Friday, July 3, 2015

Topeng Itu Palsu


Dalam kehidupan sehari-hari ada saja orang yang berprofesi dan memiliki rutinitas baik, tetapi ternyata sikapnya tidak baik. Biasanya lebih banyak ngomong, memberikan role model dan aturan teoritis yang tanpa dia katakan pun semua orang sudah tahu itulah yang baik. Rajin memberikan ceramah/ kata-kata mutiara yang bijaksana, tetapi dia sendiri tidak bisa melaksanakannya, ga mau kalah dan selalu benar. Seperti menutupi semua sifatnya dalam topeng tebal dibalik kata, pakaian atau profesinya.

Kadang, lebih nyaman mengenal / bergaul dengan orang jahat, memiliki profesi tidak lazim, tetapi sikapnya tidak ditutupi topeng. Orang jujur tidak repot dan tidak susah untuk bertopeng dengan berpura-pura baik diluar, mereka apa adanya, dan tidak ingin merugikan orang lain. Jahat ya jahat, kotor ya kotor, tetapi tidak ingin membuat orang lain mencontoh kesalahan mereka, tak ingin mempengaruhi orang lain dan merusak kehidupan orang lain. Semua dilakukan atas dasar kebebasan dan tanpa memaksa. 

Misalkan saja ada seseorang "wanita malam", mereka memang mengetahui profesi mereka salah, tidak baik dicontoh, tetapi mereka tidak mempengaruhi orang lain untuk mengikuti mereka. Mereka menunggu pelanggan, bukan memaksa pelanggan. Tak bertopeng seperti malaikat jatuh dari langit, atau pangeran berjubah putih yang seakan-akan tanpa noda dan dosa. Karena mereka mau membantu, mendengar dan memberikan sandaran saat temannya punya masalah atau sedih. 

Bagaimana dengan manusia bertopeng? Yang setiap hari rajin memberikan kata-kata mutiara, bekerja di tempat yang seperti tanpa dosa, setiap hari memberikan atau mendapatkan siraman rohani, tetapi tidak memiliki hati yang sama seperti rutinitasnya. Rasanya lebih kaget dan tak menyangka bila dia melakukan kesalahan itu karena semua orang berpikir rasanya ga mungkin dia melakukan itu. Bahkan si korban dari manusia bertopeng ini pun jatuhnya sakit luar biasa karena tidak menyangka dia akan setega atau sejahat itu.


Untuk orang yang sifatnya bertopeng sampai ada lagunya lho dari Peter Pan "Topeng" yang mungkin dari pengalaman personelnya, liriknya seperti ini :
Tapi kudapat melangkah pergiBila kau tipu aku disiniKudapat melangkah pergiKu dapat hal itu
Reff :Tapi buka dulu topengmuBuka dulu topengmuBiar ku lihat warnamuKan kulihat warnamu
Ada lagi lagu yang menceritakan tipuan dan dari Nugie judulnya "Tertipu" liriknya begini:
Manis tutur kataDari mulut yang terbungkus norma-normaHarum wangi tubuhTerbar aroma beratus bunga mawar
Itu palsu, Itu topengAku Tertipu,Dia memikatku tanpa beri aku kesempatan'Tuk berdalih dan coba berpikirRenggut apapun,semua keringat, air mata dan hatiku
Itulah kenapa untuk mengenali seseorang lebih dekat atau berhubungan jangka panjang, kita berharap bisa diterima "apa adanya", bukan "ada apanya". Kecuali hanya ingin memiliki hubungan singkat atau hanya persinggahan semata-mata untuk mencari pengalaman, tantangan, atau hiburan.

Katakan 'Ya' bila 'Ya', katakan 'Tidak' bila 'Tidak' dengan tutur kata yang baik dan sopan lho, bukan dengan frontal atau keras. Karena biasanya dengan penyampaian yang keras, susah diterima oleh pendengarnya. 

Bisa saja, orang yang menjadi korban seseorang yang bertopeng pun, pada akhirnya bertopeng menutupi kesedihannya, hanya untuk menghargai dirinya sendiri dihadapan orang yang sudah menyakiti hatinya. Dan subjek yang sudah menipu orang lain melenggang manis tanpa berdosa telah menyakiti orang lain. Atau bila pun dia menyadari kesalahannya, dengan alasan bahwa pengampunan bisa dia dapatkan dari Tuhan tetap berjalan tegak diatas kesedihan orang lain tanpa berubah menjadi lebih baik, tanpa merasa bersalah dan berdosa sudah menyakiti orang lain.


Penerimaan yang tulus, mampu menerima apa adanya, adalah hal yang indah. Sampai kapan akan menutupi hati dan sifat asli kita dengan topeng yang hanya membuat orang lain tak sadar lalu lama kelamaan menyadari bahwa sudah tertipu, sampai akhirnya sakit hati? Cukuplah kehadiran yang tulus, watak sikap yang jujur tanpa basa-basi, tanpa topeng kebenaran untuk menyalahkan orang lain, menjadi dasar perkenalan.

Tak semua orang sempurna dengan kebaikan, kecantikan dan kemurnian, selalu ada saja cacat, noda dan kesalahan masa lalu. Apakah pernah kamu menemukan orang baik yang sempurna sesuai dengan keinginan, dan pemikiran kamu? 

Jadi jangan berpikir kamu terlalu baik atau sangat baik untuk orang lain, jangan selalu menganggap diri paling benar dan orang lain itu salah, jangan menghakimi orang lain karena suatu saat kita tidak tahu saat kemalangan atau kesusahan datang.

Hidup ini indah bila kita saling menerima dengan penuh kasih serta saling menerima perbedaan. Perbaikilah sifat dan sikap yang mungkin masih salah. Jadilah kamu seperti kamu apa adanya. Jadilah diri sendiri yang bebas dan siap menerima perubahan ke arah yang lebih baik. Jadilah diri sendiri, bukan terpaksa merubah diri karena orang lain, tetapi sebaiknya perubahan itu berasal dari keinginanmu sendiri. Jadilah diri sendiri tanpa menipu dan bertopeng, karena bila sekali kamu berbohong, kamu akan berbohong lagi untuk menutupi kebohongan yang sebelumnya, capek kan??? Padahal siapa tahu teman, pasangan, saudaramu, orang lain di sekitarmu menyukai sifat aslimu yang lucu, periang, penuh canda dan lain-lain.

Wednesday, July 1, 2015

Penyakit Lupa


Kesekian kalinya, dalam bulan Juni 2015, kelupaan lagi. Minggu kemarin HP Android sudah hilang di kolam renang karena lupa ketinggalan di kursi kolam. Akhirnya ke Grapari Telkomsel minta nomor lama diaktivasi lagi. Dan tanggal 30 Juni 2015 sore, saat pulang kantor dan sudah tiba di rumah, harus balik lagi ke kantor karena HP tidak ada di tas. Padahal belum sempat beli HP canggih, HP yang tinggal ini adalah HP biasa hanya untuk keperluan mendadak telepon atau sms. Balik lagi ke kantor dengan bercelana santai dan berharap Office Boy masih ada di bawah, karena kalau OB sudah di lantai 5, harus teriak kayak "Tarzan" biar kedengaran dan pintu utama bisa dibuka.

Yup, saat kembali ke kantor, pintu utama masih terbuka dan langsung ke meja untuk mengecek ulang laci dan meja, siapa tahu HP nya masih ada. Holaaaa, HP hitam Nokia yang mungil pun masih ada. Sekarang mau ke ATM BCA transfer bayar kain Batik, sampai di halte Busway, lupa bawa dompet dan kartu ATM. Oalah... lupa lagi? Whaaattt? Geleng-geleng kepala, sambil jalan santai kayak di pantai padahal yang dilewati bukan pantai, tapi jalan kering yang penuh orang-orang yang sibuk beli makanan buka puasa. Tak peduli itu orang suit-suit atau manggil-manggil cewek, bodo amat, jalan aja, anggap aja orang-orang kurang kerjaan kepo, ga bisa liat cewek manis jalan sendirian. Miss no comment, miss cuek, miss freedom sih, sudah disematkan teman-teman sepermainan. Jurus yang ampuh banget dan sudah biasa untuk menangani orang-orang kepo, followers, haters, dan lain sebagainya. Biasalah itu, namanya hidup pasti ada dimana saja orang yang mengganggu atau tidak setuju dengan cara/ jalan orang lain. Jadi ga usah dipikirinlah orang-orang seperti itu, positive thinking aja, selama ga disenggol bodynya. 

Ya ampun , cerita ke teman kantor malah diketawain dan bilang kuping bisa juga tuh ketinggalan kalau dilepas. Diketawain gitu, bingung antara galau dan lucu.

Setiba di rumah, nonton TV sambil menyiapkan sayuran salad untuk dimakan dan pengen makan mie goreng contekan resep ka Roma (ka Roma ini dulu yang bantu-bantu di rumah waktu masih anak kecil). Yup, jadilah makanannya yang ciamik. Selesai makan, mandi dan nonton film kesukaan "Tetangga Masa Gitu", "Ashoka", "Jodha Akbar", "Cinta di Langit Taj Mahal". Kenapa suka film itu ya? Jawabannya karena ceritanya lucu, ada hikmahnya, ada cowok gantengnya xixixixi. Naik sepedanya 2 kali seminggu aja deh, soalnya kalau naik sepeda, pasti ga lihat si Bastian Irawan (Deva Mahendra) di film Tetangga Masa Gitu. Kan kangen lihat Bintang (Chelsea Islan) diromantisin sama Bastian, cieeeee.....

Asyik banget nih nonton TV, tiba-tiba di kamar depan anak kost ada yang lagi minta bantuan karyawan kost (Mas Ade) untuk perbaiki dispenser. Berhubung sudah sering jadi teknisi untuk keperluan sendiri, ikutlah nimbrung dan bantuin mas ade perbaiki dispenser, sedangkan teman cewek pada bingung kenapa kog cewek ini ngerti?. Berhubung si mas ade bingung dispensernya ga bocor, nah sarannya sih coba diganti galon aqua, kayaknya galon aqua bisa aja bocor. "Ternyata benar nih cewek kalau galon aquanya yang bocor" kata mas ade. Teman kost ngucapin banyak makasih karna ga jadi beli dispenser baru, hehehe....

Pagi ini, sempat mau nangis karena jam tangan putih kesayangan ga kelihatan. Pikiran pun kembali ke penyakit lupa yang sering meradang saat ini. Galau banget, kog bisa jam kesayangan dan paling mahal diantara yang lain hilang, padahal baru kemarin dipakai ke kantor? sambil jalan dengan galau ke kantor, ehhh... ternyata saat meraba tas lagi, ada jam putih terselip disana. Ya Tuhan, makasih banyak, jam ini ketemu dan langsung dipakai.

Kalau penyakit lupa masih meradang, gimana mau beli HP baru? Kalau hilang lagi, trus mau gimana? Sayang kan uangnya, apalagi kalau HPnya masih kredit, hiks... bisa nangis bombay.

Kembali lagi teringat dia yang jauh disana. Biasanya ada dia yang selalu ingatin kalau lupa. Biasanya ada dia yang selalu bilang, "Bunny, ada yang lupa ga, cek lagi dong. Bunny, kamu mau makan apa? Bunny, aku mau ke kost kamu, kamu mau dibeliin/ dibawain apa? Bunny kita nonton yuk... Bunny sexy, Bunny kamu pulang jam berapa mau dijemput? Bunny makan rujak yuk", sangat merindukan panggilan dan kebiasaan itu. Mengenalnya selama 5 tahun, setiap ada masalah, selalu teringat dia lagi, dan rasanya kenapa masih selalu ada dia, walau semua bisa dilakukan sendiri tanpa dia, tetapi ada saja bayangan yang mengingatkan tentang dia.

Entahlah, apakah ini karena sudah 2 malam yang lalu terus memimpikan dia? Padahal sebelum tidur sering ketiduran karena lelah baca buku. Setelah 2 malam bermimpi tentang dia, malam ketiga mimpi digigit ular, yang menurut versi sendiri sih Horor banget tuh mimpi, sampe terbangun dan ga berani matiin lampu. Kalau kata teman kantor artinya mimpi dikejar dan digigit ular, jodohnya sudah dekat. Ya ampun, ini teman kantor bisa aja menggombal, ujung-ujungnya, ntar kalau merid kita makan-makan ya sist, hahahaha, amin sist and bro.

Sudahlah, ini hanya penyakit lupa, bukan karena sedang merindukan dia. Sudahlah, penyakit lupa ini pasti bisa sembuh dengan berjalannya waktu. Semoga kerinduan ini bukan jadi mimpi diatas mimpi. Kenyataannya kami sudah tak pernah ketemu dan bicara lagi dan sudah tak mau mengharapkan apa-apa lagi. Ini hanyalah memori yang mungkin mengingatkan bahwa dengannya hanyalah sebuah mimpi dan harus dihentikan. Dia sudah sangat membuat sakit hati, jadi biarlah dia bahagia dengan jalan pilihannya (mencoba tegar dan mengerti kalau sekarang dia bukan seperti dulu lagi).

#cerita-sahabat


Friday, June 26, 2015

Taize dan Nilai Keheningan



Pernahkah kamu merasa tak adil dalam hidup? Pernahkah kamu merasa saat berdoa kog rasanya lelah memohon dan meminta, hanya ingin tenang dan mendiamkan diri? Mendengar dalam keheningan apakah rencana Tuhan? Bagaimana mungkin kita dapat menggapai keheningan batin? Kadang kala kita tampak diam, namun justru sebenarnya kita mengalami sebuah pergumulan dengan seseorang yang kita bayangkan, atau dengan diri kita sendiri. 

Dalam keramaian, kebisingan, hiruk pikuk dan kemacetan ibu kota, tuntutan hidup dan harapan, gosip dan kesibukan lain, rasanya lelah untuk bicara dan mendengar. Saatnya memerlukan keheningan, diam dalam kesederhanaan "tidak menyibukkan diri dengan hal-hal yang terlalu besar dan terlalu hebat". Itulah mengapa untuk menemui Tuhan, keheningan dan kesederhanaan adalah kerinduan. Bukannya berdoa dalam keramaian dan kemegahan yang memecahkan suasana. 

Memilih untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dalam Taize adalah suatu kesukaan baru. Apalagi beberapa hari terakhir ini, banyak sekali kejadian aneh. Pada dasarnya, sepertinya, kurang fokus. HP hilang di kolam renang, kunci kost ketinggalan di toko dan penjaga toko akhirnya menitipkan kunci ke karyawan kost, kartu TransJakarta yang ketinggalan entah dimana padahal sudah sampai di halte busway, belum lagi pintu mobil orang kantor yang kebaret karena ga memperhatikan mobil lewat, bisa aja badan yang kesambar mobil?? Sumpah, ini semua ga fokus. Rasanya kog aneh ya? #gemetaran 

Lagu-lagu Taize mulai didengarkan lagi. Walau kemarin sudah latihan koor taize, rasanya masih ingin lagi dan lagi. Lagi untuk mendengar lagu-lagu taize yang tenang. Awalnya untuk Taize saja, juga sepertinya sudah rencana Tuhan. Karena salah jadwal Misa Taize (kurang fokus lagi), dan akhirnya malah masuk dan diajak masuk KKMK Kristoforus untuk latihan koor. Ah, sepertinya ini sudah jalannya. Memang dari awal sudah ada niat untuk membantu koor gereja, tetapi belum kesampaian karena ga ingin terikat waktu latihan, ga ingin sibuk aktif kegiatan seperti zaman kuliah lagi. Tapi, memang rasanya kog kasihan tiap hari minggu di gereja itu, umatnya banyakan lipsink. Padahal sudah dikasih talenta sama Tuhan buat bisa nyanyi. 

Taize melahirkan sebuah musik ibadah yang unik dengan mencerminkan sifat meditatif. Ada nilai keheningan dan kesederhanaan, berdiam diri untuk menyadari bahwa ada kegelisahan di dalam diri yang tak dapat berbuat banyak. Berdiam diri berarti meninggalkan perkara yang tak dapat dicapai dan dimengerti, dan hal-hal diluar kemampuan diri kepada Tuhan, waktunya untuk beristirahat dari kekhawatiran.

Kekacauan dalam pikiran kita, mungkin seperti para rasul yang dalam perjalanan dengan perahu, mereka dihantam angin dan badai. Para rasul ketakutan, gelisah dan tidak tenang. Tetapi Yesus datang dan menolong mereka, setelah Ia menghardik angin dan danau, maka terciptalah ketenangan. Dalam keheningan kita percaya dan berharap kepada Tuhan. Ketika kata-kata dan pikiran tak terlanjutkan lagi, Tuhan dimuliakan dalam ketakjuban, keajaiban dan kekaguman. 

Suara lantang dan keras memang terdengar jelas dan mengejutkan, namun kita juga tahu bahwa perkataan yang disampaikan dengan lantang jarang dapat menyentuh hati. Perkataan keras biasanya lebih sering ditolak daripada diterima (atau kalau diterima pun susah/ terpaksa). 

Dalam kegelisahan, kita begitu merasa disakiti, tidak adil bila orang lain bahagia sedangkan kita tidak, banyak sekali bantahan dan alasan-alasan untuk membenci, tidak memaafkan dan mendendam. Namun saat kita telah menenangkan dan mengheningkan jiwa kita, maka alasan-alasan yang kita miliki sebelumnya tampak kecil dan tidak terlalu penting. 

Mungkin terkadang kita menghindari ketenangan dan keheningan, tetapi lebih memilih sesuatu yang ramai dan berisik, seperti kata-kata dan gangguan, karena keheningan batin itu bisa membuat kita merasa kosong dan tak memiliki apa-apa, telanjang dalam melihat kedalam diri kita sendiri secara pribadi. 

Mengenal Taize membuat minat membantu sesama yang kesusahan muncul lagi. Dulu yang sempat menjadi relawan mengajar anak-anak jalanan dan panti asuhan, sepertinya harus dilakukan lagi. Ada kerinduan untuk kembali lagi turun ke bawah membantu yang kekurangan. Berminat sekali untuk membantu yayasan anak-anak penderita kanker. Kebetulan ada teman yang bekerja sebagai hynotherapi disana. 


Bless the Lord my soul.

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger