Dalam menjalani
kehidupan ini, seringkali kita terlalu banyak meminta. Siang malam memanjatkan
doa, namun bisa jadi jarang sekali mengucapkan terima kasih alias bersyukur
atas apa yang sudah kita punya. Bayangkan jika kamu
dimintai bantuan oleh seseorang, baik itu teman maupun orang yang tak kamu
kenal. Tapi setelahnya, dia yang telah diberi pertolongan justru langsung
“ngeloyor” pergi tanpa mengucapkan terima kasih. Atau yang lebih parah, dia malah
berlalu tanpa memedulikanmu/ cuek. Kira-kira bagaimana perasaanmu? Mungkin sebagian
dari kamu tak menghiraukan, namun pasti lebih banyak yang akan merasa kesal. Lain halnya jika
setelah itu temanmu memberikan ucapan terima kasih, diiringi senyum yang tulus dari
hati. Bukankah kamu malah semakin bahagia karenanya? Ada rasa puas dan senang dalam diri, yang
membuatmu merasa dihargai. Pastilah jika suatu hari nanti temanmu itu meminta
tolong, kamu tak akan segan untuk membantunya lagi.
“Lalu, kenapa kita
masih saja sibuk meminta lagi dan lagi, alih-alih mensyukuri apa yang sudah
dimiliki?”
Hidup
tak melulu soal bekerja keras dan mengejar rasa puas. Lebih dari itu, bukankah
kita juga tak boleh lupa mengucap syukur pada-Nya yang telah memberi nikmat
begitu luas?
Berdoa adalah bagian
dari usaha sehingga yang kamu lakukan tentunya sah-sah saja. Tapi renungkan tentang apa yang diminta, tidakkah kamu seperti sedang memberi perintah pada
Dia yang Maha Kuasa/ Makna bersyukur lebih dari sekadar berterima kasih atas
segala yang kamu miliki. Syukur adalah pertanda bahwa kamu menjalani hidup
dengan ikhlas dan berserah diri. Mungkin
tak banyak orang tahu, namun syukurlah yang akan membuat kamu lebih mudah
menggapai mimpi-mimpi dalam hidupmu. Dunia ini memang bukan tempat bagi mereka
yang suka bermalas-malasan. Dalam menjalani hidup, kita memang dituntut untuk
selalu bekerja keras. Belajar, bekerja, dan berusaha untuk menjadi yang
terbaik memang patut dilakukan agar kita bisa menjalani kehidupan lebih
baik. Dengan bekerja keras, kita akan bisa mendapatkan kesuksesan dan lebih
mudah mencapai apa yang kita inginkan. Dalam usaha
untuk mendapatkan keinginan itu, kita pun seringkali menguatkan diri dengan
berdoa. Setelah mendapatkan apa yang kita inginkan pastinya akan ada rasa puas dan
bahagia dalam hati. Tak jarang keberhasilan dirayakan dengan
cara mengundang keluarga dan kerabat terdekat dalam sebuah pesta mewah nan
meriah sebagai bentuk rasa syukur. Tak salah memang, berbagi kebahagiaan dengan
keluarga serta teman dekat. Namun, sudahkah kita mengucap syukur secara pribadi
dengan Dia yang Maha Memberi?
Berdoa adalah bagian dari usaha sehingga yang kamu lakukan tentunya sah-sah saja. Tapi renungkan tentang apa yang diminta, tidakkah kamu seperti sedang memberi perintah pada Dia yang Maha Kuasa?
Selama ini kita
seringkali meminta sesuatu pada yang Maha Kuasa, namun jarang mengucapkan
syukur maupun terima kasih atas apa yang kita punya. Namun ketika sudah
berhasil, justru banyak dari kita yang lupa mengucapkan syukur dan terima kasih
kepada-Nya. Meski terkesan sederhana, namun mengucapkan syukur serasa berat
untuk dilakukan. Padahal, seharusnya kita tak lupa mengucapkan syukur baik itu
sebelum maupun sesudah mendapatkan kebahagiaan. Jangan sampai doa-doa kita menjadi sesuatu yang terkesan menuntut, ingin
segera dikabulkan keinginannya, dan berprasangka buruk kepada-Nya apabila doa
belum terwujud. Doa yang tadinya ikhlas dan sederhana kian menjadi doa yang
menuntut dan berlebihan. Bahkan tak jarang doa-doa kita hanya berisi keinginan
semu belaka. Sebagai manusia, kita memang diwajibkan untuk meminta kepada-Nya,
namun jangan sampai membuat jengah Dia yang ada di atas sana.
Makna bersyukur lebih dari sekadar berterima kasih atas segala yang kamu miliki. Syukur adalah pertanda bahwa kamu menjalani hidup dengan ikhlas dan berserah diri
Salah satu kunci
kehidupan adalah kita bisa ikhlas dalam menjalani kehidupan kita. Setiap udara
yang kita hirup atau matahari yang bisa kita rasakan di pagi hari adalah nikmat
yang harusnya kita syukuri. Tapi lantaran “gratis”, justru kita seringkali lupa atau
bahkan tak sempat bersyukur.
Belajarlah untuk
senantiasa mensyukuri hal-hal kecil yang melintas dalam kehidupanmu setiap
hari. Jika kita sudah senantiasa bersyukur pada hal-hal kecil, maka kita
akan dimudahkan untuk bersyukur terhadap hal-hal yang lebih besar. Apabila kamu
sudah ahli dalam mensyukuri hal-hal kecil, maka jika kelak diberi hal-hal yang
lebih besar kecil kemungkinan kamu akan berubah jadi pribadi yang sombong atau
jumawa.
Mungkin tak banyak orang tahu, namun syukurlah yang akan membuat kamu lebih mudah menggapai mimpi-mimpi dalam hidupmu
Keajaiban syukur memang
tak pernah akan ada habisnya. Jika kamu mau melihat lebih dalam dan membaca
buku serta biografi orang-orang sukses, maka kamu akan melihat bahwa banyak
diantara mereka yang justru meraih kesuksesan diiringi dengan syukur dan
kesabaran dalam menjalani cobaan.
“Mensyukuri hal-hal kecil akan bisa membantumu untuk meraih hal-hal yang
lebih besar.”
Syukur akan membuat
orang menjadi ikhlas, dan ikhlas akan mendatangkan kesabaran. Kesabaran inilah
yang nantinya akan sangat bermanfaat dalam menjalani kehidupan. Tabah dan kuat
menghadapi cobaan ini pula yang akan membuatmu lebih santai menjalani
keseharian. Kekhawatiran-kekhawatiran akan semakin berkurang dengan sendirinya.
Kamu pun akan bertumbuh jadi pribadi yang “tahan banting” sehingga lebih gigih
dalam menggapai mimpi atau cita-citamu.
Bersyukur mungkin
terlihat sederhana, tapi mungkin tak banyak dari kita yang benar-benar
melakukannya. Jadi, sudahkah kamu bersyukur atas apa yang kamu rasai dan dapati
hari ini?
(Danar Mustofa)