Thursday, September 17, 2015

Mimpi Masa Lalu Dan Ini Pun Akan Berlalu


Tak perlu sedu sedan lagi. Semua kini sudah terbuka. Betul kataku, waktu akan menjawab semua pertanyaan, semua alasan dan semua kejadian.

Walau sudah terjawab semua pertanyaan tentang masa lalu itu. Mimpi buruk kadang masih membayangi malam-malamku. Tadi malam, mimpi saat aku datang ke tempat tinggalnya yang lama, dan kudapati kamarnya dan kamar sebelahnya kosong. Tinggal 2 pasang sepatu di sebelah tetangga kamarnya, sepasang sepatu cewek dan sepasang sepatu cowok.

Ruangan yang ditinggal itu sangat kotor dan berantakan, seperti sudah lama ditinggal dan tak terurus. Aku memegang sandal wanita warna hitam yang kelihatannya masih bagus dan mencobanya. Ukurannya pas, tetapi modelnya bukan tipe yang aku suka. Aku kenal dengan tetangga sebelahnya dan dulu sering ngobrol, Mulki.

Tak ada dia (mantan) lagi disana, hanya tinggal sisa-sisa masa lalu yang pernah aku lihat seperti kasur pink, sarung, buku dan kertas, lemari coklat yang rusak, dan dinding putih yang menguning coklat. Semua seperti kusam, buram, dan menjadi sampah. Aku mencari-cari milikku yang mungkin ditinggal olehnya, tetapi tidak ada.

Lalu aku terbangun dengan rasa lelah. Seharusnya aku bangun dengan badan yang siap menyambut pagi, tetapi hari ini aku merasakan tubuhku lelah dan hatiku sakit. Aku benci mengingat itu lagi, mengingat dia pernah berduaan dengan perempuan lain, mengingat dia pernah membentakku, mengingat dia pernah menghinaku, mengingat dia pernah mengusirku, mengingat dia pernah memporak-porandakan rasa percayaku pada diriku sendiri dan dia.

Mimpi pagi ini… membuatku mengingat semua kejadian pahit tentang dia. Kenapa sulit sekali melupakan dia? Belum kurangkah semua rasa sakit yang kuterima? Dia sudah bahagia dengan kehidupannya. Dia sudah bahagia dengan rasa cintanya dengan kehidupannya atau dengan orang lain.

Semua sudah tak sama lagi. Entah lewat mimpi atau kenyataan, aku tak ingin mengingat-ingat kejadian buruk itu. Hanya akan membuatku jatuh lagi dalam dosa karena mengingat rasa sakit hati.

Diantara semua masa laluku, dialah yang paling membuatku sadar untuk tak mudah percaya pada pria dari penampilannya tapi aku harus melihat pria dari sikapnya. Dialah juga yang paling membuatku sadar mana yang baik dan mana yang salah. Jadi, sebenarnya ada juga hikmah kebaikan yang kudapatkan dari dia. Aku semakin lebih baik, lebih bahagia, dan lebih menjaga diri. Kuucapkan syukur dan terima kasih pada Tuhan, pernah membuat dia ada dalam cerita hidupku.

Aku cuma punya hati, namun dia mungkin tak pakai hati… Dan aku harus mengerti dan mundur teratur dan tersenyum meninggalkan dia.


Ini pun akan berlalu. Dia pun akan berlalu. Bayangannya pun akan berlalu. Cintanya pun akan berlalu. Dan aku harus siap menikmati perjalanan baru lagi. Tersenyum dan bahagialah karena cinta tak kan pernah habis disekitarmu, lewat Tuhan, keluarga, teman, sahabat dan semua yang mengasihimu tanpa syarat.

Friday, September 11, 2015

Hidup Terus Berjalan, Wujudkanlah Mimpi


Tak cukup banyak cara untuk menggapai mimpimu? Mulai dari mana? Caranya bagaimana? Sampai akhirnya karena tak berani menggapai impian, kamu akhirnya menyerah dan jatuh tergeletak di zona nyamanmu. Mencintai kenyamanan dan terdiam menunggu keajaiban yang datang entah kapan. Sementara waktu terus berjalan dan tak perduli dengan kediamanmu menanti keajaiban.

Hai... bukankah keajaiban itu datang karena keberanianmu melangkah? Keajaiban itu datang karena keberanianmu mendobrak rasa nyaman diam tak bergerak itu? Cobalah, dan terus mencoba. Apa yang bisa kamu dapatkan dengan diam dan terpesona akan kenyamanan fantasi yang fatamorgana? Lebih baik kamu mencoba berusaha, walau mungkin akan kamu temukan cobaan baru, masalah baru, tapi setidaknya kamu tahu apa yang salah dan perlu kamu perbaiki. 

Kenyamanan dan diam akan kita dapatkan saat kita tiada. Jadi tak perlu dicari dan dipertahankan selama kita masih hidup. Diam dan nyaman dalam hidupmu akan tiba saatnya, saat kamu sendirian dan membiru menghadap Sang Khalik. Di dunia?? Dunia memang tidak memberikan kepastian, waktu di dunia terus berjalan dengan berbagai cara menggelitik jiwa dan hatimu untuk tertawa, tersenyum dan menangis.

Kamu adalah manifestasi hidup kamu, kamu adalah penulis skenario hidup kamu. Mungkin orang lain memperlakukanmu tidak adil, mempersalahkan kekurangan kamu, membesar-besarkan kesalahan kecil kamu bahkan mencibirmu kepada orang lain. Tersenyumlah, tak perlu membalas, biarkan saja dia dengan puasnya mengecilkan pribadi kamu. Ini hidup kamu, tersenyumlah apapun yang dikatakan orang lain. Karena hidupmu bukan tergantung kata-kata mereka dan mereka tidak tahu apa-apa tentang kamu. Jika kamu ingin membuktikan pada mereka bahwa mereka salah, kamu hanya perlu mewujudkan mimpi terbaik itu. Dengan menunjukkan kamu bahagia, tersenyum dan berhasil, adalah cara terbaik untuk balas menjawab pandangan negatif orang lain.

Segalanya butuh proses tetapi perjuangan panjang pasti akan terbayarkan. Jangan menyerah apabila kamu jatuh sekali dua kali, atau mungkin ratusan kali. Kamu memang hanya perlu bangkit lagi, bahkan apabila semesta seolah bangkit melawanmu. Jangan menyerah tapi jangan biarkan diri kamu jatuh di lubang yang sama untuk kedua kalinya. Sederhana tapi memang tidak mudah.

Cinta? Cinta yang pantas mendamipingimu itu adalah cinta yang menghargai kekurangan dan kelebihanmu, memaafkan dengan hati dan tak mengungkit masa lalu, berani bersikap tegas untuk kebahagiaan berdua. Tak perlu menyesali masa lalu, karena masa lalu tidak bisa dirubah. Andai kamu menyesal kenapa harus bertemu pria yang salah lagi. Andai kamu menyesal kenapa harus bertemu pria yang selalu menyalahkanmu dan tak pernah memahami kamu. Andai kamu menyesal kenapa harus pernah berhubungan dengan pria bermental pengecut dan tidak berani melangkah. Semuanya hanya bisa dijawab oleh dirimu sendiri. Karena luka yang tergores itu ada padamu, sejatinya kamu sendirilah yang mampu mengobati rasa sakit dan luka itu.

Gagal bukan berarti tak bisa. Gagal bukan berarti kamu selalu salah. Inilah kehidupan untuk membentukmu lebih dewasa dan bijaksana dalam memilih dan akhirnya sukses meraih mimpimu. Hidup tak melulu memikirkan orang yang menghancurkan hidup dan mimpimu. 

Misalkan saja dalam pacaran kamu bertemu orang yang salah lagi. Orang yang selalu mengambil sisi negatif dari setiap kejadian, bahkan menuduhmu adalah si pembuat masalah. Bersyukurlah, kamu sudah menemukan orang seperti itu. Karena kamu belajar untuk diam dan menangis, belajar untuk menikmati rasa luka yang rasanya membunuhmu, tidak membalas semua ucapan kasarnya, pergi dengan ikhlas dan tersenyumlah. Itu adalah pelajaran berharga untukmu. Karena tak semua orang pernah merasakan proses seperti itu. 

Kamu adalah kamu yang bukan memakai topeng, yang tidak selalu merasa benar karena kamu sadar bahwa kamu tidak sempurna. Bangunlah, tak perlu lagi mencari kesalahan. Bangunlah, tak perlu lagi mencari siapa yang benar. Bangunlah, tak perlu terlena dengan ucapan indah cinta yang hanya kata tanpa bukti. Karena lidah tak bertulang, dan kamu tak bisa menyalahkan siapapun. Dia, kamu, mereka, berhak untuk menilai orang lain. Hanya kamu yang tau siapa dirimu dan memantaskan diri dalam kehidupan yang lebih baik. 

Lepaskan saja beban masa lalu yang menyakitkan. Pastikan kamu sudah berusaha keras memperbaiki keadaan, dan bila tidak bisa diperbaiki, ikhlaskanlah. Jangan manja ketika kamu jatuh, hidup terus berjalan tanpa perduli perasaanmu. Kamu hanya perlu bangkit lagi. Jika ingin mewujudkan mimpi, bangunlah dan tata hidupmu dengan cerdas. Ini soal pergumulan dengan dirimu sendiri. Kamu harus percaya pada mimpimu melebihi siapapun. Bahwa mimpimu tidak akan tergeletak dan terinjak, jatuh dan binasa oleh orang lain. Ini persoalan bagaimana kamu berani menggenggam mimpi itu untuk dibawa hingga ke garis akhir. Karena hidup terus berjalan dan ada yang tak bisa pernah kembali: Waktu, Perkataan dan Kesempatan.


Tuesday, September 8, 2015

Please Remember Me



Time, sometimes the time just slips away
And your left with yesterday
Left with the memories, 
I'll always think of you and smile
And be happy for the time
I had you with me

Though we go our seperate ways
I won't forget so don't forget the memories we made
Please remember, please remember
I was there for you and you were there for me
Please remember, our time together
The time was yours and mine while we were wild and free
Please remember, please remember me

Goodbye, there's just no sadder word to say
And it's sad to walk awaywith just the memories
Who's to know what might have been
We'll leave behind a life and time 
I'll never know again
Please remember, please remember me

I was there for you and you were there for me
And remember, Please remember me
Please remember, please remember I was there for you And you were there for me
Please remember, our time together The time was yours and mine
While we were wild and free

Then remember, please remember me
And how we laugh and how we smile
And how this heart was yours and mine 
and how a dream was out of reach I stood by you, you stood by me
We took each day and made it shine
We wrote our names across the sky
We ride so fast, we ride so free
And I knew that you had me

Itu adalah lagu yang terakhir kalinya kuberikan untuk dia. Sudah beberapa bulan berlalu, aku masih mengingat dia dan lagu ini. 

Sekejap duniaku berubah saat Leo menyampaikan kabar tentang dia. Duniaku berhenti, air mata turun, dadaku sesak dan sulit bernafas, tubuhku kedinginan dan gemetar, semua langsung lesu dan buram. Aku tak melihat dia, aku hanya mendengar kabarnya, dan semua langsung berubah. 

Aku terdiam, mundur, dan sakit sekali rasanya. Apa yang terjadi saat ini membuktikan aku masih mencintai dia. Dan sakitnya adalah, rasa cinta ini membuatku tersiksa dan sakit. Tak adakah yang mengerti perasaanku? Tahukah kamu kalau aku masih mencintaimu dan semua membuatku takut.

Aku takut untuk bertemu kamu, aku takut untuk melihatmu lagi, aku takut bersamamu lagi, aku takut untuk memulai lagi denganmu atau pun bersama dengan yang lain. Aku hanya ingin sendiri. Aku hanya ingin pergi dari manapun, duniaku yang lain. Oh... rasanya berat untuk bangun dari mimpi siang ini. Wajahmu masih teringat jelas di hatiku, dan semua tentangmu masih kuingat.

Kudengar kau disana menanyakan kabarku apakah aku sehat-sehat saja. Taukah kamu, sekian lama aku berharap kamu menanyakan kabarku? Kudengar kau disana menyatakan kalau aku adalah cintamu yang pertama dan terakhir, kalau tidak ada lagi wanita yang bisa mengisi hatimu. 

Aku lemas mendengar pengakuanmu itu. Entah apa yang membuatmu membuat pengakuan seperti itu kepada Leo. Kamu tau, Leo pasti menyampaikannya padaku, dan itu membuatku menangis. Selama ini aku berpikir kau tidak pernah mencintaiku, kau tidak pernah menganggapku pernah ada.

Aku tak tahan menahan air mata di meja kantor, dan meluapkan air mataku di toilet. Di toilet, kurasa nafasku sesak dan lemas. Aku takut sesak nafas ini membuatku harus pulang ke Medan lagi dan menyusahkan orang tuaku.

Leo..., bahkan berpikir kalau aku tega karena sekarang sudah dekat dengan pria lain. Akhirnya aku bilang ke Leo kalau semua yang kulewati sangat berat. Aku sakit dan pulang ke Medan, bolak-balik jatuh, menyendiri dan menangis, rasanya sia-sia dan tak punya harapan. Tak pernah semudah itu Leo. Tak pernah semudah itu melupakan dia dan membiasakan hidupku tanpa dia.

Leo, kamu bertanya apa aku sangat mencintai dia? Ya, aku bilang iya, dan akhirnya kamu pun terdiam. Aku? Perasaanku? Sakitku? Ketahuilah, semua ini tak mudah untukku....

Terima kasih untuk teman kami Leo, yang sudah menyiapkan waktu dan telinganya untuk mendengarkan curhatan kami. Bagiku, Leo adalah bagian dari jalan Tuhan untuk kami. Entah bagaimana akhirnya, Leo ada diantara cerita kami. Terima kasih untuk semuanya Leo....

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger