Monday, May 11, 2015

Aku Ada, Ternyata Aku Masih Cinta




Seperti "Hanya Isyarat" Dewi Lestari, mungkin inilah bagian yang harus kuakui. Aku masih mencintaimu.

Andai engkau tau betapa aku masih mencintaimu? Selalu menjadikanmu isi dalam doaku. Kuakui tak mudah untuk percaya keadaan ini. Tapi inilah kenyataan yang harus kujalani.
Aku melihat ke belakang dengan bayanganmu yang membuatku sakit, sedih dan bila terus kulanjutkan memikirkan masa lalu, membuatku langsung demam. 

Sudah beberapa bulan, dan aku belum pernah melihat kamu, mendengar suaramu. Apakah disana kamu sudah benar-benar melupakan aku?

Aku juga ingin sekali melupakan kamu, seperti kamu yang mungkin disana sudah bisa melupakan aku. Tetapi, sampai saat ini aku masih merindukanmu. Aku masih ada, entahlah kau perduli atau tidak. Tak ada yang mampu menjawab pertanyaanku: apakah dia mengingatku? apakah disana dia merindukanku? apakah dia benar-benar membenciku?

Aku menjawab semuanya sendirian dalam hatiku. Walau ingin sekali kau tahu, aku ada, cintaku ada, rinduku ada. Memandangi bayanganmu dalam bayanganku, dalam mimpiku, membuatku ingin sekali memelukmu. Tapi aku tahu, kamu hanyalah bayangan yang terus ada dalam mimpi dan hayalku, entah kapan menjadi nyata, ataukah tidak akan pernah menjadi nyata?

Seperti mencintai dalam bayang, aku selalu menunggu waktu yang menjawab. Apakah aku menemukanmu? Apakah kau akan menemukanku? Ataukah kita tidak pernah bertemu lagi? Dalam sedih dan lamunanku, dalam rinduku, dalam keramaian, aku masih mencintai kita.

Aku memang sudah cukup terluka dalam karena kamu. Aku ingin pergi sejauh apapun untuk melupakan kamu. Tapi, aku masih kembali ke dasar cintamu. Dan aku hanya bisa diam dan hanya mampu untuk mengerti cinta ini tak punya dasar untuk bersandar lagi. Karena kita sudah tidak ada, cinta kita sudah bukan seperti dulu lagi. 

Tetapi, cintaku masih ada. Aku masih mencintaimu dalam diam. Kamu tak perlu tau isyaratku, dan kini semua kuharap kamu mengerti apakah itu cinta kasih? 

Tuhan tau siapa aku. Tuhan tau cintaku. Dan kamu juga. Tuhan tau kamu, cintamu dan keinginanmu. Aku mengerti, cukup mengerti arti dari suara keras itu, arti dari tak memberikan harapan itu. Aku mengerti, bahwa semua kekurangan ku cukup menjadi alasan kenapa ini semua harus berakhir. Aku mengerti dan mencoba segala cara untuk mengerti semua pesanmu, semua isyaratmu.

Malaikat juga tau. Bantulah aku melupakan dia, bila semua ini adalah isyarat bahwa cintaku hanya sia-sia. Atau bantulah aku untuk mengerti langit tak membutuhkan jawaban bumi untuk membalas cintanya yang selalu melindungi tanpa syarat.

Tiada yang lebih pilu, selain hatiku yang mencintaimu dalam diam. Kau tak akan menemukan jejakku dalam langkahmu. 

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger