Thursday, February 19, 2009

SAATNYA BERJUANG DEMI SI DIA!

# Terpaut usia
Umur terpaut jauh sering menjadi masalah. Si dia ketuaan, dibilang lebih cocok jadi om kita. Si dia jauh lebih muda, apalagi.... Begitu pacar main ke rumah, alih-alih bersikap ramah, orangtua kita malah menyambut dengan tatapan aneh. Seperti pengalaman Julian, 23. “Pacar saya masih muda banget, baru merayakan ulang tahun ke-18 bulan lalu dan masih kuliah. Sebenarnya kami sama sekali nggak ada masalah, apalagi pribadi si dia dewasa. Tapi sayangnya, orangtua saya nggak setuju dengan hubungan kami—saya disuruh putus.” Pembuktian bahwa usia sama sekali nggak mempengaruhi tingkat kematangan seseorang butuh usaha ekstra. Kita juga nggak bisa berjuang sendirian. Dorong si dia bersikap pantang mundur. Sekalipun dijutekin ortu, hindari pacaran lewat jalan belakang. Si dia harus menunjukkan kedewasaannya dengan berani menghadapi dan berniat meluluhkan hati ortu kita, dong…. Beri waktu pada orangtua untuk menyadari itikad baik si dia dan... akhirnya mereka nggak mempermasalahkan usia si dia lagi.

#Musuh bebuyutan
Apa jadinya kalau hubungan kita dan si dia baik-baik saja, tapi orangtua kita dan orangtua si dia punya cerita masa lalu, seperti pengalaman Nana, 26. “Hubungan saya dan si dia sudah berjalan dua tahun, dan selama ini berjalan baik-baik saja. Tapi sayangnya, sampai sekarang kami masih backstreet karena masing-masing orangtua nggak setuju dengan hubungan kami. Masalahnya cuma satu, ayah saya pernah berpacaran dengan ibu si dia waktu masih kuliah—putusnya nggak baik-baik pula.”
Aneh juga, sih, kalau hubungan kita dan si dia terganggu cuma gara-gara masa lalu orangtua—kayak Romeo + Juliet aja! Lebih konyol lagi karena ternyata orangtua yang kita anggap lebihmatang dan bijaksana malah bertingkah kekanak-kanakan seperti itu.
Coba, deh, pertemukan mereka berempat pada suatu kesempatan, ulangtahun kita misalnya. Kalau suasana sudah cair karena orangtua sudah bisa ngobrol santai, siap-siap say goodbye sama kata-kata backstreet, deh

Wednesday, February 18, 2009

"Aduh Salah Pegang"

Biasa sesama cewek kalau lagi ngumpul, apalagi kalau ga curhat, curhat en curhat. Tentang kejadian terbaru sampai yang kuno. Kita sebut saja namanya 'Dee'. Kita udah dekat sejak SD dan ketika dewasa ketemu lagi. Kebayang kan?? Tingkah kita itu bisa kayak anak kecil, bisa juga dewasa.

Pulang kerja, Dee berenang dan saya baru datang sekitar pukul 20.30 WIB. Rencananya sih kita walking-walking naik motor mio Luke. Tapi, saya minta dicancel karena badan saya kurang enak, ngantuk plus capek.

Dee mengeluarkan snack dan minuman dingin. Tapi saya memang lagi ga selera makan, jadi snack itu cuma nongkrong aja di lantai sampai akhirnya disimpan di lemari es. Bicara dengan lugas dan santai, tapi sepertinya curhat kali ini sedikit sekali terdengar tawa ngakak... (biasanya kalau ceritanya lucu kita ga segan tertawa lebar hehehe...).

Mungkin karena kami lelah banget. Mata Dee aja kelihatan merah kena air (renang) sedangkan saya kurang enak badan. Mata dan suara kita udah timbul tenggelam, udah kayak orang mabuk berat. Kadang terdengar nyata, kadang kayak angin sepoi-sepoi. Tidur aja bleh... ngantuk nehhhh.

Dua cewek ini memang tidurnya kayak 'spiderman'. Kaki bisa kemana? Tangan juga kemana? Tapi biasanya gerakan tidur itu tidak kita sadari. Maklum-maklum ajalah. Tapi malam ini beda!! Karena mengikuti cerita di mimpi saya, tangan kiri saya tiba-tiba mendarat en meluk badan si Dee. Gubrak!!! Saya tersadar kalau itu bukan sosok di dalam mimpi saya. Duh, sial banget, salah pegang!! Mudah-mudahan Dee ga sadar, pikirku. Saya melihat Dee masih tidur. Saya tenang dan tidur lagi membelakangi wajahnya. Malu bangets...

Bangun pagi, Dee ditelepon Luke. Kita terbangun. Emang kompak kali yah?? Cerita pagi ini kita awali dengan menertawai kejadian tadi malam. Dee cerita kalau dia terbangun dan merhatiin saya tidur. Eh dia juga mimpi dengan Luke dan mikir saya itu Luke. Nah dia hampir aja meluk saya lagi!! Tapi dia lebih mujur karena dalam keadaan ngantuk, Dee masih sempat tersadar kalau yang disampingnya itu 'saya' not Luke. Dan Dee sebenarnya tau, kalau saya sempat meluk dia. Aduh malu banget kan?? Dee cuma pura2 tidur aja.

Kita tertawa. Wkwkwkwkwk, hahahaha, gubrak, blehhhhh.... Nih gara-gara kita berdua mimpi yang sama kali ya? Cuma beda sosok yang dimimpiin aja. Hahahaha. Aduh, salah pegang deh jadinya. Aduh, ga lagi-lagi dah. Mimpi kog bisa kompak juga sih??!!!

BIKIN 'HIDUP LEBIH HIDUP'

1. Curhat
Sharing nggak hanya membantu kita melepas semua kejenuhan, tapi oke juga untuk mendapat informasi baru. Pengalaman teman bisa membantu kita untuk lebih bersyukur.

2. Cari tantangan baru
Di waktu libur pasti ada saatnya kita nggak mengerjakan apa-apa. Gunakan waktu itu buat melakukan hal yang selama ini hanya ada di pikiran saja, seperti ikutan kelas dansa atau mencoba les piano. Jangan ngintilin pacar melulu!

3. Ingat yang asyik-asyik
Setiap hari, sepulang kerja, tulislah setiap saat dan peristiwa yang menyenangkan bagi kita. Biarpun cuma kejadian kecil, kalau dibaca lagi pasti bikin kita lebih bersemangat.

4. Jangan ditunda
Kebiasaan menunda akan membuat kita menyesal dan tambah stres. Mulai sekarang biasakan, deh, lebih disiplin dan menyicil kerjaan. Mau nggak mau, toh, harus kita kerjakan juga.

5. Stop mengeluh
Merasa jadi orang paling malang sedunia nggak bakal membuat hidup kita berarti, sebaliknya malah makin terpuruk. Masalah nggak akan selesai dengan diratapi saja. Lihat sekeliling, banyak banget yang nggak seberuntung kita. CC

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger