Setelah beberapa minggu tidak mendapatkan inspirasi menulis, mengarang cerita, akhirnya saya mulai menulis lagi. Baru saja penyakit mampir ke tubuh saya. Hampir beberapa minggu, saya harus benar-benar mengumpulkan tenaga untuk melawan penyakit yang membuat saya gampang sekali lelah. Mungkin juga karena pekerjaan yang akhir-akhir ini menuntut banyak perhatian atau udara yang kurang bagus???
Seperti biasa, niat besar tetapi raga tak begitu kuat. Alhasil, pekerjaan selesai, tapi badan sakit. Sedikit-sedikit flu dan demam, sedikit-sedikit pusing, terduduk dan muntah. Sungguh beberapa minggu ini saya begitu amat lelah dan lemah. Terlalu lemah untuk beberapa hal sepele yang biasanya bisa saya kerjakan sendiri. Untuk berjalan dan berdiri tegak saja, rasanya tak begitu kuat. Saya sampai begitu membenci dan menyalahkan kelemahan ini.
Kala sakit, saya menjadi begitu manja. Hmm, terkadang memang merepotkan dan membuat semua orang khawatir. Mungkin karena dari kecil, kalau sakit apa saja diturutin dan paling enak diperhatikan mama-papa. Kesempatan tuk dimanja (hahahahaha). Satu hal yang paling saya sukai dan mujarab, “terapi peluk” yang selalu digunakan mama agar saya cepat sembuh. Ini bukan sulap bukan sihir!!! Tapi benar!!! Kalau saya sakit, saya selalu minta dipeluk agar badan yang panas dan menggigil terasa amat nyaman. Saya merasakan damai dan cinta yang selalu bisa membuat saya tidur nyenyak saat sakit. Karena itu, saya selalu menolak untuk diopname. Pikir saya, lebih baik dirawat mama di rumah. Dan paling enaknya, pasti tidur di kamar mama yang lebih bagus, lebih luas dibanding kamar saya ditambah pelukan hangat dari mama.
Sekarang…. ada beberapa saat saya harus sendiri, ketika memandang dan melumat makanan yang terasa pahit, mual dan akhirnya muntah. Ada beberapa saat saya harus sendiri, ketika panas yang meninggi membuat saya harus mengukur suhu badan dan kompres kepala sendiri. Ada beberapa saat saya harus sendiri, ketika saya berobat ke dokter. Ada beberapa saat saya harus sendiri, ketika tenggorokan kering dan kehausan…. akhirnya terantuk lemari saat mengambil minum. Tapi diatas semuanya itu, saya masih bisa bersyukur.
Terima kasih, untuk orang yang sudah merawat saya, dengan kemanjaan dan kerewelan saya. Terima kasih untuk pelukan yang membuat saya cepat tidur dan menutup mata. Terima kasih untuk semua perhatian, bantuan, kasih, dan doa yang diberikan kepada saya. Tahukah?? Sebelum tidur dan menutup mata, saya selalu berdoa dan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan untuk semuanya. Malam-malam kelemahan itu, saya bersyukur masih ada yang menguatkan dan menjaga saya.
“Jaga diri baik-baik, hanya kamu sendiri yang paling bisa jaga dirimu sendiri”