel yang selalu dicari tahu oleh orang yang ingin mengetahui tentang kehidupan si empunya nama diatas, biasanya dicari tahu oleh orang baru, orang kepo, atau yang pengen banget tau.

Mau bilang apa ya, ini kan pandangan dari sang adik yang selalu melihat kakaknya. Kakak yang sewaktu kecil selalu mengantar dia ke sekolah naik motor, selalu memandikannya waktu kecil, mengajar tugas sekolahnya, memberi makan (menyuapi), namanya juga anak kecil.


Keterangan lebih lanjut, mau ga mau harus mundur ke belakang, ingat masa lalu, huffttt ......................................................

Kakak yang dia lihat masih kuliah saat itu, masuk jurusan Kimia, Fakultas MIPA, yup, otomatis punya banyak teman cowok. Belum lagi si kakak aktif organisasi kemahasiswaan di Fakultas dan Universitas, Asisten Dosen, masuk kegiatan Seni, Sekretaris kelas jurusan Kimia. Mulai dari cowok MIPA, Teknik, Seni dan Olahraga, semuanya kenal dan jadi teman.

Memang, ada saja yang suka beri perhatian. Biasalah, pasti mengambil hati dari adik, sodara dan orang tua dulu, baru ke kakaknya. Tapi, kakak sih biasa aja. Maklum saat itu, fokus kuliah dan lulus tepat waktu dengan nilai terbaik adalah target utama. Makanya, si kakak dapat IPK tertinggi se-Fakultas MIPA 3,61 dan si Bapak diberikan kehormatan Rektor sebagai pembicara mewakili orang tua Alumni. Bagi kakak, para coowok hanya sebagai teman saja. Ada sih yang akhirnya jadi pacar, Komandan Resimen Mahasiswa yang katanya Super Ganteng Se-Universitas Negeri Medan. 

Banyak juga sih rekor mantan pacarnya, cantik-cantik, montok, bahenol lagi. Kalau dibandingin si kakak duh kayaknya aneh aja si cowok suka dia. Mungkin karena si kakak agak unik, aneh, nakal, nyebelin, cuek, dan lain-lain, buat dia penasaran dan kesal, kenapa nih cewek yang paling susah dia dapatin, hahaha.


Setelah punya pacar nih, kemana-mana selalu ada yang jagain. Mau kemana saja, dia punya mata-mata dan anak buah yang cangggih bisa tau kemana aja, dan kasih jalan pintas. Weisss, kemana-mana aman, gratis dan ga capek. Inilah si adik jadi merasa kakaknya banyak cowok, padahal selama kuliah 3,5 tahun punya pacar cuma 1, lainnya hanya fans tanpa ada komitmen.


Kenal dia sih waktu masa Ospek, si kakak kan rada cuek, jutek dan ga suka ada cowok yang gangguin. Eh ini si abang waktu Ospek malah gangguin dan ketawain waktu kena hukuman berdiri di depan tiang bendera. Pokoknya awalnya sama dia suka banget berantem, ribut, kalau ketemu ejek-ejekan. Sampai kakak kelas bilang: "wina hati-hati lho, nanti kamu dikerjain anak Resimen Mahasiswa. Dia banyak yang suka, ga usah dekat-dekat sama dia". Dih siapa juga yang mau dekat sama dia. 


Yaaaa... akhirnya si Abang yang deketin dan nembak waktu kapan ya? hmmmm kayaknya waktu diculik di kantin deh. Melihat dia gemetaran dan keringatan gitu, rasanya mau ketawa xixixi. Trus semua teman-teman yang makan di kantin itu, dibayarin sama dia :)

Bagi kakak, pacar itu malah hanya teman dekat yang bisa membantu aktivitas. Si pacar juga punya banyak teman dan kenal dengan semua Dosen yang bisa membantu mata kuliah dan skripsi. Oh, karena dia (Baringin Parlinggoman Siringo) Komandan Resimen Mahasiswa, dan kakak kelas jurusan Kimia juga, satu Dosen Pembimbing Akademik. Dia baik, dewasa, dan pengertian. Maklum, saat itu dia punya pacar yang sibuk mikirin tugas kuliah, organisasi, bla-bla-bla... dia termasuk cowok yang sabar nungguin sampai malam, ga pernah marah, trus ngantar sampai rumah (mungkin karena lebih tua 3 tahun). Apalagi waktu si kakak tabrakan sampai pakai tongkat ke kampus 3 bulan, dia selalu siap gendong ke Laboratorium lantai 3 dan antar jemput. Dia paling dikenal di keluarga, karena kebaikannya , ganteng dan suka sama adik-adik. Dia pintar cari perhatian adik-adik, tiba-tiba bawain durian, kasih tiket berenang gratis, dll.

Bang Baringin juga tahu, saat itu ceweknya banyak yang suka dan pernah sampai ribut di Fakultas MIPA gara-gara ceweknya. Ih, padahal tuh cewek biasa aja, dan ga ngerti apa-apa (biasa cupulah, taunya cuma belajar). Sampai akhirnya ada yang datang ke rumah sampai digigit anjing, dan nangis minta bicara. Penasaran, sebenarnya ini cewek sukanya sama siapa. Dan lagi, lagi, nih cewek kog bego amat atau pura-pura bego, ga mengerti sama sekali, ternyata sudah banyak cowok yang taruhan dan bertengkar untuk jadi pacarnya. Oh iya, ada juga yang sempat jambak rambut si kakak, karena emosi gebetannya ga suka dia, tapi suka sama si kakak ini (sakitnyaaaaa, sampai satu kelas pada berbaris mau bertengkar satu lawan satu).

Nah, mungkin disini adik-adik menilai si kakak Primadona, banyak yang suka. 


Bang Baringin termasuk mantan pacar yang baik, dia termasuk orang yang paling dewasa dan bijaksana. Sayang... ga jodoh, waktu itu si cewek masih anak kecil, kurang mengerti arti hubungan cinta dan pacaran, apalagi menikah? Waktu bang Baringin bertanya: will you marry me? tuh cewek malah ketakutan dan lari.... (ya ampun nih cewek, bego banget). Padahal si abang sudah bertanya 3 kali (Mantan Terindah)

Begitulah ceritanya, si kakak sebenarnya cuek dan ga terlalu mikirin siapa yang mengejar dan mencari-cari dia jadi pacarnya. Walau saat itu sampai sekarang, dikenal playgirl, banyak yang ga percaya masih single, dan bla-bla-bla, nyatanya tuh cewek tetap aja bego milih pasangan hidupnya. Ada yang baik dan serius: ga percaya, takut, bingung. Ada yang ga serius: malah dijawab iya dan jalan sampai lama pacaran (bego kan????). 

Semoga sang kakak, ga terlalu jujur dan polos lagi sih dalam memilih pasangan selamanya (pernikahan). Pelajaran hidup, pasti membuat dia mengerti mana yang harus dipertahankan atau ditinggalkan. Ga terlalu percaya juga sama cowok yang hanya mengejar fisik dan cuma main-main. Sekarang, mulai serius dan benar-benar berani memilih yang terbaik... God Bless You Kakak.

Butuh Dua Orang Bertujuan Sama Untuk Cinta Yang Sukses




"Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan digiring," tulis Dee (Dewi Lestari).

Cinta bukan siapa yang mengendalikan dan siapa yang harus menuruti si pengendali/ penguasa agar hubungan menjadi aman. Halooo, ini bukan kondisi perang dimana bawahan harus menuruti aturan si komandan. Ini sebuah pernikahan, suami dan istri, kamu dan aku yang sudah menjadi satu, bukan lagi dua, kita menjadi satu tim, satu tubuh, satu jiwa untuk berjalan terus sampai akhir waktu. Kita ada di posisi yang sama, tugas yang sama, kewajiban yang sama, hak sama untuk menjalani kehidupan.

Memang benar, posisi pria (suami) adalah sebagai kepala keluarga, tetapi bukan berarti pria adalah sang pengendali yang bisa berlaku hanya sesuai keinginannya, hanya sesuai kemauannya, tanpa memperdulikan perasaan dan keinginan wanitanya (istri). Tanpa perduli bahwa keputusan yang dikendalikan pria itu bukan untuk kebaikan bersama, tetapi hanya untuk membuat pria merasa puas dan sempurna menurut penilaiannya sendiri. Hal ini bila berlaku terus menerus membuat pria bisa berlaku semena-mena.

Tahukah kamu, kalau kelanggengan hubungan cinta dan hubungan pernikahan membutuhkan kontribusi dari kedua belah pihak. Seringkali kita berpikir bahwa perasaan cinta merupakan sesuatu yang sensitif dan sifatnya sangat pribadi. Akhirnya, tak sedikit wanita yang memilih untuk menyimpan rasa sakit, duka dan kesedihannya seorang diri tanpa memberitahukan (mengkomunikasikannya) kepada pasangannya atau kepada orang lain yang bisa membantu masalah mereka.

Berdasarkan penelitian dari Dr. Frederickson dan dituangkan secara detail pada bukunya yang berjudul Love 2.0: How our Supreme Emotion Affects What We Feel, Think, Do&Become. Cinta diterjemahkan sebagai perpaduan antara dua orang yang memiliki tujuan serupa (sama). Jadi, meskipun sifat, hobi dan kegemaran Anda berbeda, selama Anda dan pasangan memiliki persamaan tujuan dalam hidup, kata Frederickson, hubungan tersebut bisa langgeng dan harmonis.

Kecocokan yang dirasakan antar pasangan, merupakan perpaduan yang dinamakan resonasi positif. Hal tersebut terjadi oleh karena adanya gerakan dan keterkaitan kimiawi terhadap dua orang yang berbeda yang kemudian menjalin satu hubungan. Nah, resonasi yang terjadi akibat pergerakan dua manusia yang berbeda ini tidak akan berhasil tanpa adanya kerja keras dan upaya berarti dari masing-masing pasangan untuk tidak mementingkan keinginannya sendiri. "Cinta merupakan gelombang biologis yang tercipta dari perasaan positif dan rasa peduli yang sama antar dua anak manusia. Cinta membutuhkan dua otak dan dua hati dalam waktu yang bersamaan." jelas Dr. Frederickson.

Bila dalam satu hubungan ada yang sebagai sosok pengendali, yang lainnya hanya akan menjadi seperti pengikut yang memendam perasaan terluka dan sedih sendirian, menahan penolakannya. Sebagai posisi yang hanya bisa mengikuti atau menerima sebenarnya menyadari bahwa ini adalah suatu bentuk kekerasan dalam bentuk emosional dalam suatu hubungan. Keadaan seperti ini adalah bentuk tidak adanya perhormatan dan penghargaan pada pasangannya.

Sosok pengendali seperti sifat tukang atur adalah "bibit" yang memicu Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Awal mulanya mulai dari rasa jengkel yang dilampiaskan dengan cara membentak dan berteriak. Bila itu tak kunjung ampuh memuaskan keinginannya, mereka pun beralih menggunakan kekerasan fisik, seperti memukul, menampar, menghempas dan menjambak pasangannya.

Ayolah, untuk apa emosional seperti itu? Ini bukan permainan anak kecil, kita sudah dewasa dan mampu berpikir jernih dan bijaksana. Marilah saling mencintai dan menghargai pasangan kita, karena sebenarnya posisi pasangan itu dalam sebuah hubungan berdiri pada dataran yang sama. Butuh dua orang untuk menghasilkan cinta yang sukses dan penuh kasih selamanya :)

Wednesday, June 17, 2015

Alasan Pria Selingkuh


Cintaku hanya untuk mu sampai hidup berakhir….

Ayo, setiap orang yang sudah menikah pasti mengucapkan janji setia dong? Tapi disini tidak mengklaim atau memberikan kesan tidak baik untuk pasangan yang sudah berpisah/ bercerai. Tapi, sebelum anda mengambil keputusan yang sangat penting dan menyangkut hubungan dengan kehidupan beberapa orang (istri, anak dan keluarga lain), mungkin sebaiknya anda pertimbangkan lagi untuk berpisah.

Tetapi, bila memang kata perpisahan adalah jalan yang terbaik untuk semua orang (bukan untuk anda sendiri lho), siapa yang mampu menilai anda tidak baik?

Anda pernah diselingkuhi? Atau anda pernah berselingkuh? Adakah orang yang pernah anda sakiti? Atau adakah orang yang pernah menyakiti anda dengan selingkuh ini?

Perselingkuhan adalah sebuah momok yang paling ditakuti oleh semua hubungan. Siapakah diantara anda yang ingin berbagi hati, emosi dan cinta dengan orang lain. Yang memang belum tentu pembagiannya akan seimbang? Adakah nilai atau ukuran yang mampu membuktikan kadar keseimbangan cinta dalam posisi berbagi?

Cara yang paling efektif untuk menghindari sebuah perselingkuhan adalah dengan menjaga hubungan sebaik mungkin. Yah, memang dalam sebuah hubungan pasti ada saja kerikil-kerikil (masalah) yang hadir, tetapi kadarnya bisa dong tetap anda perhitungkan dalam kadar kecil, jangan sampai dianggap masalah besar dan harus menang salah satunya.

Biasanya, saat pasangan berselingkuh wanita akan diserang rasa bersalah. Wanita merasa ikut andil dalam kesalahan yang dilakukan pasangannya. Wah, gawat sekali, sudah menjadi korban, sudah disakiti, sudah terluka, masih harus merasakan menjadi pemicunya juga. Duh, kasihan ya wanita.... 

Oleh karena itu, sebaiknya sebelum menganggap diri sendiri (wanita) sebagai pemicunya yang membuat wanita sedih dan terpuruk dalam, sebaiknya wanita mengetahui gambaran luas alasan mengapa pria berselingkuh. Mungkin dengan mengetahuinya, setidaknya Anda dapat mengantisipasinya :

1. Sudah tidak ada ketertarikan dengan pasangan secara emosional. Mungkin pasangan telah kehilangan minat sama sekali, atau mereka bosan. Si dia bosan dengan Anda, sedangkan libidonya menuntut lebih dari sekedar rutinitas bersama Anda.

2. Peluang dengan rekan kerja atau seorang teman lama atau teman baru yang lebih menarik. Si Dia menemukan sensasi baru yang membuatnya merasa seperti muda lagi. Ada adrenalin baru yang membuat dia merasa tertantang dan merasa seperti orang yang diinginkan lagi (merasa menarik lagi).

3. Saat pasangan Anda dalam keadaan stres, sedih, secara emosional terluka, bingung, gamang. Bisa saja disebabkan oleh argumen panjang dan pahit dengan pasangan, ada masalah yang tak henti menemukan jalan keluar. Sedangkan si pria susah mengungkapkan kepada pasangannya apa masalahnya itu. Si Pria biasanya mencari solusi dengan caranya sendiri. Mereka akan mencarai cara untuk membuat rasa sakit itu pergi, dan wow, bagi pria seks bisa membuat mereka bahagia.

Ketiga hal umum diatas bukan menjadi pembenaran untuk tindakan perselingkuhan. Selama hidup masalah akan selalu datang dengan cara dan jalannya sendiri. Tetapi sebenarnya, jalan keluar dari masalah itu pun menemukan cara dan jalannya sendiri. Sekarang tinggal bagaimana kita memilih, jalan keluar yang mana akan diambil.

Namun, benarkah pasangan yang pernah selingkuh akan kembali mengulangi perbuatannya?

Awal tahun ini, penelitian dilakukan oleh peneliti dari University of Denver, Amerika Serikat. Penelitian itu menemukan bahwa orang yang pernah berselingkuh pada hubungan sebelumnya 3,5 kali berpotensi berselingkuh pada hubungan berikutnya. Secara terpisah, penelitian serupa juga dilakukan oleh beberapa dari University of Alabama, Amerika Serikat, yang dipublikasikan pada Journal of Research in Personality edisi Oktober 2014. 

Para peneliti menemukan bahwa orang yang berselingkuh, dalam hal ini "direbut" dari hubungan sebelumnya cenderung memiliki komitmen yang minim. "Kami menemukan bukti bahwa individu yang berselingkuh memiliki sifat kurang berkomitmen, kurang puas, dan kurang mencurahkan perhatian pada hubungannya," tulis para peneliti dalam laporan mereka.


Hasil penelitian ini berdasarkan pada kemungkinan-kemungkinan dan belum tentu terjadi pada semua hubungan kasih atau pernikahan.

Cinta dan pengalaman yang akan menuntunmu kembali dan hubungan itu bukanlah hanya semata emosional dan cinta sesaat, tetapi komitmen untuk terus bersama.


Bukankah kalian berdua pernah berjanji dalam suka dan duka selalu bersama? Cobalah mulai dari hal kecil dan sederhana untuk memulai komunikasi. Semoga Anda selalu berusaha untuk menjaga hubungan yang sehat, manis dan penuh cinta.



Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger