Friday, April 24, 2009

CINDERELLA

Malam ini, adiknya kelasnya S, menelepon… dan mengaku, kalau dia tadi malam memimpikan wanita itu. Hmm, masa lalu yang menurutnya bentuk dari sebuah obsesi dari seorang laki-laki yang dianggap sebagai teman. Sekian lama, waktu dan cerita sudah banyak yang berlalu, tetapi masih ada saja nostalgia yang dia simpan…. Mungkin jauh dari dalam hatinya.

Pengakuan dan bentuk dari mimpinya itu, membuatnya tak layak untuk dipuji. Menurutnya, dia hanya mengagumi seorang figur wanita yang telah jauh berbeda dari dulu. Dia yang masih membayangkan dan menggambarkan figur seorang wanita yang keibuan, bijaksana dan bertanggung jawab. Sebagai seorang wanita, dia patut bangga, masih ada laki-laki yang menghormati dan memujinya sedemikian rupa.

Semuanya memang belum ada yang berubah. Tapi…. Ada sesuatu yang membuat wanita itu merasa tak lebih baik dari sebelumnya. Dia pikir, masih ada wanita yang lebih untuk mendapatkan pujian seperti itu. Pujian yang pernah juga saya dengar dari anak-anak kecil Panti Asuhan: Sempurna, bak Cinderella, cantik, ramah, penyayang....

Mungkin, cinderella itu kini bersedih. Tertutup kelabu yang gelap. Kembali dia tidur dan diam, mengumpulkan daya upaya untuk bangkit. Mungkin tak tahu lagi dan sulit untuk menerima arti cinta yang sesungguhnya. Segalanya berubah. Semakin lama dia bersikeras mencari cintanya, maka dia semakin sakit. Rasanya dia ingin menyerah dan menerima apa saja… Segalanya, sebagai bentuk tanggung jawab dan terima kasih untuk orang2 yang masih mencintainya kini dan selamanya.

Sebenarnya dia masih tak bisa mengambil keputusan, takut sekali untuk melepaskan apa yang dia cintai dan sayangi. Kesekian kalinya, laki-laki itu membuat dia menangis dan kecewa. Sakit sekali!!! Mengingatnya saja, rasanya tak sanggup. Dia terus berlari dan menjauh, berusaha untuk melupakan semua yang dia alami sendiri. Tetapi, setiap dia berusaha pergi menjauh, rasa itu semakin dalam. Akhirnya dia menyerah, dan membiarkan saja semua yang dia rasakan mengalir. Mulai dari rasa sedih, kecewa, sakit, sampai menangis sebagai bentuk luapan hati, biarkan saja bebas!! Semua bentuk hati yang dia rasakan, semuanya diterima tanpa berusaha melawan dan pergi.

Dia mencintainya. Masih sangat mencintainya. Walaupun hatinya masih terdiam dan sakit, ketika laki-laki itu kurang pengertian. Ketika dia berdiri diam dan harus melakoni perannya sebagai teman biasa di depan teman-teman lelaki itu. Ketika dia tak bisa menerima salam damai yang biasa mendarat di pipi. Ketika lelaki itu tidak menggenggam tangannya, saat berjalan di dekat teman-teman mereka. Ketika dia tak bisa menerima perlindungannya, saat sakit. Ketika dia harus diam membaca email dan pesan chat dari wanita yang terus mengaguminya. Entah karena dia yang selalu bersikap manis terhadapa wanita2 itu, atau sebaliknya? Dia tak mengerti dan berusaha untuk percaya, bahwa lelaki itu bisa bersikap bijak untuk hal yang satu ini.

Kini, kembali mereka diam tak bergeming. Mungkin karena marah, cemburu dan kecewa? Siapa yang tahu? Atau mungkin karena tiba-tiba lelaki itu sadar kalau perjalanan ini tak bisa dia tempuh dengan seluruh daya upaya dan hidupnya. Dan…. Wanita itu pun ikut diam, juga kecewa, sungguh sangat kecewa atas kejadian yang baru saja berlalu, dan kini terulang lagi. Lelah untuk mengerti dan memahami lelaki itu, entah karena apa lagi ini? (saya tak mengerti, padahal saat itu dia sedang sakit).

Tersenyum, tetapi, dalam hati menangis… berusaha mengerti dia, dan berharap sebaliknya. Kini, wanita itu pun sudah tak sanggup lagi untuk berbicara. Hanya hati dan tulisan ini lah sebagai bentuk rasa yang dia alami (saya coba untuk menuliskan ceritanya di diary).

Dia kecewa! Dalam kesakitannya, lelaki itu pergi. Ketika dia melihat email dan pesan chat lelaki itu untuk mengatur pertemuan dengan wanita lain. Kata-kata manis yang masih dia baca di pesan itu, membuat dia menilai bahwa lelaki itu belum tegas! Dia kecewa, ketika dia masih berlama-lama diam dan tak tahu karena apa? Ketika dia hanya diam dan diam tanpa membicarakan semuanya dengan bijak. Dalam hal ini, dia berharap lelaki itu bisa berubah. Bisa lebih dewasa dalam membina dan menjaga hubungan. Bisa mengubah kekerasan hatinya yang membuat wanita itu tersiksa dan tersakiti.

Mungkin saatnya…. dia harus diam, bertahan dan melihat perubahannya. Dia harap lelaki itu bisa memikirkan dan mengambil keputusan untuk kebahagiaan dirinya. Tanpa harus bergantung dengan orang lain dan aturan yang mengikatnya.

Dia percaya, laki-laki itu hebat. Sehebat dia bisa menaklukkan hatinya! Sehebat dia bisa menjalani 10 tahun hidupnya dalam keheningan dan kesendirian. Sehebat dia belajar menjadi laki-laki yang dewasa dan bijaksana. Sehebat dia bisa menjadi anak yang berbakti kepada orang tuanya. Sehebat dia bisa mencintai wanita itu, apa adanya…….

Semoga kejadian ini tidak terulang lagi, lagi dan lagi. Semoga kejadian ini membuat mereka lebih bijak.

Dia masih bertanya-tanya, kenapa lelaki itu tidak perduli saat dia sakit? Bahkan untuk bertanya perkembangannya pun tidak??? Dia semakin tidak percaya, sifat yang terbaru ini. Semarah-marahnya pada sso, kalau sakit, wanita itu selalu berusaha ada. Tapi, kali ini dia sudah pupus. Entah apa yang menjadi latar belakang semua ini terjadi, semuanya kembali diserahkan pada lelakinya.

Mungkin, wanita itu sakit hati. Tapi, dia memaafkan semuanya. Dan ini jadi pengalaman terhebat untuk wanita itu. Terima kasih Tuhan, sempat mengenal dia dengan segala kekurangan dan kelebihannya....

Sekarang, cinderella itu berjalan sendirian, dan kembali bersama orang-orang yang perduli padanya. Tanpa seorang pangeran berkuda yang menjemput impiannya.

Wednesday, April 22, 2009

TEGAR

Tergoda aku 'tuk berfikir
Dia yang tercinta
Mengapa telah lama tak nampak
Dirimu di sini

Jangankan ingin ku tersenyum
Tak ada gairah
Ku ingin selalu bersamamu
Kini ku resah
Diriku lemah tanpamu

Gapai semua jemariku
Rangkul aku dalam bahagiamu
Ku ingin bersama berdua selamanya
Jika ku buka mata ini
Ku ingin selalu ada dirimu
Dalam kelemahan hati ini
Bersamamu...
Aku tegar...

IF YOU LOVE

Kumiliki kamu untuk bahagia
Kuhidup denganmu bukan untuk sesaat
Itulah ikrar berdua


Saling memberi
Saling menerima
Saling mengerti dan saling menjaga
Biar tak ada luka
Oh cinta…
Seharusnya saling jujur bicara
Demi cinta
Seharusnya kau dan aku percaya
Satu cinta, untuk selamanya
Diberi bahagia, rasakan berdua
Diberi luka, nikmati bersama
Indah saling mencinta
Oh cinta…

Sehati sejiwa, kita berdua
Selalu mencinta, selamanya… (Anang & KD)

Cinta itu mendamaikan hati. Kemarahan dan kebencian hanya bentuk dari sebuah luapan kekecewaan yang sesaat. Saatnya, akan tiba… semua itu berubah menjadi kenangan yang layak didokumentasikan dalam ruang hati yang tak ada lagi marah dan kecewa. Hanya ada damai dan harapan yang abadi.

Hanya cinta yang bisa menyembuhkan, mengobati rasa kecewa. Dan mungkin bila cinta itu tak bisa kembali lagi, hanya waktu yang bisa mengobatinya. Segala sesuatu membutuhkan proses. Tak pernah ada kata dendam dan benci untuk semua kisah yang terputus di tengah jalan. Inikah yang mungkin dikatakan kehendakNYA ataukah ini takdir?? Semuanya kembali kepada hakikat dan kejujuran hati pribadi itu sendiri untuk menerima dan memahami semua kejadian itu sebagai bagian perjalanan hidup.

Sungguh ironis memang, ketika sebuah hati yang tulus harus mengalami rasa kekecewaan yang dalam. Kita sebut saja contohnya: menerima kekerasan fisik, ketidakperdulian bahkan sebuah perselingkuhan yang terselubung!! Sekarang pertanyaannya, mampukah hati itu untuk memaafkan atau mengampuni? Yeahhh, kalau hanya sebagai penulis, pembaca atau pendengar, jawaban yang paling logis adalah: Lupakan saja! Tinggalkan hati itu! Dan Maafkan saja semampu kamu bisa berdiri tegar dan bahagia, secepatnya!! Pendapat ini memang benar sekali. Tetapi, bila kita langsung yang menghadapi masalah ini. Apa secepat itukah kita mengikuti saran logis itu. Hmmmm, semua butuh proses.

Dengan cinta dan waktu, semuanya pasti bisa diperbaiki. Mungkin butuh waktu seminggu, sebulan, beberapa bulan atau setahun?? Semua tergantung yang menjalaninya. Memaafkan itu merupakan salah satu kunci kebahagiaan. Bukan untuk orang lain, tapi lakukan ini untuk dirimu sendiri!!

Dalam sebuah hubungan cinta ataupun persahabatan, tak ada satu pun hubungan yang bebas pertengkaran. Wow kalau ada, nih hubungan flat banget ya?? Ga melewati pasang surut dan gelombang dong?? Alias ga seru lah!! Trus proses pendewasaan hubungan itu dimana ya?? Memang sih, ga mesti harus bertengkar untuk membuktikan hubungan itu lebih baik dan dewasa. Hakikat sebenarnya adalah, bagaimana pasangan itu mampu menyelesaikan masalah dan mencari solusi bersama. Tak perlu menyimpan rasa marah dan kecewa lama-lama dan berlarut, sampai jadi basi dan meluap. Baiknya sih, dibicarakan secepatnya dengan baik-baik dan kepala dingin. Bukankah cinta kasih itu ada saling memaafkan? Jadi untuk apa berlama-lama diam, dingin dan beku!! Cinta itu ga egois dan pemarah. Just reminder, semuanya perlu usaha dan pengorbanan.

Akan banyak waktu yang terlewatkan dan sia-sia ketika kita tidak bersama dengan orang yang kita cintai. Kita tidak akan pernah tau, rasa sakit dan kondisinya. Ataukah kita sadar saat semuanya sudah terlambat??

So, selama masih ada cinta dan harapan.... perjuangkan cintamu!! Oh iya, cinta itu ga buat kamu sakit dan menderita, tapi bahagia. Nah, klu kasusnya ternyata buat sakit dan menderita gimana dunk?? Wah, yang ini kasusnya kog ribet banget ya?? Simpelnya sih, hidup ini terlalu singkat untuk dihabiskan bersama orang yang tidak kita cintai. Jadi, klu pasangan itu masih saling mencintai, hambatan eksternal yang berusaha memisahkan kayaknya asik-asik aja en bisa terlewati. Keep komit en loyal untuk semua janji yang terucap!!

Tapi, klu cowok or cewek kamu selingkuh gimana lagi dunk coy?? Aduuuuuuh... masalah cinta lo kog banyak banget seh?? Hmmm.... kalau tuh cowok or cewek yang selingkuh itu minta maaf en berjanji ga mengulang kesalahannya lagi, dan satu lagi, kalau kamu masih mencintai dia... kamu bisa deh mulai dari awal lagi. Memaafkan dan melupakan kesalahannya. Tapi kalau tuh cowok or cewek ga berubah, masih tebar pesona kemana-mana, eh pake selingkuh dengan kebohongan yang terkuak nyata lagi, lagi dan lagi.... kayaknya tinggalin aja. Karena dia punya prospek GA SETIA kalau berkeluarga. Terus??? Ya udahlah, cowok or cewek yang minus kayak gitu banyak kog di dunia ini. Sekarang, cari yang berkualitas emang susah, untung-untungan. Makanya kalau udah dapat yang terbaik, jangan disia-siakan!!

Bila akhirnya hubungan cinta yang penuh liku itu akhirnya diikrarkan dalam sebuah janji abadi, keduanya akan saling menjaga dan saling menghargai selamanya.
(Red: Berbagai Sumber Majalah)

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger