Wanita itu kecewa. Muram. Hampir putus asa. Siapa yang sangka laki-laki yang dia lihat baik dan penuh perhatian itu ternyata hanya seorang buaya!!! (julukan bagi laki-laki yang suka mempermainkan wanita).
Yani. Wanita yang pintar, rajin, taat beribadah, smart. Hari ini kelihatan muram dan sedih. Diam dan menggerutu "kenapa dia bohong???". Sepertinya Yani bukan hanya menyalahkan Wisnu, tapi juga menyalahkan dirinya sendiri, mengapa terlalu cepat berharap dan menyukai semua perhatian baik Wisnu. Yani mengerang dan menangis. Dia hanya bisa mengadu pada sahabatnya Ria. Yani tak biasanya seperti ini!! Dia kalah, kacau dan membutuhkan pertolongan. Mendengar cerita Yani, sampai berusaha menenangkannya.... Ria tahu, hati sahabatnya itu hancur!!!
Wisnu, laki-laki yang dikenalnya di sebuah kelompok belajar anak-anak panti asuhan dan tidak mampu, di kawasan Jakarta Pusat. Tanpa pamrih, Yani semangat untuk mengajar, padahal jarak antara rumah dengan lokasi panti sangat jauh. Tubuh Yani kelihatan kurus dan tergambar kelelahan di wajahnya, apalagi Senin hingga Jumat, Yani bekerja di sebuah perusahaan swasta yang menuntut dia bekerja dengan teliti, maklum Yani bekerja sebagai Supervisor Accounting.
Kalau anak muda seperti Yani biasanya menikmati weekend dengan bersenang-senang, tapi Yani malah mengajar anak-anak panti. Karena sering bertemu dan Wisnu memberikan perhatian yang membuat Yani bangga, sosok Wisnu segera mengisi hati Yani yang kosong. "Ini bangku untuk kamu Yan, jangan berdiri, duduk aja", ucapan pertama dari Wisnu yang memberikan tempat duduknya untuk Yani. Dan selanjutnya perkenalan itu berlanjut dengan telepon, sms, nganter pulang, dsb. Ria sendiri membaca kalau Wisnu memang menyukai Yani.
Pendekatan sekitar 10 bulan, Wisnu tak pernah mengikrarkan hubungan mereka sebagai pasangan. Yani merasa ada yang aneh, tapi tak urung bertanya. Bahkan Wisnu semakin menjauh dan menjaga jarak, sampai akhirnya hampir menghilang tanpa pesan. Yani melawan keegoannya untuk mencari tahu ada apa??? Wisnu selalu mengelak. Sampai akhirnya sms Yani: "Wisnu, saya tidak tahu apa yang terjadi? Tapi setidaknya kamu berikan saya jawaban agar saya bisa melanjutkan hidup saya tanpa mencari jawaban tentang kamu. Setelah itu, kita jalani semuanya dengan tenang. GBU". Wisnu membalas dengan singkat dan padat: "Yani, maafkan saya. Saya sudah menikah. Saya memang seorang pecundang, karena itu saya tidak pantas bersama kamu".
Yani kaget!! Wisnu sudah menikah?? Kapan? Dimana? Kenapa dia dulu bohong? Bukankah saya pernah tanya? Yani hanya bisa merenungi nasibnya. Dia tidak menyangka kalau Wisnu sejauh itu, hanya sampai Wisnu sudah punya cewek lain, bukannya sampai menikah??!!! Tapi jawaban itu lebih lengkap lagi, karena Wiwi yang baru dikenal Yani (sekampung Wisnu) memberitahu kalau Wisnu itu sudah menikah sejak lama, jauh sebelum Yani kenal dengan Wisnu. Apaaa????!!! Sontak Ria sebagai pendengar saja tak percaya dan terdiam sejenak. Ria hanya berpikir: Bagaimana hati Yani? Apa yang bisa Ria perbuat untuk Yani?
"Yani, tabah yah... Jangan merasa bersalah dan bodoh. Kita hanya manusia biasa yang bisa saja salah dan jatuh", ucap Ria. Diam. Hening. Tersendat-sendat tapi pasti Yani bicara, "saya mau lupain Wisnu dan semua yang berhubungan dengannya. Wisnu memang pecundang, jahat banget!! Tapi sudahlah, saya harap Wisnu sadar kalau dia udah buat kesalahan. Saya mengampuninya".
Yani, hatimu memang begitu baik.......
"Seorang pecundang, pembohong, menutupi kekurangan dan kejahatannya dengan sikap baik yang bersifat sementara. Sebagai manusia biasa, salah menilai mungkin saja terjadi. Berhati-hatilah dan bawa dalam doa setiap harap dan citamu. Manusia yang baik hati itu, bukan hanya dari penampilan luar dan sifat baik yang sesaat, tapi dari hati yang sederhana, setia dan tulus selamanya........... Tuhan tahu, siapa yang benar dan salah. God Bless U all...."
No comments:
Post a Comment