Monday, June 8, 2015

Ketika Sibuk Meminta Lagi Dan Lagi, Saatnya Berani Bersyukur


Dalam menjalani kehidupan ini, seringkali kita terlalu banyak meminta. Siang malam memanjatkan doa, namun bisa jadi jarang sekali mengucapkan terima kasih alias bersyukur atas apa yang sudah kita punya. Bayangkan jika kamu dimintai bantuan oleh seseorang, baik itu teman maupun orang yang tak kamu kenal. Tapi setelahnya, dia yang telah diberi pertolongan justru langsung “ngeloyor” pergi tanpa mengucapkan terima kasih. Atau yang lebih parah, dia malah berlalu tanpa memedulikanmu/ cuek.  Kira-kira bagaimana perasaanmu? Mungkin sebagian dari kamu tak menghiraukan, namun pasti lebih banyak yang akan merasa kesal. Lain halnya jika setelah itu temanmu memberikan ucapan terima kasih, diiringi senyum yang tulus dari hati. Bukankah kamu malah semakin bahagia karenanya? Ada rasa puas dan senang dalam diri, yang membuatmu merasa dihargai. Pastilah jika suatu hari nanti temanmu itu meminta tolong, kamu tak akan segan untuk membantunya lagi.
“Lalu, kenapa kita masih saja sibuk meminta lagi dan lagi, alih-alih mensyukuri apa yang sudah dimiliki?”

Hidup tak melulu soal bekerja keras dan mengejar rasa puas. Lebih dari itu, bukankah kita juga tak boleh lupa mengucap syukur pada-Nya yang telah memberi nikmat begitu luas? 
Berdoa adalah bagian dari usaha sehingga yang kamu lakukan tentunya sah-sah saja.  Tapi renungkan tentang apa yang diminta, tidakkah kamu seperti sedang memberi perintah pada Dia yang Maha Kuasa/ Makna bersyukur lebih dari sekadar berterima kasih atas segala yang kamu miliki. Syukur adalah pertanda bahwa kamu menjalani hidup dengan ikhlas dan berserah diri. Mungkin tak banyak orang tahu, namun syukurlah yang akan membuat kamu lebih mudah menggapai mimpi-mimpi dalam hidupmu. Dunia ini memang bukan tempat bagi mereka yang suka bermalas-malasan. Dalam menjalani hidup, kita memang dituntut untuk selalu bekerja keras. Belajar, bekerja, dan berusaha untuk  menjadi yang terbaik memang patut dilakukan agar kita bisa menjalani kehidupan lebih baik. Dengan bekerja keras, kita akan bisa mendapatkan kesuksesan dan lebih mudah mencapai apa yang kita inginkan. Dalam usaha untuk mendapatkan keinginan itu, kita pun seringkali menguatkan diri dengan berdoa. Setelah mendapatkan apa yang kita inginkan pastinya akan ada rasa puas dan bahagia dalam hati. Tak jarang keberhasilan dirayakan dengan cara mengundang keluarga dan kerabat terdekat dalam sebuah pesta mewah nan meriah sebagai bentuk rasa syukur. Tak salah memang, berbagi kebahagiaan dengan keluarga serta teman dekat. Namun, sudahkah kita mengucap syukur secara pribadi dengan Dia yang Maha Memberi?

Berdoa adalah bagian dari usaha sehingga yang kamu lakukan tentunya sah-sah saja. Tapi renungkan tentang apa yang diminta, tidakkah kamu seperti sedang memberi perintah pada Dia yang Maha Kuasa? 

Selama ini kita seringkali meminta sesuatu pada yang Maha Kuasa, namun jarang mengucapkan syukur maupun terima kasih atas apa yang kita punya. Namun ketika sudah berhasil, justru banyak dari kita yang lupa mengucapkan syukur dan terima kasih kepada-Nya. Meski terkesan sederhana, namun mengucapkan syukur serasa berat untuk dilakukan. Padahal, seharusnya kita tak lupa mengucapkan syukur baik itu sebelum maupun sesudah mendapatkan kebahagiaan. Jangan sampai doa-doa kita menjadi sesuatu yang terkesan menuntut, ingin segera dikabulkan keinginannya, dan berprasangka buruk kepada-Nya apabila doa belum terwujud. Doa yang tadinya ikhlas dan sederhana kian menjadi doa yang menuntut dan berlebihan. Bahkan tak jarang doa-doa kita hanya berisi keinginan semu belaka. Sebagai manusia, kita memang diwajibkan untuk meminta kepada-Nya, namun jangan sampai membuat jengah Dia yang ada di atas sana.

Makna bersyukur lebih dari sekadar berterima kasih atas segala yang kamu miliki. Syukur adalah pertanda bahwa kamu menjalani hidup dengan ikhlas dan berserah diri 

Salah satu kunci kehidupan adalah kita bisa ikhlas dalam menjalani kehidupan kita. Setiap udara yang kita hirup atau matahari yang bisa kita rasakan di pagi hari adalah nikmat yang harusnya kita syukuri. Tapi lantaran “gratis”, justru kita seringkali lupa atau bahkan tak sempat bersyukur.
Belajarlah untuk senantiasa mensyukuri hal-hal kecil yang melintas dalam kehidupanmu setiap hari. Jika kita sudah senantiasa bersyukur pada hal-hal kecil, maka kita akan dimudahkan untuk bersyukur terhadap hal-hal yang lebih besar. Apabila kamu sudah ahli dalam mensyukuri hal-hal kecil, maka jika kelak diberi hal-hal yang lebih besar kecil kemungkinan kamu akan berubah jadi pribadi yang sombong atau jumawa.

Mungkin tak banyak orang tahu, namun syukurlah yang akan membuat kamu lebih mudah menggapai mimpi-mimpi dalam hidupmu 

Keajaiban syukur memang tak pernah akan ada habisnya. Jika kamu mau melihat lebih dalam dan membaca buku serta biografi orang-orang sukses, maka kamu akan melihat bahwa banyak diantara mereka yang justru meraih kesuksesan diiringi dengan syukur dan kesabaran dalam menjalani cobaan.
“Mensyukuri hal-hal kecil akan bisa membantumu untuk meraih hal-hal yang lebih besar.”
Syukur akan membuat orang menjadi ikhlas, dan ikhlas akan mendatangkan kesabaran. Kesabaran inilah yang nantinya akan sangat bermanfaat dalam menjalani kehidupan. Tabah dan kuat menghadapi cobaan ini pula yang akan membuatmu lebih santai menjalani keseharian. Kekhawatiran-kekhawatiran akan semakin berkurang dengan sendirinya. Kamu pun akan bertumbuh jadi pribadi yang “tahan banting” sehingga lebih gigih dalam menggapai mimpi atau cita-citamu.
Bersyukur mungkin terlihat sederhana, tapi mungkin tak banyak dari kita yang benar-benar melakukannya. Jadi, sudahkah kamu bersyukur atas apa yang kamu rasai dan dapati hari ini? 
(Danar Mustofa)


No comments:

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger