Wednesday, May 20, 2015

Cinta Yang Sebenarnya


Langkah apa yang selanjutnya, saat ini, yang harus kamu lakukan? Apakah yang kamu rencanakan? Perjalanan hidup, membawamu mengerti apa dan siapa yang pantas kamu genggam atau lepaskan. 

Tak semua orang melihatmu bernilai dan unik, tak semua orang melihatmu dengan penuh cinta apa adanya. Tetapi bila ada orang yang mampu mencintaimu dan menilai sebagai seseorang yang berharga, jangan pernah sia-siakan dia. Dia pantas kamu terima, genggam dan pertahankan.

Lepaskanlah dia yang tidak menginginkanmu ada disampingnya, lepaskanlah dia yang tidak melihat betapa berartinya dirimu dalam hidupnya, lepaskanlah dia yang tidak melihat kedalam isi hatimu, lepaskan dia yang tidak menghargaimu sebagai cinta. Jadilah jawaban untuk pertanyaan yang tidak terjawab. Tuhan tahu sampai ke dalam isi hatimu bukan? Percayalah, Dia menopangmu saat kamu membutuhkan pertolongan.

Kenyataannya, laki-laki yang benar-benar mencintaimu dan menganggapmu bernilai untuk digenggam dan dipertahankan, sesibuk apapun dia pasti akan menghubungimu. Bukan sengaja pergi agar dicari, sengaja lari agar dikejar,............ CINTA tidak sebercanda itu. Laki-laki yang mencintaimu, tidak akan membiarkan wanita yang dia cintai menunggu tanpa kepastian. Itulah CINTA, dan cinta itu tak pernah semudah permainan kata dan laku, bukan drama!

Bila hatimu bukan untukku, bila sudah habis kata dibibirku, tersita semua rasaku. Penyesalanku terjatuh di cintamu, dan kebodohanku percaya cintamu. Semua rasa sakitnya, biarlah kurelakan bersama dengan kepergianmu.

Berharap? Masih perlukah berharap untuk seseorang yang memintamu berhenti berharap? Memintamu untuk pergi? Kau harus berlapang dada untuk menerimanya, karena .... Cinta tidak semudah itu, Cinta tidak sejahat itu.....

Terkadang berjalan pergi tidak ada hubungannya dengan kelemahan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kekuatan. Engkau pergi bukan karena kau ingin orang lain mewujudkan nilai dan kelayakan dirimu, tetapi karena kau akhirnya menyadari arti dirimu sendiri.


Monday, May 18, 2015

Tuhan Yesus Tolong Aku



Ya Tuhan, aku tak mengerti keadaan ini. Semakin berusaha untuk aku mengerti, semakin sakit sekali hatiku. Semakin aku berusaha untuk menerima keadaan ini, hatiku hancur.

Setiap aku melangkah, aku selalu jatuh dalam kenangan bersamanya. Rasanya begitu sakit. Aku ingin sekali berhenti berharap, dan memang itulah yang sebenarnya harus aku lakukan.

Tuhan, ajarkan ku untuk mengerti keadaan ini. Ajarkan aku untuk memahami perkara ini. Aku ingin menyerah dan berhenti berharap. Aku ingin sekali mengakhiri semua penantian panjang ini. Aku yang harus memutuskan masa depanku Tuhan? Aku yang harus berjalan sendirian bersamaMu Tuhan. Tuhan, Engkau tahu aku ga kuat, dan susah sekali untuk bangun karena hatiku rapuh.

Jangan biarkan aku menangisi semua yang sudah menjadi masa lalu. Tolong aku Tuhan untuk kuat menjalani masa depanku disana. Tuhan tolong aku. Tuhan tolong aku, kasihanilah aku, aku yang berseru dan memohon kepadaMu.

Cukuplah semua rasa ini. Selesaikanlah sudah perasaan ini. Jangan biarkan aku menoleh ke belakang lagi. Jangan biarkan rasa cinta ini membuatku terpuruk dan tidak mampu melangkah lagi. Masa depan yang telah Engkau siapkan untukku sangat sulit kugapai Tuhan, aku sangat memohon pertolongan tanganMu untuk memapahku yang jatuh dan tak sanggup bangun dan berjalan.

Selama ini, aku kuatkan hatiku untuk menerima kenyataan bahwa tak ada harapan lagi untuk kami. Walau sulit untuk mendengar sekali lagi perkataannya, aku berusaha untuk mendengar lagi, tanpa ada air mata. Aku berusaha untuk tegar dan siap untuk bertemu dia, bertanya padanya untuk meyakinkan hatiku kalau memang aku tidak boleh berharap. Dia sudah meninggalkan aku sendirian, dan aku harus melangkah.

Tuhan, rasanya masih sakit. Sakitnya masih sangat terasa dan sekuat apapun aku menahan diriku untuk tegar, aku tetap saja menangis. Rasanya mustahil untuk membuang semua harapan bersamanya. Rasanya mustahil untuk berhenti mencintainya. Tetapi, aku percaya Bapa, Engkau juga mengasihiku, Engkau juga mencintaiku, tak ada yang mustahil bagiMu.

Bapa di surga, aku mohon, jangan pernah lagi aku merasakan kesakitan ini.

Suatu hari nanti, kelak, aku akan kuat dan tidak pernah lagi berharap kembali. Tuhan, boleh kan aku menangis dihadapanMu? Tuhan, aku tak tahu masa depanku, aku tak tahu kemana sebenarnya jalan yang Engkau pilihkan untukku. Semua terasa gelap, aku tak mengerti. Persoalan yang datang dalam kehidupanku, membuatku rapuh.....

Karena itu..........., sekarang aku menyerah. Peganglah aku Tuhan, kemanapun Engkau mengarahkanku, kemanapun Engkau memintaku berjalan, aku akan berjalan tanpa bertanya kemana? mau kemana? kenapa? Terima kasih Engkau mengabulkan doaku untuk bertemu dia lagi, bicara dengan baik, dan menerima semuanya. Tuhan, dia sungguh mengenalmu, seperti aku yang juga mengenalmu. Sudilah Tuhan, membantuku seperti sekuat dia. Sudilah Tuhan, membangkitkanku seperti dia.

Aku akan selalu mencintai dia. Dan semua rasa cinta dalam hatiku padanya, ambillah kembali Tuhan, semuanya sudah cukup, sudah selesai. Kuserahkan semua rasa cintaku ini di haribaanMu Bapa, kuserahkan semua harapan cinta ini kepadaMu Bapa. Kumohon, terimalah cinta ini, kutitipkan semua rasa cinta ini padaMu. Aku menyerah, tak ingin lagi tersiksa karena cinta ini, tak ingin lagi berharap dan menangisinya. Jadi, semua yang sudah tumbuh di hatiku, rasa cinta ini, aku serahkan lagi ke haribaanMu. Karena semua sudah berakhir, tak ada gunanya aku membawanya terus. Saat aku membawanya, aku jatuh dan jatuh lagi, dan lemah.

Mengapa Tuhan, mengapa Engkau memberikan aku waktu yang begitu terbatas kepada cinta kami yang begitu singkat? Mengapa Tuhan, Engkau memberikan cinta ini hanya dalam waktu yang terbatas? Apakah yang sebenarnya Engkau rencanakan padaku Tuhan? Dan mengapa Engkau membiarkan aku tahu, bahwa hari terakhirku bersamanya akan segera tiba? Mungkin apa aku terlalu terbatas untuk bisa menyelami hatiMu Bapa? Tapi, kupikir, mungkinkah Engkau memberikan waktu yang begitu terbatas, karena Engkau begitu menyayangiku?


Jadilah padaku seperti yang Engkau ingini..... Tuhan, terima kasih untuk hidup ini.


Friday, May 15, 2015

My Heart Away



"Menulis adalah perjalanan panjang si pembaca" kata Raditya Dika di Radio. Pagi-pagi dengar Radio Bahana FM, dipandu Tika Panggabean dan Udjo Project Pop. Maklum, saya juga suka membaca, dan membaca itu memang tergantung selera sih. Seperti Raditya Dika yang pertama kali suka banget dengan novel karangan Hilman - Lupus, saya juga pertama kali suka baca Novel karangan Marga T.

Membaca membuat kita masuk ke dalam cerita tersebut dengan imajinasi kita sendiri. Inilah yang membuat saya suka membaca dan lanjutlah hobi menulis. Dari kecil sudah punya Diary dan suka majalah Bobo, komik dan saat remaja mulai suka cerpen di Majalah dan Novel. SMP juga suka menulis puisi dan Mading di sekolah. Juara menulis puisi sih pernah, tapi belum sempat menulis kiriman cerpen. Padahal SMP cerpen banyak sekali saya tulis di Diary. Ayo menulis :)

"Rakadyan dan Paskaria" / "Raka dan Ria" /  "Jawa dan Batak" / "Bumi dan Langit" / "Ini dan Itu" / Berbeda...

Perbedaan. Mencari kesamaan diantara perbedaan adalah hal unik dan bisa membuat lucu. Jangan cari perbedaannya, tapi cari kesamaannya.

.................
Walaupun mungkin disana dia sudah punya penggantiku, aku masih sendiri. Biarlah, kalau itu bisa membuat dia semakin dewasa. Bagaimanapun, diantara hubungan ini kami berdualah pemain yang tidak mempunyai kesalahan, sehingga kami berpisah. Aku dan Dia, keduanya punya kekurangan.

Aku menyadari kekerasanku melakukan segala hal yang bisa kukerjakan sendiri. Walau memang dia sering bilang jangan kecapekan, jangan ini dan jangan itu. Tapi, terkadang aku lakukan dibelakangnya walau didepannya aku bilang iya. Mungkin karena aku terbiasa mandiri. Padahal itu semua bentuk perduli dan sayang dia kepadaku.

Aku juga takut kehilangan dia, jadi kadang aku sering bilang, dia ga cakep, dia biasa saja. Satu hal yang kurindukan adalah kami bisa saling mengejek, lalu tertawa bersama. Itulah yang selalu membuat aku merindukan dia. Aku tak pernah bisa melupakan dia. Sampai segala hal tentang dia aku masih ingat. Apakah dia juga?

Sudah malam, Ria masih saja menulis dan sesekali mengingat perjalanan panjangnya dengan Raka.

Pertama kali bertemu dan kenalan: di rumah Silvi. Pertama kali gereja berdua dan pegangan tangan:  Gereja Santa Theresia Menteng. Pertama kali makan romantis : Kafe Pisa Menteng. Pertama kali keluar kota: Bandung. Hobi Raka yang paling aneh dan lucu ngeselin: Kentut bau dan maksa aku harus tau baunya, jadi ga boleh tutup hidung (ya ampun bau banget). Hobi Bersama: Nonton Bioskop atau Nonton Film bareng, Makan Rujak Bareng. Film Kesukaan: Action. Keahliannya: IT dan Web. Suka cewek tipe: langsing, fashion dan penurut. Makanan kesukaan: Rujak dan Sambelnya. Hobi Raka sendiri: tidur, game, internetan, nonton. Paling malas: pipis di toilet, hehehe. Panggilan sayang: Bunny.

Paling susah cari celana panjangnya, soalnya saat pinggang dan pinggul pas banget, panjang kakinya kelebihan. Biasanya kami selalu antar ke permak levis. Hal yang mengesankan: Dia selalu ingin membantu dan kerjasama kalau ada hal yang dia lihat aku sibuk  sendiri mengerjakannya. Pijitannya keren buat sakit-sakit hilang. Hal ini yang aku sukai dari dia, so sweet. Dia bukan tipe cowo romantis sih, tetapi keperduliannya buat Ria makin sayang. Tapi, kalau marah, jangan ditanya ya? Ria bisa sampe nangis, takut dan gemetaran. Aihh, takutnya setengah mati.

Kekurangannya? Ya sudahlah, semuanya pasti punya kekurangan, tapi bagaimana kami berdua bisa saling menerima dan melengkapi kekurangan kami. Salah paham? Wah itu sudah seringkali kami lakukan. Tapi, setelah sekian lama kami tidak berjumpa dan berpisah, aku sangat merindukan semua perbedaan kami, semua kebersamaan kami, semuanya...

Aku tak tahu apa yang dirasakan Raka disana, tetapi aku bahagia dengan bayangannya. Entah sampai kapan begini? Aku hanya mencoba merasakan tiap rasa rindu dan cinta ini. Aku akan menerima semuanya. Aku akan simpan dalam kedewasaan dan waktu yang terus berjalan.

Aku berharap dia bisa semakin dewasa dan bijaksana. Melakukan semua tindakan dengan penuh tanggung jawab, tidak bingung dan plin plan.

Setiap wanita, diantara kekurangan dan kelebihannya, diantara cinta dan kerinduannya, semuanya pasti inginkan kepastian. Tak ada yang ingin menjadi pilihan kedua. Tak ada yang ingin menjadi beban. Tak ada yang ingin dalam posisi terobang-ambing.

Walau berat, semua ini memang harus dilewati. Sangat tidak mudah, sangat sakit, jatuh bangun, dan lebih banyak jatuhnya. Tapi apalah arti menunggu bila Raka sudah tidak mencintai Ria lagi? Apalah arti menunggu, bila hubungan ini hanyalah semu tanpa kepastian? Walau sangat lama menunggu ujung dari cinta ini, tapi memang inilah kenyataan yang harus diterima.

Saat kau pergi, seperti mimpi buruk
Ragu untuk menerima kenyataan 
apakah ini benar terjadi atau tidak?
Tak sempat untuk bertemu lagi,
aku memilih untuk diam dan membiarkanmu pergi

Sakit? Itu tak perlu lagi dipertanyakan
Aku bukan pilihan,
Aku tak mampu membuatmu damai,
Aku tak mampu meyakinkanmu,
Aku? Apalah artiku?
Apalah artiku diantara semua pilihanmu?

Pilihan hidup yang harus kau jalani,
mungkin salah satunya bukanlah aku
Walau sudah habis waktuku bersamamu,
Walau sudah cukup aku terluka,
aku akan tetap diam dan melepasmu

Kenapa aku tidak menemuimu?
Kenapa aku hanya bisa diam dan melepasmu?
Karena aku sudah pernah melakukan itu,
Karena aku sudah pernah menghentikan langkahmu,
karena aku sudah pernah memintamu jangan pergi....
Tetapi kamu tetap ingin pergi dan sendiri

Kali ini, apalah dayaku?
Kali ini, sudah habis dayaku 
untuk membuktikan cinta yang nyata dan setia

Semoga aku bisa merelakanmu pergi
Semoga aku bisa membiarkan cerita ini berakhir
Semoga aku bisa melepaskanmu




Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger