Tuesday, August 4, 2015

Surat Untuk Tuhan Yesus

Tuhan…maafkan aku bila aku sering menangis, mengeluh dan sering jatuh. Bahkan aku sering bertanya kemanakah Engkau Tuhan? Mengapa rasa sakit, kesedihan dan takut ini ada padaku? Mengakah Engkau tidak menolongku Tuhan? Mengapa Tuhan membiarkan ini terjadi padaku?


Tuhan, aku tahu, aku manusia yang berdosa dan penuh cacat cela. Aku tak sempurna dan tak mungkin sempurna. Setiap aku menangis dan jatuh, nama Mu selalu kusebut. Rasa sesak di hatiku dan sakit yang dalam membuatku hampir tak sanggup bangkit dan berjalan lagi. Aku kehilangan arah, menangis dan diam, diam dan menangis lagi, berulang kali.

Tak jarang aku mengandalkan kekuatanku sendiri, kemampuanku dan kelebihanku. Tak jarang aku keras dengan pendirian dan perasaanku sendiri tanpa melihat karyaMu yang seharusnya kujalani sesuai kehendakMu dengan ikhlas. Itu semua karena yang kupilih membuatku bahagia, aku suka dan tak mau kehilangan, aku takut merasakan sakit, aku takut merasakan kesepian, aku takut kehilangan cinta yang kusukai.

Tetapi, sebesar apapun kekuatanku, tak pernah ada gunanya dan berakhir begitu saja, sia-sia dan rasanya aku semakin rapuh. Aku tak menyadari bahwa semua kekuatan dan kelebihanku berasal dariMu bukan dari kemampuanku sendiri.

Tuhan Yesus, janganlah menyerah melihat kenakalanku. Janganlah menyerah melihat kebodohanku Tuhan, Janganlah menyerah melihat ketakutan dan kelemahanku Tuhan. Jangan tinggalkan aku. Tuhan Yesus, tetaplah ada dan ingatkan aku disaat semua meninggalkan aku. Tuhan Yesus, tetaplah ada dan tolong aku disaat aku merasakan kekosongan dalam hidup ini. Tuhan Yesus, tetaplah ingatkan aku bila aku melakukan kesalahan.

Aku memang tak layak dan penuh dosa, terkadang aku pun malu untuk memohon pertolonganMu. Karena seringkali aku berbuat dosa dan mengecewakan hatiMu. Tuhan Yesus maafkanlah aku, ampunilah aku, kasihanilah aku yang berdosa ini.

Walau aku merasa malu memohon pertolonganmu, walau aku takut untuk berseru dan memanggil namaMu Tuhan, tapi dengan penuh rasa sesal dan takutku, aku mohon jangan tinggalkan aku Tuhan, tolonglah aku Tuhan.


Sekarang, aku berserah. Apapun yang terbaik dariMu, akan kuterima. Walaupun itu tak sesuai dengan keinginan hatiku, aku akan menjalaninya dengan ikhlas. Aku takkan mengandalkan kekuatanku lagi, aku takkan hanya memikirkan perasaanku lagi. Aku akan belajar memikirkan kebahagiaan orang lain, aku akan belajar mengerti jalan-jalan yang Tuhan berikan untukku.

Tuhan…. Engkau tahu rasanya sakit dan aku mungkin jatuh bangun untuk mengikuti jalan yang tak sesuai dengan keinginan hatiku ini. Tapi, aku akan berjalan sampai akhir, aku akan tetap berjalan, karena aku tahu, Engkau selalu ada disampingku, menuntunku sampai akhir waktuku.

Tuhan… aku belajar menurunkan egoku, aku belajar memberikan kebahagiaanku untuk membahagiakan orang tua, saudara dan orang lain. Tuhan… aku belajar untuk pasrah dan berserah padaMu, takkan mengandalkan kekuatanku lagi.

Pelajaran terakhir itu, jatuhku yang terakhir itu, sungguh membuatku hancur dan semuanya tak berguna lagi. Bertahun-tahun aku memperjuangkan keinginan hatiku, mengandalkan kekuatanku, tak memperdulikan keinginan orang tua, dan mempertahankan cintaku.

Cinta yang membuat aku terpesona, cinta juga yang membuatku terpuruk dan jatuh. Selama aku mengenal arti cinta, memang tak pernah aku sedemikian mengasihi seorang anak manusia. Tetapi, dia jugalah yang membuatku mengerti, tak semua yang kurencanakan akan sesuai seperti harapanku. RancanganMu lebih baik dari rancanganku, walau aku tak mengerti sampai dimana perjalanan ini berakhir, sampai kapan aku mengerti makna kehidupan ini.

Kini, aku sudah tak sanggup lagi, aku sudah lelah dalam kesakitan dan penantian yang sia-sia. Engkau tahu Tuhan bagaimana perasaanku dan isi hatiku yang paling dalam. Engkau tahu Tuhan, air mataku yang terlihat dan tak terlihat. Engkau tahu Tuhan semua tentang aku.

Beberapa bulan yang kulewati ini, Engkau memberikan pertolongan lewat berbagai cara. Melihat kebelakang beberapa bulan lalu, aku bersyukur dan tersenyum padaMu Tuhan, Engkau tidak meninggalkan aku. Engkau memberikan pertolonganMu lewat teman-teman yang setia membantuku, lewat kegiatan sosial yang membuatku sibuk, lewat talenta yang membuatku bisa bernyanyi di rumahMu, dan tempat tinggal baru yang lebih baik, lewat bos di kantor yang baik.

Tuhan Yesus…. masih panjang perjalananku, masih banyak tantangan dan cobaan yang harus kulewati. Aku takkan kekurangan, aku takkan takut karena Tuhan selalu menyertaiku. Tuhan Yesus, ajarilah aku menyelami jalan-jalanMu, Tuhan Yesus, ajarilah aku mengerti dan melaksanakan semua yang terbaik yang Engkau rencanakan dalam hidupku.

Pernah aku teringat bacaan Alkitab, Tuhan Yesus bertanya sampai 3x: Apakah engkau mencintaiKu? Apakah engkau mencintaiKu? Apakah engkau mencintaiKu? Tulisan ini sebenarnya membuatku sepertinya Tuhan tidak yakin aku sungguh mencintai Yesus. Tapi sebenarnya Tuhan ingin supaya aku benar-benar yakin kepada cinta Tuhan padaku.

Aku bukan orang yang baik, jauh sekali dari yang namanya orang baik. Tapi aku adalah seseorang yang penuh dosa, sampai merasa tak layak dan tak pantas. Surat panjang dan sederhana ini untuk mengucapkan betapa terima kasihku padaMu Tuhan, terima kasih atas cinta kasihMu padaku, terima kasih karena Tuhan masih mau menerima ku kembali pada jalanMu.

Walau sulit...., aku akan jalani bersamaMu Tuhan. 


No comments:

Pencarianku

Hasil

Powered By Blogger